Kerupuk Melarat,Camilan Khas Cirebon Jadi Buruan Wisatawan

Kerupuk Melarat,Camilan Khas Cirebon Jadi Buruan Wisatawan


Penulis : Abah Roy
Ketua DPC Aswin Cirebon


Kerupuk melarat, camilan khas Cirebon yang digoreng menggunakan pasir panas, kini menjadi buruan wisatawan. Dalam beberapa hari terakhir, Pasar Plered, pusat perdagangan oleh-oleh khas di Kabupaten Cirebon, mengalami lonjakan permintaan yang signifikan. Para wisatawan dari berbagai daerah berbondong-bondong membeli kerupuk melarat dalam jumlah besar, baik untuk dinikmati sendiri maupun sebagai buah tangan.

Namun, di balik kelezatan dan keunikan cara pembuatannya, kerupuk melarat juga dikaitkan dengan unsur mistis dalam budaya lokal. Beberapa masyarakat percaya bahwa warna-warni cerah pada kerupuk ini—merah, kuning, dan hijau—memiliki makna spiritual tertentu, seperti perlindungan, keseimbangan, dan keberuntungan. Tak jarang, kerupuk melarat digunakan dalam ritual adat atau sebagai sesajen dalam tradisi kejawen.

Selain itu, filosofi di balik nama “melarat” yang berarti miskin juga dipercaya mengandung pesan kehidupan. Masyarakat Jawa melihatnya sebagai pengingat akan pentingnya hidup sederhana dan bersyukur. Beberapa paranormal bahkan menyebut bahwa kerupuk melarat dapat digunakan dalam ritual tertentu untuk membuang sial atau mendatangkan rezeki.

Terlepas dari kepercayaan tersebut, satu hal yang pasti, permintaan tinggi terhadap kerupuk melarat membuat para pedagang di Pasar Plered merasakan dampak positif.

Dengan meningkatnya minat wisatawan, Pasar Plered semakin menegaskan dirinya sebagai pusat perdagangan kuliner khas Cirebon. Apakah daya tariknya hanya sebatas rasa atau ada unsur gaib yang menyertainya? Itu kembali kepada kepercayaan masing-masing.

Cirebon, 13/2/2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *