7 Bulan Sayap Jembatan Mungkung Nganjuk Terbengkalai, Direktur CV. Arkananta Siap Bertanggung Jawab

NGANJUK, ASWINNEWS.COM – Proyek pembangunan Jembatan Mungkung di Desa Mungkung, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, yang selesai pada akhir 2024 lalu, kini menjadi sorotan. Sayap jembatan yang dibangun sebagai bagian dari struktur pendukung utama dilaporkan mengalami kerusakan dan belum dibenahi selama lebih dari tujuh bulan sejak proyek dinyatakan rampung.

Jembatan ini dibangun menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN 2024 senilai Rp9,2 miliar dan digarap oleh pihak ketiga, yaitu CV. Arkananta. Meski pekerjaan utama dinyatakan selesai 100 persen sesuai kontrak dalam waktu 150 hari kerja, sayap jembatan dengan ketinggian sekitar enam meter dari permukaan sungai tampak miring dan terancam longsor.

Temuan lapangan yang dihimpun Aswinnews.com pada Kamis (20/6/2025) menunjukkan bahwa belum ada tindakan pembenahan sejak kerusakan pertama kali diketahui. Warga setempat pun mempertanyakan komitmen dan tanggung jawab pihak kontraktor.

Diduga Gagal Rancang dan Lemah Pengawasan

Beberapa pihak menduga kerusakan ini terjadi akibat minimnya perencanaan teknis yang matang serta lemahnya pengawasan dari instansi pemerintah terkait. Struktur sayap jembatan yang miring dianggap sebagai bukti ketidaktepatan desain dan lemahnya analisa lapangan oleh konsultan perencana.

Sementara itu, sumber dari kalangan pejabat Pemerintah Kabupaten Nganjuk menyebutkan bahwa kesepakatan dengan aparat penegak hukum (APH) sudah ditempuh untuk memastikan proyek ini tetap dipertanggungjawabkan oleh pelaksana. “Sudah ada MoU untuk pembenahan. Dalam waktu dekat, perbaikan akan dilakukan,” ujarnya kepada Aswinnews.com.

Direktur CV. Arkananta: Kami Tidak Akan Lari dari Tanggung Jawab

Jumat (20/6/2025), Direktur CV. Arkananta memberikan klarifikasi langsung kepada Aswinnews.com terkait keterlambatan pembenahan. Ia mengakui kerusakan tersebut dan menyatakan siap bertanggung jawab penuh.

“Benar, kami sudah sepakat dengan pihak APH untuk memperbaiki sayap jembatan. Kami tidak menghindar. Saat ini kami masih menunggu kondisi alam membaik. Sungai masih sering meluap dan cuaca belum mendukung,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa pembenahan tidak akan menggunakan dana tambahan dari APBD maupun APBN.

“Kalau masalah anggaran, saya akan tanggung sendiri secara pribadi. Kami tidak akan membebani pemerintah lagi. Kami ingin pekerjaan dilakukan pada waktu yang tepat, agar hasilnya maksimal dan tidak sia-sia,” tambahnya.

Kerusakan ini menjadi evaluasi penting bagi proyek-proyek infrastruktur ke depan, terutama dalam hal perencanaan teknis, pengawasan pelaksanaan, dan komitmen pertanggungjawaban publik.

Penulis: Sunyoto
Editor: Abahroy
Redaksi: ASWINNEWS.COM

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *