Hypnagogik Jerk Fenomena Sensasi Terjatuh Dan Mimpi Singkat Yang Menakutkan

Hypnagogik Jerk Fenomena Sensasi Terjatuh Dan Mimpi Singkat Yang Menakutkan

Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
(Dewan Penasihat DPP Asosiasi Wartawan Internasional/ASWIN)

Hypnagogik jerk adalah kedutan atau sentakan tubuh yang terjadi secara tiba-tiba saat seseorang sedang dalam transisi dari keadaan sadar ke tidur. Fenomena ini juga dikenal sebagai sleep starts atau hypnic jerk.

Ciri-ciri Hypnagogik Jerk:
Biasanya terjadi saat seseorang baru mulai tertidur. Disertai sensasi jatuh atau tersentak. Kadang-kadang bisa disertai mimpi singkat yang menakutkan. Bahkan sering menyebabkan seseorang terbangun sejenak.

Penyebab Hypnagogik Jerk:
1. Keletihan atau Kurang Tidur – Otak lebih sulit bertransisi ke mode tidur.

2. Stres atau Kecemasan – Sistem saraf lebih aktif sehingga sulit rileks.

3. Konsumsi Kafein atau Nikotin – Merangsang sistem saraf dan mengganggu transisi tidur.

4. Olahraga Berlebihan Sebelum Tidur – Meningkatkan aktivitas otot dan saraf.

Jangan kawatir Hypnagogik jerk adalah hal yang normal dan tidak berbahaya, tetapi jika sering terjadi atau mengganggu kualitas tidur, mengurangi stres dan menerapkan pola tidur yang baik bisa membantu menguranginya.

*Teori Hypnagogik Jerk dan Perkembangannya dalam Psikologi*

Teori tentang Hypnagogik jerk atau sleep starts tidak memiliki satu penemu tunggal, karena fenomena ini telah diamati oleh berbagai ilmuwan sejak lama dalam bidang neurologi dan tidur. Namun, penelitian tentang fenomena ini mulai berkembang sejak abad ke-19 hingga abad ke-20.

Sejarah dan Penelitian tentang Hypnic Jerk.
1. Jean Jacques d’Ortous de Mairan (1729) – Mengamati ritme sirkadian, yang berkaitan dengan pola tidur manusia.

2. Sigmund Freud (1899) – Membahas refleks tubuh saat tidur dalam bukunya The Interpretation of Dreams.

3. Edgar Douglas Adrian (1920-an) – Meneliti aktivitas listrik otak dan refleks otot.

4. Alfred Loomis (1930-an) – Meneliti gelombang otak saat tidur dan transisi tidur.

5. Nathaniel Kleitman & Eugene Aserinsky (1950-an) – Menemukan fase REM dan siklus tidur yang lebih kompleks.

*Buku atau Referensi tentang Hypnagogic Jerk*

Buku “Principles and Practice of Sleep Medicine” oleh Meir H. Kryger, Thomas Roth, dan William C. Dement membahas fenomena ini dalam konteks gangguan tidur.

Buku “Sleep Disorders and Sleep Deprivation: An Unmet Public Health Problem” oleh Institute of Medicine (2006) juga menyinggung tentang hypnic jerk.

Meskipun hypnagogic jerk bukan teori yang ditemukan oleh satu orang tertentu, para ilmuwan dalam bidang neurosains, psikologi, dan penelitian tidur telah berkontribusi dalam memahami fenomena ini.

*Cara Mencegah Hypnagogik Jerk*

Untuk mencegah hypnic jerk, Anda bisa menerapkan beberapa kebiasaan yang membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur. Berikut beberapa cara efektif:

1. Menjaga Pola Tidur yang Teratur

Tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari.

Pastikan durasi tidur cukup (7–9 jam untuk orang dewasa, lebih lama untuk remaja).

2. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Lakukan teknik relaksasi sebelum tidur, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga ringan.

Hindari overthinking atau memikirkan hal-hal yang membebani sebelum tidur.

3. Menghindari Kafein dan Nikotin di Malam Hari

Jangan mengonsumsi kopi, teh, cokelat, atau minuman berkafein lainnya menjelang tidur.

Hindari rokok dan alkohol karena dapat mengganggu siklus tidur.

4. Menghindari Olahraga Berat Sebelum Tidur

Jika ingin berolahraga, lakukan minimal 3–4 jam sebelum tidur agar tubuh punya waktu untuk rileks.

Gantilah dengan olahraga ringan seperti peregangan atau jalan santai.

5. Menciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

Gunakan kasur dan bantal yang nyaman.

Jaga suhu kamar agar tidak terlalu panas atau dingin.

Hindari cahaya terang dan suara bising sebelum tidur.

6. Menghindari Tidur dalam Keadaan Sangat Lelah

Jangan menunda tidur hingga terlalu lelah karena otak akan kesulitan bertransisi ke fase tidur dengan lancar.

Jika hypnagogic jerk masih sering terjadi dan mengganggu tidur Anda, konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Indramayu. 15/3/2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *