Mie Kemi, Mie Jadul Legendaris Khas Indramayu Yang Menggugah Selera
Oleh : H. Sujaya, S. Pd. Gr.
(Dewan Penasehat DPP ASWIN)
Berburu kuliner khas jadul saat bulan Ramadhan di Indramayu sangat mengasyikkan. Apalagi bagi para pecinta kuliner jadul yang melegenda khas daerah. Karena setiap daerah punya kuliner khas berbasis mie yang berbeda, seperti Bakmie Jawa ( Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta), mie Aceh (Aceh) , mie koclok (Bandung Jawa Barat), mie kethek (Bantul Yogyakarta), mie celor (Palembang, Sumsel), mie lendir (Riau), mie titi (Makassar, Sulsel) dan mie cakalang (Manado, Sulut) dll.
Di Indramayu selain ada Mie Ragit, maka ada olahan Kemi, mie khas Indramayu yang biasa ditemukan di warung makan sederhana di Indramayu yang tentunya memiliki cita rasa khas pesisir pantai utara yang kaya bumbu rempah.
Kemi adalah salah satu makanan khas Indramayu yang berbasis mie. Hidangan ini mirip dengan mie goreng, tetapi memiliki cita rasa khas karena menggunakan bumbu tradisional khas Indramayu.
Ciri khas kemi menggunakan mie kuning yang digoreng atau ditumis. Dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, cabai, kecap manis, dan rempah khas.
Biasanya disajikan dengan telur, irisan ayam atau seafood, dan sayuran seperti sawi serta tauge. Memiliki rasa yang gurih, manis, dan sedikit pedas, sesuai dengan selera masyarakat pesisir.
Kemi sering dijual di warung makan atau pedagang kaki lima di Indramayu dan sekitarnya. Makanan ini cocok disantap saat hangat, terutama dengan tambahan kerupuk dan sambal. Yang cukup legendaris diantaranya Warung Kemi ” Waiki” yang berada di perempatan Waiki kota Indramayu dan Warung kemi di perempatan Waduk Bojongsari Indramayu. Harganya murah dan sangat terjangkau, satu porsi biasanya hanya mengeluarkan kocek Rp 5.000,- per bungkus nya.
Filosofi makanan Kemi khas Indramayu mencerminkan kesederhanaan, keberagaman, dan kekayaan rasa yang mencerminkan karakter masyarakat pesisir Indramayu.
Berikut beberapa nilai filosofis dari Kemi:
1.Kesederhanaan yang Lezat
Kemi dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti mie kuning, bumbu dasar, dan tambahan protein seperti ayam atau seafood. Ini mencerminkan gaya hidup masyarakat Indramayu yang sederhana tetapi tetap dapat menciptakan hidangan lezat dan bergizi.
2.Keberagaman dalam Satu Hidangan
Kombinasi berbagai rasa—gurih, manis, dan sedikit pedas—melambangkan keberagaman masyarakat Indramayu yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, termasuk pengaruh Jawa, Sunda, dan budaya pesisir.
3.Simbol Kebersamaan
Kemi sering disajikan dalam porsi yang bisa dinikmati bersama keluarga atau teman, menggambarkan nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat dalam budaya Indramayu.
4.Kearifan Lokal dan Keseimbangan Alam
Menggunakan bahan-bahan lokal seperti ikan atau udang dari perairan Indramayu menunjukkan hubungan erat masyarakat dengan alam sekitar dan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
Dengan filosofi ini, Kemi bukan sekadar makanan, tetapi juga cerminan kehidupan masyarakat Indramayu yang penuh kehangatan, keberagaman, dan kearifan lokal.
Anda penasaran? Datanglah ke kota Indramayu terutama pada saat sore hari. Rasanya mantap dan pas untuk dinikmati dengan suasana yang merakyat.
Indramayu. 8/3/2025
—