Artikel/Opini

Fenomena Prilaku Mokel,Buka Puasa dengan Sengaja di Bulan Ramadhan

Fenomena Prilaku Mokel, Buka Puasa dengan Sengaja di Bulan Ramadhan

Oleh : H. Sujaya, S. Pd. Gr.

Fenomena “mokel” yang dilakukan anak muda dengan sengaja membatalkan puasa sebelum waktunya, merupakan tren yang cukup mengkhawatirkan.

*Arti dan Asal Usul:*

“Mokel” berasal dari bahasa Jawa yang berarti membatalkan puasa secara sengaja sebelum waktunya.

Fenomena ini sering terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun kini semakin populer di seluruh Indonesia melalui media sosial.

*Alasan dan Dampak:*

1.Malas atau Tidak Tahan
Mokel sering dilakukan karena malas berpuasa atau tidak tahan lapar/haus.

2.Tekanan Sosial Tekanan sosial untuk berpuasa juga dapat menjadi faktor, membuat orang merasa terpaksa namun tidak sungguh-sungguh.

3.Kurang Kesadaran Fenomena ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan esensi ibadah puasa, yang bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih pengendalian diri dan meningkatkan ketakwaan.

4.Merusak Persepsi Mokel yang ditampilkan secara terbuka di media sosial dapat merusak persepsi generasi muda tentang ibadah puasa.

*Hukum dan Ancaman:*

1.Pelanggaran Agama Membatalkan puasa dengan sengaja tanpa alasan syar’i (seperti sakit) adalah pelanggaran agama.

2.Wajib Qadha dan Kafarat
Pelaku mokel wajib mengganti puasa (qadha) di hari lain dan membayar kafarat (denda) sesuai ketentuan mazhab tertentu.

*Pentingnya Kesadaran:*

1.Ibadah puasa adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2.Menghormati bulan suci Ramadan dengan menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh.

3.Menjauhi perilaku mokel yang dapat mengurangi nilai ibadah.

*Kesimpulan:*

Fenomena mokel menjadi sebuah pengingat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang makna dan esensi ibadah puasa. Perilaku ini perlu dihindari dan diubah dengan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai spiritual Ramadan.

Indramayu. 30/3/2025

Nuryaji

Recent Posts

Surjan: More Than Just Traditional Clothing,Syimbol of the Philosophy of the Pillar of Faith and Islam in Yogyakarta

Surjan: More Than Just Traditional Clothing, Symbol of the Philosophy of the Pillars of Faith…

6 jam ago

Surjan: Lebih Dari Sekedar Pakaian Adat,Simbol Filosofi Rukum Iman Dan Islam Di Yogyakarata

Surjan: Lebih Fari Sekadar Pakaian Adat, Simbol Filosofi Rukun Iman Dan Islam Di YogyakartaOleh :…

6 jam ago

Kekuasaan Dan Kekayaan Untuk Mengkapling Surga Milik Orang Lain

Kekuasaan Dan Kekayaan Untuk Mengkapling Surga Milik Orang LainOleh : Jacob EresteWartawan LepasBirahi pencitraan itu…

7 jam ago

Politics to Realize Common Good with ‘Aristotle’s Classical Theory’

Politics to Realize Common Good with 'Aristotle's Classical Theory'By: Abdul AzisHead of Alkausar IndramayuSeeing Indramayu…

12 jam ago

Politik Untuk Kebaikan Bersama Dengan ‘Teori Klasik Aristoteles’

Politik Untuk Wujudkan Kebaikan Bersama Dengan 'Teori Klasik Aristoteles'Oleh : Abdul AzisKetua Al Kausar IndramayuMelihat…

12 jam ago

Sebagai Mata Air Spiritualitas Organisasi Keagamaan Juga Memiliki Kekuatan Ekonomi Yang Maha Dahsyat

Sebagai Mata Air Spiritualitas Organisasi Keagamaan Juga Memiliki Kekuatan Ekonomi Yang Maha DahsyatOleh : Jacob…

13 jam ago