JOMBANG-ASWINNEWS.COM- Lembaga Pengembangan, Pembinaan, Pendidikan, dan Pembelajaran Al-Qur’an (LP4Q) Jamiyatul Qurro Wal Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Jombang sukses menggelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tartila Bil Qolam & Sanadan. Kegiatan yang berlangsung di SMA Darul Ulum 2 Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang ini dihelat dari tanggal 27 hingga 29 Januari 2025.
Diklat ini diikuti oleh 90 peserta dari berbagai guru TPQ di Kecamatan Peterongan, ditambah 5 peserta dari luar wilayah tersebut. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan Al-Qur’an, khususnya dalam membaca dan mengajarkan Al-Qur’an menggunakan metode tartila bil qolam, sebuah metode khas yang dikembangkan oleh JQH NU.
Metode tartila bil qolam merupakan teknik membaca Al-Qur’an dengan cermat dan jelas untuk memudahkan pemahaman sekaligus memperindah bacaan. Peserta juga dilatih menyambungkan sanad Al-Qur’an, yang menjadi elemen penting dalam menjaga keaslian bacaan Al-Qur’an.
Ketua Panitia, Bayu Hari Satrio, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mencetak generasi pendidik Al-Qur’an yang berkualitas.
“Melalui diklat ini, kita berharap dapat melahirkan kader-kader Al-Qur’an yang mampu membaca dan mengajarkan Al-Qur’an secara baik dan benar, sesuai dengan metode yang diajarkan ulama,” ungkapnya.
Dukungan penuh juga disampaikan oleh Ketua JQH NU Kabupaten Jombang, KH. Wafiyul Ahdi (Gus Wafi), yang menilai pelatihan ini sebagai langkah strategis dalam membangkitkan kembali kejayaan JQH NU yang sempat vakum selama hampir 15 tahun.
“JQH adalah badan otonom NU yang memiliki metode tartila khas. Kami ingin memastikan pendidikan Al-Qur’an di Jombang berkembang pesat melalui pelatihan yang profesional dan terstruktur,” ujar Gus Wafi.
Selain itu, Kepala Kemenag Jombang, Muhajir, juga memberikan apresiasi terhadap program ini. Ia berharap pelatihan ini dapat menghasilkan sertifikasi profesi bagi para peserta, yang tidak hanya meningkatkan kompetensi, tetapi juga kesejahteraan para guru Al-Qur’an di masa depan.
KH. Kholil Dahlan, salah satu tokoh senior JQH NU, menyampaikan harapannya agar semangat khidmat kepada Al-Qur’an terus diwariskan kepada generasi muda, terutama para guru Al-Qur’an.
“Kami ingin agar semangat mengajarkan Al-Qur’an seperti yang diajarkan para ulama terus hidup di generasi penerus kita,” ujarnya.
KH. Rohmatul Akbar, berharap Diklat ini bukan hanya menjadi agenda seremonial, tetapi juga menjadi langkah awal yang signifikan dalam pengembangan pendidikan Al-Qur’an di Jombang. Dengan ilmu yang diperoleh, peserta diharapkan menjadi pionir dalam menyebarkan metode pembelajaran Al-Qur’an yang berkualitas di seluruh kecamatan, Beliau yang juga bendahara PCNU Jombang sangat mengapresiasi kegiatan ini dan siap mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh LP4Q JQH NU Jombang.
Ke depan, LP4Q JQH NU Kabupaten Jombang berencana memperluas program pelatihan ini ke seluruh wilayah di Jombang dengan menggandeng pengurus NU setempat. Diharapkan, Jombang akan semakin dikenal sebagai pusat pendidikan Al-Qur’an yang unggul dan melahirkan generasi Qurani yang berkualitas.
(Mif)