Seni Tarling : Warisan Budaya Pesisir Cirebon Yang Tak Pernah Pudar

“Seni Tarling: Warisan Budaya Pesisir Cirebon Yang Tak Pernah Pudar”

Penulis,AbahRoy
Ketua DPC Aswin Cirebon

Seni Tarling, yang berasal dari wilayah pesisir Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, telah menjadi bagian integral dari kehidupan budaya masyarakat di sana. Keberadaan seni ini telah dikenal luas tidak hanya di Cirebon, tetapi juga di berbagai daerah lainnya, terutama di Jawa Barat. Namun, tahukah Anda bahwa nama “Tarling” pertama kali dikenal oleh publik pada tahun 1960-an, berkat peran seorang tokoh penting, yaitu Bapak Fadjar Madradji, Kepala RRI Cirebon.

Seni Tarling menggabungkan alat musik gitar dan suling, yang menghasilkan irama yang khas dan menyentuh hati. Bapak Fadjar Madradji yang menjabat sebagai Kepala RRI Cirebon saat itu memperkenalkan nama “Tarling” untuk menggambarkan perpaduan alat musik tersebut, yang sebelumnya belum memiliki istilah yang jelas. Dari situlah, musik Tarling mulai dikenal luas oleh masyarakat dan menjadi simbol dari seni budaya Cirebonan yang kental.

Dulu, musik Tarling sering kali mengiringi acara-acara rakyat dan upacara adat di daerah pesisir utara Jawa ini. Namun, seiring perkembangan zaman, Tarling mengalami banyak perubahan dan adaptasi. Pada tahun 1950-an, penambahan alat musik seperti kendang, gong, dan kecrek membuat tarling semakin berwarna dan menarik. Tak hanya itu, lagu-lagu dalam Tarling pun mulai menampilkan tema-tema sosial, percintaan, keagamaan, dan kehidupan masyarakat.

Bersama berjalannya waktu, seni ini semakin populer, terutama pada era 1970-1980-an yang dikenal dengan nama Tarling Drajat, yang memperkenalkan unsur drama rakyat dan komedi. Pada era ini, Tarling bukan hanya menjadi hiburan musik, tetapi juga sebuah ajang untuk mengungkapkan cerita-cerita lucu dan penuh makna.

Namun, tantangan bagi kesenian ini datang ketika perkembangan zaman mempengaruhi minat masyarakat, terutama generasi muda, yang lebih tertarik pada musik modern. Meski begitu, Tarling tetap bertahan dan terus berkembang, dengan menyesuaikan diri pada arus perubahan. Saat ini, banyak musisi dan penyanyi muda yang mulai membawakan Tarling Dangdut, yang menggabungkan irama dangdut dengan melodi Tarling, menciptakan sebuah genre musik baru yang semakin digemari.

Sebagai warisan budaya yang berharga, penting bagi kita untuk melestarikan dan mengembangkan seni Tarling. Upaya seperti Festival Tarling, pendokumentasian lagu-lagu klasik, serta memanfaatkan platform digital untuk mengenalkan seni ini ke dunia luar, menjadi langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa seni ini tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.

Sebagai penerus budaya, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian Tarling agar tetap dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh dunia. Sebagai ponakan dari Bapak Fadjar Madradji, saya merasa bangga dan terhormat bisa menjadi bagian dari keluarga yang berkontribusi dalam memperkenalkan dan melestarikan seni Tarling. Mari kita terus dukung agar seni ini tetap dikenal dan dihargai oleh generasi-generasi mendatang, karena Tarling bukan hanya sekadar musik, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang harus kita lestarikan.

Semoga artikel ini memberikan gambaran tentang pentingnya seni Tarling dalam kehidupan budaya Cirebon dan sekitarnya, serta mengajak kita semua untuk terus melestarikannya.

Cirebon,10 Pebruari 2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *