“Bertaut Rindu” Rilis Trailer dan Poster Resmi: Ketika Mimpi Layak Dirayakan, Bukan Dipatahkan

🖊️ Laporan Jurnalis: Ine – Kaperwil DKI Jakarta
📍 Kontributor: Sulistyo
✍️ Editor: Kenzo | Redaksi AswinNews.com – Tajam, Terpercaya, Berimbang, dan Ter-Update

JAKARTA, 4 Juli 2025 — Film terbaru “Bertaut Rindu: Semua Impian Berhak Dirayakan”, produksi SinemArt, resmi merilis poster dan trailer perdananya dalam konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta. Film ini menjadi sorotan karena menawarkan kisah remaja yang tak hanya manis, tapi juga penuh luka dan keberanian, karya dari duo kreatif Magnus dan Jovanka, adaptasi novel pemenang TWS Gramedia Writing Project 2021 karya Tian Topandi.

Disutradarai oleh Rako Prijanto dan ditulis oleh Lintang Pramudya Wardhani, film ini dijadwalkan tayang 31 Juli 2025 di seluruh bioskop Indonesia.


Dua Jiwa, Satu Kerinduan yang Dalam

Poster resmi memperlihatkan Magnus (Ari Irham) dan Jovanka (Adhisty Zara) duduk saling berhadapan, dikelilingi karya seni yang menjadi dunia mereka. Ada kedekatan, tapi juga jarak emosional yang terasa dari tatapan kosong keduanya—sebuah simbol dari perasaan terpendam dan mimpi yang tertahan.

Sementara dalam trailer, penonton diperkenalkan pada kehidupan Magnus, siswa pendiam yang diam-diam diterima di kampus impiannya, ITB. Namun kebahagiaannya terhenti karena orang tuanya memaksanya kuliah di luar negeri, pada jurusan yang tak pernah ia inginkan.

“Magnus diam, bukan karena tak punya suara. Tapi karena terlalu sering tak didengar,” narasi trailer menggambarkan isi hati Magnus.

Di sisi lain, Jovanka hadir sebagai siswi yang ceria di luar, namun menyimpan empati dan luka dalam diam. Ia menjadi satu-satunya cahaya dalam gelapnya hidup Magnus.

“Aku berharap bisa ngasih kamu sedikit terang, biar kamu bisa lihat apa yang aku lihat,” ucap Jovanka dalam potongan dialog yang menyentuh hati.


Lebih dari Cinta Remaja: Tentang Luka, Tekanan, dan Pilihan yang Terpaksa

Dalam sesi konferensi pers, Adhisty Zara menegaskan bahwa film ini bukan sekadar romansa anak sekolah, tapi tentang anak-anak muda yang mimpinya direnggut oleh harapan orang tua sendiri.

“Di luar sana banyak anak yang tidak gagal karena tak mampu, tapi karena tak diberi ruang memilih. Jovanka melihat itu di Magnus,” ujar Zara.

Jovanka sendiri bukan tanpa luka, namun ia memilih menjadi terang bagi orang lain daripada tenggelam dalam kesedihannya sendiri.


Soundtrack “Seiring”: Nyanyian tentang Hubungan yang Tak Selalu Selaras

Film ini juga menghadirkan lagu soundtrack berjudul “Seiring” yang dinyanyikan oleh Jasmine Nadya, dengan musik diciptakan oleh Denny Indrajaya dan Ryan Pitna. Lagu ini menjadi refleksi relasi antara anak dan orang tua yang kerap berjalan berdampingan, tapi tak selalu searah.


Produser: Ini Bukan Tentang Siapa yang Benar, Tapi Siapa yang Mau Mendengar

Fahry Fachrudin, produser “Bertaut Rindu,” menekankan bahwa film ini dibuat sebagai jembatan untuk menyuarakan keresahan remaja hari ini—tentang mimpi, restu, dan keberanian untuk memilih jalan sendiri.

“Kami ingin film ini jadi jendela buat para orang tua agar lebih banyak mendengar. Setiap anak punya hak atas mimpinya sendiri. Tugas kita bukan mengarahkan, tapi menemani,” ungkapnya.


“Bertaut Rindu”: Film Lirih yang Menyentuh, Tentang Cinta, Luka, dan Harapan

Bertaut Rindu” bukan sekadar kisah asmara remaja. Ia menyampaikan pesan lirih namun dalam tentang hak setiap anak untuk didengar, tentang cinta yang tumbuh di antara luka, dan tentang bagaimana kerinduan bisa menjadi alasan untuk tetap bertahan dalam mimpi.

Film ini akan tayang mulai 31 Juli 2025, dan informasi lengkap seputar film ini bisa diakses melalui akun Instagram:
📱 @bertautrindumovie
📱 @sinemartmovie
📱 @sinemartph



Redaksi AswinNews.com

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *