Oknum Wakasek SMPN 1 Lohbener Bikin Ulah Lagi, Wali Siswa Keluhkan Uang Perpisahan

Indramayu. 1/5/2025 aswinnews.com-
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengimbau seluruh sekolah di Jawa Barat agar menggelar acara perpisahan siswa secara sederhana dan kreatif. Imbauan ini diberikan guna mencegah pemborosan serta menghindari beban ekonomi yang berlebihan bagi orang tua siswa.

Menurut Dedi Mulyadi, kegiatan perpisahan bukan hal yang dilarang, namun perlu dilaksanakan secara wajar dan mendidik. “Silakan saja mengadakan perpisahan, tapi cukup di sekolah secara sederhana. Buat acara seni, musik, atau tari yang dikelola oleh siswa sendiri melalui OSIS. Jangan sampai ada iuran mahal yang justru bikin orang tua berutang,” ujar Dedi dalam sebuah pernyataan resmi.

Pemerintah Kabupaten Indramayu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan secara tegas telah melarang pelaksanaan acara perpisahan sekolah yang membebani biaya kepada siswa maupun orang tua. Larangan ini dikeluarkan sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat serta upaya menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan tanpa diskriminasi.

Namun, kebijakan tersebut menimbulkan keluhan dari sejumlah orang tua siswa di berbagai sekolah, terutama tingkat SMP. Mereka menyampaikan keberatan karena hingga kini, uang perpisahan yang telah dikumpulkan dari para siswa belum juga dikembalikan. Rata-rata biaya yang telah dibayarkan sejumlah Rp 550.000,- per siswa.

“Perpisahan sungguh memberatkan. Setelah harus ada kostum seragam kelas perpisahan. Juga ada uang iuran perpisahan. Kalau memang tidak ada perpisahan berbiaya. Saya berharap uang tersebut segera dikembalikan karena sangat dibutuhkan untuk keperluan tambahan mendaftar dan biaya ke SMA atau SMK,” ujar Skm (40) seorang wali murid siswa di SMPN 1 Lohbener. Hal serupa juga disampaikan oleh banyak orang tua lainnya yang mengaku keberatan jika dana itu tidak segera dikembalikan, apalagi tahun ajaran baru sudah semakin dekat.

Penelusuran awak media ke SMPN 1 Lohbener, Kepala Sekolah Tariwan, S. Pd. MM. sebagai Kepsek baru mengaku tidak tahu tentang uang perpisahan yang sudah dikumpulkan dan agar langsung menghubungi Wakasek Kesiswaan, namun A. Wasid selalu Wakasek malah mengelak dan menunjuk Kepsek untuk mendapatkan klarifikasi. Hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum bisa berkomentar. (28/4/2025)

Namun pantauan di beberapa sekolah lain di Indramayu yang ditemui media menyatakan bahwa perpisahan akan dilaksanakan secara sederhana namun khidmat dengan bentuk do’a bersama di sekolah memakai seragam sekolah sehingga tanpa sedikit pun mengeluarkan biaya.

Wartawan : Wari/Bakhrudin
Editor : Redaksi

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *