Aksi Damai Pejuang 1975/76 di Belu: Tuntut Penuntasan Dugaan Veteran Palsu dan Pemerasan oleh Stefanus Atok Bau

🖊️ Penulis RPL, | Laporan: Tim Investigasi
📍 Kontributor: Aliansi Pejuang Seroja 1975/76
🗞️ Editor: Kenzo | ASWINNEWS.COM – Tajam, Akurat, Terpercaya, Berimbang, dan Ter-Update

Belu, 25 Juni 2025 – Ratusan mantan pejuang Seroja 1975/1976 yang tergabung dalam Aliansi Seroja Pejuang 1975/76 menggelar aksi damai di depan Polres dan DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Aksi tersebut menjadi puncak dari kekecewaan mendalam terhadap penegak hukum dan pemerintah yang dianggap abai dalam menuntaskan berbagai kasus dugaan pelanggaran hukum oleh Stefanus Atok Bau, sosok yang belakangan disebut sebagai aktor utama dalam skandal veteran palsu dan pemerasan tunjangan.

Dugaan Lama yang Tak Pernah Usai
Aksi ini menyuarakan kegeraman atas tiga laporan hukum terhadap Stefanus Atok Bau yang sejak 2013 hingga 2025 belum tuntas:

Kasus pemalsuan identitas dan pemerasan (Laporan ke Polda NTT, 30 Oktober 2013).

Kasus percaloan veteran palsu (Dilaporkan sejak 2016).

Foto Aksi Damai pejuang veteran

Kasus penahanan SK dan pemerasan terhadap sejumlah veteran yang dipaksa membayar hingga Rp6,5 juta untuk mengambil haknya (Dilaporkan Mei–Juni 2025 oleh Leandro Duarte, Mateus Nahak, Yosep Bau, dan Cosmas Asa).

Aliansi menilai lambannya penanganan kasus ini sebagai bentuk pembiaran sistemik. Bahkan, Stefanus Atok Bau sempat ditetapkan sebagai tersangka pada 2016, namun SP2HP terbaru dari Polres Belu tahun 2019 menyatakan “belum cukup bukti”, memicu dugaan adanya intervensi dan kompromi kekuasaan.

Veteran Palsu, Negara Rugi, Pejuang Sejati Terpinggirkan
Skandal veteran palsu menjadi pusat kemarahan aksi ini. Menurut data yang dibawa massa aksi, Stefanus Atok Bau diduga secara ilegal merekrut ribuan orang menjadi veteran antara 2010 hingga 2014, tanpa melalui prosedur resmi Kementerian Pertahanan dan tanpa keterlibatan Minvetcad Denpasar. Bahkan, berkas-berkas pengajuan dikirim langsung dari Belu ke Jakarta.

Dari hasil verifikasi mandiri, setidaknya ada 2.833 nama mencurigakan yang diduga bukan pejuang Seroja dan bahkan memalsukan umur lewat sidang pengadilan. Sebagian besar dari mereka diduga menerima SK veteran berdasarkan daftar rekrutmen fiktif yang dibuat tanggal mundur ke 12 Juli 2009, padahal proses rekrutmen berlangsung 2010–2014.

Daftar Nama yang Disorot Massa Aksi
Veteran muda yang diduga ubah umur dan tidak ikut operasi Seroja:

FotoKetua DPRD Belu THEODORUS MANEHITU DJUANG

Desa Fohoeka: Rofinus Waik, Ferdi Mau, Mikhel Taek, Ansel Berek, Damianus Siri, Marius Berek, Agus Mali, Robertus Bere

Desa Nanaenoe: Kaitanus Suri, Arnol Taek, Mikhel Lebo

Veteran yang dipotong dana DAHOR Rp50–70 juta dan ditahan SK-nya untuk ditebus kembali:

Desa Fohoe: Agustinus Asuk, Petrus Lau Nuak, Pius Taek, Nikolas Fahik, Cosmas Bensin, Dominggus Berek, Fernandes Fahik, Ambros Bere, Marius Berek

Veteran sah yang belum terima gaji karena tak mampu bayar:

Herman Seran, pejuang 1975/1976, Dusun Wekmutis, Desa Nanaet

Kecurigaan Terhadap Proses Hukum dan Sidang Kode Etik
Aliansi Seroja juga memprotes putusan sidang kode etik DPP LVRI tanggal 12–13 Juni 2025 yang mereka nilai berpihak pada Stefanus Atok Bau. Mereka meminta Ketua Umum LVRI meninjau ulang putusan tersebut karena bertentangan dengan semangat kejujuran dan penghormatan terhadap pejuang asli.

Dalam pernyataannya, mereka juga menyoroti dugaan praktik gratifikasi oleh panitera Pengadilan Negeri Belu, yang diduga meminta Rp20 juta dari saksi pelapor saat sidang perdata yang membahas keabsahan status veteran Stefanus Atok Bau.

Tuntutan Aksi
Massa aksi menyampaikan tuntutan kepada lima institusi:

Kapolda dan Kapolres Belu diminta menuntaskan ketiga laporan yang mangkrak.

Kementerian Pertahanan agar menyelesaikan verifikasi ribuan veteran ilegal.

DPP LVRI untuk meninjau ulang keputusan sidang kode etik.

Ketua DPRD Belu untuk mengawal penegakan hukum dan menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat.

Relokasi Markas MACAB LVRI Belu ke Makodim 1605 Belu sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Stefanus Atok Bau.

Penutup: Ancaman Diam-diam Menyala
Aliansi Seroja menegaskan bahwa bila pemerintah pusat, terutama Presiden RI Prabowo Subianto dan Menhan RI tidak menyelesaikan masalah ini secara tuntas, maka mereka akan menggunakan cara mereka sendiri untuk menegakkan keadilan. “Kami siap bertindak sampai titik darah penghabisan,” tegas Mariono, salah satu tokoh aksi.

Laporan investigasi ini bukan hanya menggambarkan keresahan sosial, tetapi juga menjadi catatan penting bahwa hukum dan sejarah tak boleh dikompromikan. Di tengah polemik veteran palsu, suara pejuang sejati menuntut didengar kembali.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *