Penulis : Abah Roy
Pemerhati Ketauhidan
Konsep Manunggaling Kawula Gusti, yang menekankan penyatuan spiritual antara manusia dan Tuhan, sering kali dipahami sebagai jalan menuju pengalaman batiniah yang mendalam. Namun, muncul pertanyaan: apakah pendekatan mistik ini menggugurkan kewajiban syariat seperti shalat lima waktu?
Dalam tradisi Islam, shalat merupakan pilar utama yang tidak hanya menjadi bentuk ketaatan, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah. Meski ajaran Manunggaling Kawula Gusti lebih fokus pada kesadaran ilahi yang batiniah, banyak ulama menegaskan bahwa kedalaman spiritual tidak menggantikan kewajiban ritual formal.
Dengan demikian, ajaran ini tidak menafikan syariat, melainkan melengkapinya. Kedalaman spiritual yang sejati justru semakin bermakna jika selaras dengan ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Shalat lima waktu tetap menjadi pengingat bahwa meski jiwa mendambakan penyatuan dengan Sang Khalik, disiplin syariat adalah jalan yang menghantarkan manusia pada kedekatan sejati dengan-Nya.
Cirebon,25 Januari 2025