Gangguan Jaringan Komunikasi, Informasi Dan Publikasi Kita Juga Harus Serius Dihadapi Dengan Berbagai Cara
Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas
Sejak aksi unjuk rasa rakyat melawan oligarki pemagaran laut di pantai Utara Tangerang, Banten hingga aksi mahasiswa yang dilakukan secara simultan serta aksi masyarakat yang mendesak agar Joko Widodo segera ditangkap dan diadili, gangguan terhadap jaringan media sosial ikut terganggu hingga tidak dapat berfungsi untuk menjadi sarana komunikasi, publikasi utamanya untuk memperoleh informasi yang cepat seperti biasanya dalam kondisi yang normal.
Artinya, jaringan informasi, komunikasi dan publikasi sedang tidak normal. Atau semacam istilah yang diteriakkan oleh para mahasiswa “Indonesia gelap” dalam versi dan realitas yang lain. Atau bahkan, mungkin pula sama seperti yang mereka maksudkan seperti yang diteriakkan di seantero jagat Indonesia yang tidak lagi disebut jaya raya.
Sarana informasi, komunikasi, publikasi yang berbasis internet tiba-tiba kembali seperti terkena santet, semacam serangan hitam yang gelap karena membuat macet dan buntutnya informasi dan komunikasi hingga publikasi yang dapat diperoleh untuk kemudian disampaikan atau diteruskan kepada berbagai pihak yang memerlukan dan mereka yang kita perlukan untuk diketahui atau diklarifikasi sehingga tidak sampai merugikan yang terpaksa harus diterima.
Boleh jadi memang sarana dan peralatan komunikasi yang dimiliki sudah kalah canggih, atau mungkin pula telah renta seperti barang lapuk yang sudah dimakan usia.
Karena itu kondisi darurat semacam ini juga mengisyaratkan Indonesia tidak sedang baik-baik saja seperti yang telah banyak menjadi pembicaraan banyak orang. Akibatnya, nomor hand phone juga perlu diganti yang baru untuk mengelabui mereka yang usil mengganggu sarana komunikasi yang memang sangat sensitif dan juga sudah renta kondisinya. Dalam situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang ini, sekedar untuk memperbaiki sarana komunikasi agar dapat kembali normal kayak sedang didera oleh harga kebutuhan pokok yang tidak seberapa nilai kenaikan harganya ini, namun dengan daya beli yang sungguh rendah, jadi seperti pungguk merindukan rembulan.
Artinya bagi semua relasi, sahabat dan kerabat serta handai taulan patutlah dimaklumi bila komunikasi dan informasi kita jadi tersendat. Kecuali sarana komunikasi yang sudah amoh, kartu hp pun perlu diganti yang baru untuk sementara menghilangkan jejak dari sikap usil mereka ingin merusak jejaring komunitas kita yang telah terbangun misalnya melalui media sosial, whatshap, face book, telegram, youtub dan sebagainya.
Harap maklum dan mohon pengertiannya dari semua pihak. Kecuali tidak untuk mereka yang selalu usil dan tidak suka dengan kekompakan dan kebersamaan kita. Jadi begitulah, gangguan terhadap jaringan informasi, komunikasi dan publikasi kita pun harus dihadapi dengan berbagai cara agar tidak tersendat apalagi sampai terputus, sebab kesadaran terhadap kebersamaan kita untuk menghadapi beragam masalah dan persoalan bangsa serta negara tidak boleh dipasrahkan pada segelintir orang saja. Sebab negeri ini milik kita juga.
Banten, 26 Februari 2025
—