Gemawan Dan AMAN Selenggarakan Workshop Peran Pemuda Dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Gemawan Dan AMAN Selenggarakan Workshop Peran Pemuda Dalam Mitigasi Perubahan Iklim

Kapuas Hulu-aswinnews.com- Dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda tentang dampak perubahan iklim, Gemawan bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Barat mengadakan Workshop bertema Peran Pemuda dalam Mitigasi Perubahan Iklim.

Acara ini berlangsung pada Rabu (17/12/2024) di Gedung Paroki Banua Martinus, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.

Workshop ini dikemas dalam bentuk diskusi panel interaktif, dengan fokus pada peran strategis perempuan dan pemuda dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mitigasi dampak perubahan iklim yang semakin nyata.

Ketua AMAN Kalbar, Tono, menegaskan pentingnya keterlibatan perempuan dan pemuda dalam upaya mitigasi perubahan iklim.

“Perempuan memiliki peran vital di masyarakat, terutama di kampung. Ketika tanah dan lingkungan rusak, perempuanlah yang pertama merasakan dampaknya,” ujar Tono.

Ia menambahkan,hampir semua aktivitas domestik yang berkaitan dengan keberlanjutan rumah tangga dikelola oleh perempuan. Oleh karena itu, mereka menjadi pihak yang paling terdampak dan sekaligus kunci dalam menghadapi krisis lingkungan.

Sementara itu, Arni dari Training Learning Center Gemawan menyoroti peran perempuan adat yang sering kali menjadi korban berlapis dari krisis iklim.

“Perempuan adat sangat penting dalam pengelolaan sumber daya alam. Lebih dari 60% aktivitas pertanian, mulai dari persiapan hingga panen, dilakukan oleh perempuan,” jelas Arni.

Menurutnya, perempuan adat tidak hanya bertani tetapi juga menjaga kearifan lokal seperti kerajinan tenun, anyaman tikar, serta pengetahuan tentang tanaman obat.

“Pengetahuan lokal ini harus kita wariskan sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.

Workshop ini dihadiri oleh perempuan muda dari 8 desa, yakni Banua Martinus, Batu Lintang, Rantau Prapat, Apan, Banua Ujung, Pulau Manak, Lengan Baru, dan Manua Sadap. Selain itu, peserta juga berasal dari SMA Negeri 1 Embaloh Hulu, SMP Negeri 3 Embaloh Hulu, OMK Paroki Martinus, dan perwakilan PD AMAN Kapuas Hulu.

Dengan semangat kolaborasi, diskusi ini membahas bagaimana pemuda dan perempuan adat dapat menjadi motor penggerak dalam menjaga hutan, memperkuat ketahanan pangan, dan melestarikan pengetahuan lokal sebagai solusi untuk mitigasi perubahan iklim.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong pemuda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga lingkungan. Peserta diajak untuk memahami bahwa perubahan iklim bukan hanya isu global tetapi juga masalah lokal yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari.

“Kesadaran ini penting untuk ditanamkan kepada generasi muda. Karena merekalah yang akan mewarisi bumi ini,” kata Tono.

Dengan keberhasilan pelaksanaan workshop ini, diharapkan generasi muda di Kapuas Hulu dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Jamal

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *