Ziarah Kubur Untuk Memperoleh Kenyamanan dan Ketenteraman Batin

Ziarah Kubur Untuk Memperoleh Kenyamanan dan Ketenteraman Batin


Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas


Dalam tradisi berbagai suku bangsa, ziarah kubur hampir selalu dilakukan pada saat-saat tertentu yang dianggap penting dan perlu atau diyakini sangat sakral untuk dilakukan. Misalnya untuk memperingati dan mengenang saat leluhur wafat, atau sesaat hendak memasuki bulan ramadhan atau bahkan pada hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.

Bagi sebagian orang yang lain acap dilakukan pada waktu memperingati 1.000 hari atau pada setiap tahun saat wafatnya para leluhur itu dengan membacakan do’a untuk yang bersangkutan kepada Tuhan agar hidup tenang dan berbahagia di alam sana. Rangkaian acara spiritual yang sangat sakral ini diyakini dan dipercaya oleh banyak orang akan berdampak baik pula bagi diri dan keluarganya dengan melakukan ziarah kubur ini sebagai ekspresi dari penghormatan dan penghargaan terhadap almarhum maupun almarhumah yang tidak terbilang kebaikan yang telah dilakukan untuk keluarga atau anak dan cucu hingga cicit dari keturunannya yang ada.

Kekeliruan dalam pemahaman selama ini tentang ziarah kubur yang dinilai negatif lantaran ziarah kubur dilakukan dengan cara yang berlebihan sehingga menjadi semacam mitos yang dikultuskan sampai menyesatkan akal sehat.

Kekuatan Supra natural yang mungkin dapat dipercaya saat melakukan ziarah kubur para leluhur maupun anggota keluarga lainnya itu, bisa dipahami sebagai ekspresi dari rasa cinta, penghormatan dan penghargaan terhadap almarhum dan almarhumah yang telah dan pernah mengisi relung kehidupan sebelumnya untuk memperoleh kekuatan psikologis tanpa beban dalam menjalani hidup selanjutnya yang tidak pernah mampu diketahui bagaimana yang akan terjadi kemudian. Karena itu, ketangguhan serta kekuatan psikologis yang dapat dirasakan dari ziarah kubur itu dapat menjadi energi yang mendorong dan mengukuhkan gairah dan semangat hidup berikutnya untuk kebahagiaan dan kegembiraan dalam menghadapi tantangan serta rintangan hidup yang berat.

Ziarah kubur dan ziarah ke berbagai tempat lain yang dianggap memiliki energi untuk memperkuat batin bagi yang melakukan laku spiritual ini, merupakan tradisi dari berbagai umat beragama, bahkan bagi mereka yang tidak beragama. Namun percaya pada kekuatan spiritual yang ada pada obyek ziarah tersebut. Makna ziarah yang berarti mengunjungi, melawat atau menengok adalah desakan batin dari pelaku ziarah yang didorong oleh kekuatan atau hasrat keagamaan yang penuh nuansa spiritual. Karenanya, saat melakukan ziarah dipercayai oleh sebagian banyak orang patut membersihkan diri terlebih dahulu dengan menyapa atau mengucapkan salam, lalu membaca do’a yang telah dipilih untuk disampaikan sesuai dengan niat dan tujuan ziarah itu dilakukan.

Kecuali itu, ziarah kubur dapat memberi peringatan terhadap kematian yang akan dialami juga oleh setiap orang. Sehingga selama hidup perlu dimaknai oleh berbagai perbuatan yang baik, setidaknya dengan begitu kelak makam dari diri kita pun akan dikenang orang lain, karena berbagai kebaikan yang telah kita lakukan.

Bisa jadi bentuk ziarah kubur itu dilakukan dengan cara mengirimkan do’a-do’a dari tempat yang jauh semacam substitusi dari rasa cinta, penghormatan atau getaran kangen semasa hidup bersama yang bersangkutan. Biasanya laku semacam ini sering dilakukan hanya oleh mereka yang memiliki kemampuan dan kecerdasan spiritual, serta akibat dari waktu dan kesempatan yang serba terbatas. Namun, toh ziarah dalam tradisi sufi atau kaum spiritual ini dilakukan lantaran telah memiliki keyakinan yang tinggi dan mendalam dengan kemampuan dan keyakinan spiritual yang terlatih dan terus terasah.

Ziarah kubur pun acap dilakukan banyak orang kepada tokoh besar yang pernah hidup dan telah meninggalkan banyak kenangan tak ternilai, seperti etos perjuangannya, kerja profesinya yang keras dan patut diteladani hingga tokoh agama yang bijak memberi pengajaran dan tuntunan hidup yang perlu dijadikan contoh, sehingga energi kekuatannya mampu menggetarkan frekuensi hidup kita untuk lebih baik dan tangguh sebagaimana yang dimiliki oleh tokoh yang bersangkutan.

Pada intinya, ziarah kubur ini pun merupakan bagian dari rekreasi spiritual untuk melihat keberadaan Tuhan, mendengar bisikan Tuhan, merasakan belaian-Nya yang sejuk dan memberi rasa yang nyaman. Begitulah ziarah kubur untuk memperoleh kenyamanan dan ketenteraman batin. Bukan karena mitos dan klenik.


Selat Sunda, 18 Maret 2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *