Kadang Nafsu Itu Merusak Akal Sehat Manusia
Oleh : H.Dedi Setiabudi
Purnawirawan POLRI
Pada saat Allah subhanahu Wa ta’ala meletakkan nafsu dalam diri seseorang pada saat itu pula Allah ta’ala menciptakan akal sehatnya. Agar akal tersebut menjadi pemimpin dan pemimpin bagi hawa nafsunya.
*Apabila nafsu mengendalikan akalnya maka akal akan menjadi tawanan nafsu nya, demikian pula apabila akal mengendalikan hawa nafsunya maka hawa nafsulah yang akan menjadi tawanan akalnya tergantung di mana kita harus berpihak.*
Berkata Imam Abul Hasan Al Mawardi:
“Nafsu itu akan menghalangi seseorang berbuat kebaikan dan menentang akal. Karena hawa *nafsu amorotu bisuin* itu menimbulkan dan condong terhadap akhlak yang buruk, melahirkan perbuatan yang tercela serta menghancurkan harga diri seseorang dan kadang pula membuka pintu masuk keburukan. hawa nafsu lebih dominan di hati dan bisa membawa kepada kehancuran; maka Allah subhanahu Wa ta’ala menciptakan akal yang kuat untuk mengawasi gerak-gerik nafsu yang ada dalam tubuh manusia yang kadang tampak samar.
Berkata ulama:
*Allah subhanahu Wa ta’ala menciptakan malaikat dengan memberi akal tanpa syahwat, menciptakan hewan dengan memberinya syahwat tanpa akal, dan menciptakan manusia dengan memberikan akal dan nafsunya. Barangsiapa yang akalnya berhasil mengalahkan syahwatnya maka ia lebih baik dari para malaikat. Dan barangsiapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka ia akan lebih buruk daripada hewan*. Pepatah Arab menyebutkan:
*Akal adalah mentari yang memberi nasehat. Sedangkan Hawa nafsu adalah wakil dari mentari yang mempermalukan.*
Ketahuilah jika seseorang hamba memasuki waktu pagi maka berkumpullah semua hawa nafsu,amal, dan ilmunya pada dirinya. Apabila amalan yang mengikuti hawa nafsunya maka hari itu adalah hari yang buruk baginya. Sedangkan bila amalannya mengikuti ilmunya maka hari itu adalah hari yang terbaik bagi dirinya.
*Ketahuilah sesungguhnya orang yang bijak itu orang yang menjadikan akal sebagai pengontrol hawa nafsunya dan ilmu syariat adalah pengontrol bagi akal dan nafsu, sehingga ia berjalan di rel syariat dan mencari petunjuk dengan cahaya ilmunya.*
Allah subhanahu Wa ta’ala menjelaskan kesesatan yang nyata bagi mereka yang mengikuti hawa nafsunya:
*ولا تتبع الهوى فيضلك اعن سبيل الله*
Artinya:”janganlah kamu mengikuti keinginan hawa nafsu karena ia akan menyesatkanmu di jalan Allah.
Disebutkan dalam sebuah riwayat iblis pernah berkata:”aku binasakan mereka dengan dosa, lalu mereka membinasakan aku dengan istighfar. Setelah aku mengetahui hal yang demikian maka aku binasakan manusia itu dengan nafsu. Mereka menyangka bahwa mereka berada di atas petunjuk sehingga mereka tidak memohon ampun kepada Allah.
Semoga Allah ta’ala memberikan keselamatan kepada diri kita semuanya dari kejahatan hawa nafsu yang selalu mengincar kita aamiin yaa robbal aalamiin.
Jakarta,5 Januari 2025