KISAH INSPIRATIF SEORANG ISMANU YANG SUKSES DAN BERTAHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI TENGAH KELESUAN EKONOMI SAAT INI.

ASWINNEWS.COM – MALANG Bertani selalu identik dengan desa yang memiliki lahan pertanian luas. Namun hal itu tak berlaku bagi Ismanu, bapak dari dua orang anak ini adalah petani asli Desa Purworejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang, sukses budidaya jamur tiram di rumahnya yang berada di kawasan padat penduduk.

“Saya sebelum bertani jamur tiram pernah beternak sapi dan petani sayur setelah mengalami beberapa pasang surut dan masa sulit, dimulai belajar secara otodidak akhirnya sampai sekarang saya fokus pada jamur tiram,” terang Ismanu mengawali paparannya sebagai narasumber inspiratif agar menjadi inspirasi peluang usaha dan bisnis untuk masyarakat luas, Minggu ( 27/04/2025 ).

Bertani adalah hobi bagi Ismanu yang saat ini ditekuni hingga bisa menjadi side income yang sangat menjanjikan. “Dari jamur tiram itu bisa mendapatkan hasil yang lumayan per harinya hingga sangat membantu meningkatkan penghasilan dari hari ke hari,” ujarnya.

Pada tahun 2009, Ismanu mulai budidaya jamur tiram dengan modal kecil larena untuk membeli baglog jamur. “Jadi dari hasilnya saya tabung, lalu putar lagi beli baglog hingga sekarang sudah mencapai ribuan baglog di tempat saya”.

Ismanu menceritakan awal budidaya jamur tiram sengaja mulai dari kecil dulu sambil berjalan untuk cari pasarnya. “Jadi hasil panen saya bisa dipastikan laku terjual semua, saat permintaan sudah mulai bertambah baru saya tambah baglog lagi”. Ungkapnya

Untuk pasar Ismanu sudah merambah mulai dari pembeli eceran, suplai ke rumah makan hingga grosiran. “Saat panen sedang melimpah dan alhamdulillah permintaan terus tak tersisa,”
sambil menunjukan tempat produksi jamur tiram dari budidayanya.
Ismanu juga memberikan tips untuk budidaya jamur tiram, pastikan ruangan yang digunakan sirkulasi udaranya cukup, agar pertumbuhan jamur cepat. “Kalau tempat saya ini kan ada 2 tempat satu untuk membuat baglog tempat satunya untuk lahan budidaya hingga panen yang tidak jauh dari tempat ini, jadi saya buat sedemikian rupa mengikuti insting saya sendiri agar sirkulasi udaranya tetap terjaga”. Lanjutnya.

Ketika Pemerintah dari desa sampai instansi terkait tidak peduli akan nasib wong cilik dalam hal ini menyangkut kesuksesan petani apa saja bukan hanya petani jamur paling tidak misalnya dengan diadakan pelatihan ataupun bantuan bagi petani plasma jamur khususnya, ini sangat diharapkan dan sangat berarti, sayang selama ini kami harus berjuang memulai sendiri tanpa ada bimbingan dan bantuan dari semua yang terkait, saya pikir mereka tahu tapi cuma pura-pura tidak tahu bahkan mungkin masa bodoh, ini yang kami sayangkan karena ada banyak petani jamur di wilayah ngantang ini, jangan awalnya dibiarkan setelah sukses dikenakan pajak, sedangkan selama ini tidak ada kepedulian, apalagi pembinaan sama sekali dari pemerintah desa, kecamatan bahkan dari instansi yang lebih terkaitpun tidak ada apalagi bantuan bagi petani jamur, saya membuka diri bagi siapapaun yang mau maju dan belajar, akan saya tularkan ilmu yang selama ini saya terapkan untuk menjadi petani jamur, karena mempunyai potensi jangka panjang yang menjanjikan, karena harga jamur tiram di pasaran cukup stabil sampai saat ini, belum lagi dapat dikerjasamakan dengan UMKM namun UMKM tidak respon padahal dapat mendongkrak perekonomian baik secara individu maupun kelompok, untuk itu marilah pemerintah ikut memperhatikan, keluhan para petani membantu program pemerintah menyangkut ketahanan pangan, dengan memberikan motivasi, pada usaha inovatif yang dapat memberikan peluang penghasilan serta dapat memberdayakan masyarakat luas, ^tegasnya.

Bagi Ismanu ” sukses tidaknya seseorang bertani itu bukan pada tempatnya tetapi seberapa besar kemauanya, kegigihanya untuk belajar dan memaksimalkan potensi sekitar yang ada. “Bangun relasi yang luas, banyak belajar maka potensi sekecil apapun bisa menjadi income yang maksimal serta memberikan dampak yang baik bagi kelestarian lingkungan,” pungkasnya.

Pemerhati lokal masalah sosial Hendra sangat mengapresiasi sosok Ismanu yang sukses menjadi petani di desa dengan cerita dan pengalaman yang sangat inspiratif. “Ismanu sebagai connecting people, menghubungkan kita semua yang peduli terhadap alam dan sang maha pencipta serta terus berbagi inspirasi untuk memajukan kembali sektor pertanian nusantara”.

“Ismanu sangat menginspirasi kita semua bahwa bertani tidak harus mempunyai lahan yang luas, di rumah kita pun bisa. Sangat luar biasa, semoga kedepannya lebih banyak yang mengikuti jejak sukses Ismanu,” tutup Hendra. ( Tim )

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *