🖊️ Reporter: Agus
📍 Kontributor: Pasar Tradisional
🗞️ Editor: Kenzo | ASWINNEWS.COM – Tajam, Akurat, Terpercaya, Berimbang, dan Ter-Update
WARAKAS, JAKARTA UTARA – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-498 Jakarta, warga ibu kota justru “dihadiahi” kabar kurang sedap dari pasar tradisional. Harga sejumlah komoditas sayur mayur melonjak tajam, menambah beban masyarakat di tengah tingginya biaya hidup.
Pantauan ASWINNEWS.COM di Pasar Warakas, Jakarta Utara, Minggu (22/6), lonjakan harga terjadi pada kentang, tomat, selada, hingga daun seledri yang harganya naik lima kali lipat.
“Kenaikan ini sudah terasa sejak tiga hari lalu. Kentang ukuran besar sekarang Rp25 ribu per kilogram, yang kecil Rp20 ribu. Padahal sebelumnya masih Rp15 ribu-an,” ujar Yus Pri, pedagang sayur setempat.
Kenaikan paling mencolok terjadi pada daun seledri, dari harga normal sekitar Rp20 ribu kini melambung hingga Rp100 ribu per kilogram.
“Naiknya luar biasa. Selada keriting saja yang tadinya Rp30 ribu, sekarang jadi Rp60 ribu per kilogram. Pembeli juga banyak yang kaget dan mengeluh,” ungkap Yus.
Tak hanya itu, harga tomat juga ikut melonjak, dari semula Rp25 ribu kini menjadi Rp40 ribu per kilogram. Yus menyebutkan bahwa faktor cuaca, distribusi pasokan, dan permintaan menjelang libur panjang turut memicu lonjakan ini.
Kondisi diperparah dengan menurunnya kualitas sejumlah komoditas. Salah satunya terlihat pada cabai rawit merah, yang menurut Yus kini tidak seragam dalam satu kemasan.
“Cabainya sekarang campur-campur, ada yang merah, hijau, sampai putih-putih. Tapi harganya tetap tinggi, Rp80 ribu per kilogram,” katanya.
Sementara itu, cabai rawit hijau dijual seharga Rp60 ribu, sedangkan harga bawang merah dan bawang putih masih relatif stabil di angka Rp50 ribu dan Rp45 ribu per kilogram.
Yus dan pedagang lainnya berharap pemerintah memberikan kepastian soal pasokan dan harga, agar tidak terus merugikan baik pedagang maupun konsumen.
“Kami ini butuh kepastian pasokan dan harga dari pusat. Kalau harga terus naik begini, pembeli kabur, kami juga susah,” tutup Yus Pri penuh harap.
![]()
