Terminal Harjamukti Cirebon : Kemegahan Yang Belum Memberi Kehidupan Baru

Terminal Harjamukti Cirebon : Kemegahan Yang Belum Memberi Kehidupan Baru

Penulis,Abah Roy
Ketua DPC ASWIN Cirebon

Terminal Harjamukti, salah satu fasilitas transportasi terbesar di Pantura, kini menjadi sorotan. Meski telah direnovasi menjadi terminal modern dengan berbagai fasilitas lengkap, aktivitas di terminal ini terus mengalami penurunan. Sepinya penumpang dan minimnya aktivitas ekonomi membuat terminal megah ini tampak seperti bangunan kosong yang kehilangan fungsi utamanya.

Terminal Harjamukti dulunya adalah denyut nadi transportasi dan perekonomian masyarakat Kota Cirebon. Sebagai terminal tipe A, tempat ini menjadi titik utama bagi angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP). Namun, sejak kehadiran Jalan Tol Kanci-Palimanan (Cipali), banyak bus memilih untuk langsung melintas tol tanpa berhenti di terminal.

Hal ini berdampak besar pada berbagai pihak. Pedagang kecil, tukang ojek, dan pelaku UMKM yang menggantungkan hidup pada arus penumpang kini kehilangan sumber penghidupan. “Dulu ramai sekali, tapi sekarang orang lebih suka naik travel atau kendaraan pribadi. Akhirnya terminal ini sepi,” keluh Rukmini, salah satu pedagang di area terminal.

Pemerintah Kota Cirebon sebenarnya telah berupaya meningkatkan daya tarik Terminal Harjamukti. Renovasi besar-besaran dilakukan untuk menyediakan ruang tunggu nyaman, jalur parkir luas, loket tiket modern, hingga fasilitas umum seperti musala dan toilet bersih. Namun, langkah ini tampaknya belum cukup untuk mengembalikan arus penumpang.

Solusi untuk Kebangkitan Terminal Harjamukti

Pengamat transportasi menilai, Terminal Harjamukti membutuhkan strategi integrasi transportasi yang lebih baik. “Terminal ini harus dihubungkan langsung dengan jalur tol melalui shuttle bus atau kebijakan yang mewajibkan bus masuk terminal sebelum melanjutkan perjalanan,” ujar Djoko Setijowarno, pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Selain itu, terminal ini bisa dikembangkan menjadi pusat ekonomi dan budaya, seperti pusat oleh-oleh khas Cirebon, area kuliner, atau ruang kreatif bagi komunitas lokal. Dengan begitu, masyarakat punya alasan untuk mengunjungi terminal, meskipun tidak bepergian.

Harapan untuk Pemimpin Baru Kota Cirebon

Masyarakat berharap pemimpin baru Kota Cirebon, termasuk Kang Effendi Edo sebagai salah satu kandidat Wali Kota, dapat menjadikan Terminal Harjamukti sebagai prioritas pembangunan. Kebijakan inovatif dan langkah konkret diperlukan untuk memastikan terminal ini kembali hidup dan memberi manfaat nyata bagi warga.

“Terminal Harjamukti adalah simbol gerbang Kota Cirebon. Jangan sampai bangunan megah ini hanya menjadi saksi bisu penurunan ekonomi rakyat,” ujar seorang warga.

Terminal Harjamukti menanti kebangkitan. Dengan kerja sama semua pihak, terminal ini bisa kembali menjadi pusat transportasi sekaligus penggerak ekonomi yang membawa manfaat bagi masyarakat Kota Cirebon.

Cirebon, 8 Januari 2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *