Langkah ini bagian dari strategi ketahanan pangan daerah dan pemberdayaan petani.
Timor Tengah Utara, 10 Mei 2025 – NTT Aswin News Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) akan menghentikan pembelian beras untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Bulog dan mulai mengandalkan hasil panen petani lokal. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Bupati TTU, Yosep Falentinus Kebo, saat menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada 23 kelompok tani, Jumat (9/5/2025).
Menurut Bupati Falen Kebo, TTU memiliki potensi besar dalam produksi beras, dengan total produksi mencapai 30.000 ton per tahun. Meski demikian, selama ini kebutuhan beras bagi ASN masih dipasok dari Bulog.

“Ke depan, kami berkomitmen agar kebutuhan beras bagi ASN di TTU tidak lagi dibeli dari Bulog, melainkan langsung dari petani lokal. Ini bagian dari dorongan ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi petani,” tegas Bupati Falen.
Saat ini, jumlah ASN di TTU mencapai 6.012 orang, dan kebutuhan beras mereka setiap bulan sekitar 2.086 ton. Namun, harga beras petani lokal berkisar Rp14.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dari harga beras Bulog yang hanya Rp7.250. Selisih harga sebesar Rp6.750 ini menjadi tantangan tersendiri.

“Kita akan siapkan skema subsidi agar harga beras dari petani bisa dijangkau ASN. Selain itu, kita terus mendukung peningkatan produksi melalui bantuan Alsintan,” lanjutnya.
Bupati Falen menambahkan, untuk tahap awal, kebutuhan ASN diperkirakan mencapai 160 ton per bulan. Pemerintah daerah akan terus mendorong produktivitas petani agar secara bertahap mampu menyuplai seluruh kebutuhan tersebut.
“Ini langkah nyata untuk membangun kemandirian pangan, sekaligus menjadikan petani sebagai garda depan ketahanan ekonomi daerah,” tutupnya.
(Reporter: Raphael Fahik Sumber: NTT Aswin News, Editor Kenzo)