Negeri Sarang Penyamun

Negeri Sarang Penyamun.

Oleh Kang Aceng Tea. (*)

Pagi yang mana katamu punya gairah?
kita hidup di negeri sarang penyamun.

Kau bilang merdeka
kemerdekaan sudah terampas
oleh sekelompok kecil yang berkuasa
Sedikit bicara kebebasan
kau dijerat pasal-pasal karet yang siap melilit tanganmu.

Keadilan hanya ada pada lakon wayang
Sebab hukum sudah terobek
di laci para hakim dan jaksa
Undang-undang menjadi alat tawar
para polisi dan pengacara
Kekuasaan ditafsirkan atas kedunguan
Konstitusi sudah diperkosa oleh penguasa.

Kemakmuran hanya ada
pada dongeng anak menjelang tidur
Sebab rakyat telah terusir dan tergusur
dari tanah nenek moyangnya
Sumber daya alam telah terkuras
mulai dari tambang, timah, nikel, batubara
dan minyak bumi sudah dioplos
sampai pantai lautpun
sudah dipagar dan dikavling-kavling.

Pagi yang mana katamu punya gairah?
kita hidup di negeri sarang penyamun.

Lembaga pendidikan telah
tercakar tercabik-cabik
dan tercampak di comberan
Ketika gelar doktor dan profesor dijual belikan
Ijazah berseliweran dipalsukan
Para sarjana murni antri menjadi pengangguran.

Dekadensi moral anak-anak kian rusak
kenakalan orangtua kian menjadi-jadi
Judi online dan narkoba
merebak membius
sendi sendi kehidupan.

Korupsi manipulasi nepotisme
semakin dipertontonkan
Intimidasi persekusi dan kriminalisasi
kian semarak dimana-mana
Supremasi hukum
tidak lagi tegak dan tebang pilih
politisi dan penguasa
sibuk saling sandra menyandra
Sedang rakyat jelata
terus menjerit kelaparan.

Pagi yang mana katamu punya gairah?
kita hidup di negeri sarang penyamun.


*Celoteh
Penyair Jalanan
dari Tatar Sunda.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *