🖋️ Penulis: Syahrizal
✍️ Editor: Kenzo | AswinNews.com – Tajam, Akurat, Berimbang, Terpercaya dan Ter-Update
📍 Tanjungpinang, Kepulauan Riau – Rabu, 6 Agustus 2025
Di balik deru napas dan bunyi pelindung yang saling beradu di sebuah gelanggang Mixed Martial Arts (MMA) sederhana di Pinang Jaya, Batu 6, Tanjungpinang, tumbuh semangat dan karakter generasi muda yang tangguh. Tempat ini bukan sekadar arena bela diri, melainkan menjadi ruang pembinaan disiplin, kepercayaan diri, dan pembentukan karakter anak-anak sejak usia dini.
Disiplin dari Usia Dini
Salah satu peserta pelatihan, Maykaila Agven Marpaung, bocah perempuan berusia 8 tahun, merupakan siswi SD 011 Tanjungpinang Timur. Ia didorong oleh kedua orang tuanya, Agustinus Marpaung dan Ernawati, untuk bergabung dalam pelatihan MMA guna mengembangkan potensi dan kepribadiannya.
“Kami ingin Maykaila belajar disiplin dan percaya diri. Nilai-nilai seperti itu tidak selalu diajarkan di sekolah, tapi sangat penting untuk masa depan,” ungkap Ernawati.
Pelatihan MMA, menurutnya, tidak hanya membentuk kekuatan fisik, tetapi juga membangun daya tahan mental dan keterampilan sosial anak.

Mimpi Menjadi Kebanggaan Kota
Indra Ramadan, remaja 13 tahun, juga mengikuti pelatihan MMA dengan motivasi tinggi. Ia bertekad membawa nama baik Tanjungpinang dan membanggakan sekolahnya lewat prestasi di dunia olahraga bela diri.
Semangat seperti inilah yang menjadi cerminan dari perubahan positif yang muncul di kalangan generasi muda kota ini. Mereka tidak sekadar berlatih untuk kuat, tetapi juga menanamkan impian besar dan rasa cinta pada daerah asal.
Peran Orang Tua dan Pelatih
Kunci keberhasilan dari program ini adalah dukungan penuh orang tua. Para orang tua tak hanya memberi restu, tapi juga terlibat aktif dalam proses pelatihan: mengantar, menjemput, menunggui, dan memastikan segala kebutuhan anak-anak terpenuhi.
Tak kalah penting, peran pelatih MMA yang sabar dan berdedikasi menjadi motor penggerak utama. Mereka tak hanya mengajarkan teknik bela diri, tetapi juga nilai moral dan etika.
“Anak-anak diajarkan saling menghormati, sabar, dan tekun. Ini bukan sekadar olahraga, tapi sekolah kehidupan,” ujar salah satu pelatih.
Solusi Positif dari Ancaman Gadget
Di tengah tantangan zaman yang membuat anak-anak rentan terhadap kecanduan gadget dan konten negatif, kehadiran gelanggang MMA ini menjadi solusi positif dan produktif. Latihan yang intensif serta interaksi sosial yang sehat membuat anak-anak lebih aktif dan percaya diri.
Menyiapkan Masa Depan yang Cerah
Pelatihan MMA juga memberi bekal fisik dan mental yang kuat bagi anak-anak yang bercita-cita menjadi anggota TNI, Polri, maupun profesi lain yang menuntut daya tahan dan kedisiplinan tinggi. Nilai-nilai yang ditanamkan dalam latihan menjadi modal penting untuk masa depan mereka.
Dampak Nyata di Masyarakat
Lingkungan sekitar juga merasakan dampak positifnya. Anak-anak yang dulunya pasif dan menghabiskan waktu untuk bermain game kini terlihat lebih aktif dan bersemangat. Aktivitas ini mendorong terciptanya lingkungan yang lebih sehat dan penuh semangat kompetitif yang sehat.
🗒️ Catatan Redaksi
Inisiatif pembinaan MMA di Tanjungpinang menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi sarana transformatif untuk membentuk generasi muda yang tangguh, bermoral, dan siap menghadapi tantangan zaman. Model ini patut ditiru oleh daerah-daerah lain di Indonesia sebagai bagian dari investasi sosial dan pembangunan karakter bangsa.
![]()
