Keyakinan Seorang Aktivis Perempuan Terhadap Kemampuan Prabowo Subianto Untuk Membenahi Indonesia Yang Rusak
Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas
Optimisme Bunda Jatiningsih sebagai dedengkot Aspirasi emak-emak Indonesia kepercayaannya kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengatasi carut-marut bangsa dan negara Indonesia yang diwarisi dalam kondisi rusak parah akibat ugal-ugalannya rezim penguasa sebelumnya.
Memasuki 6 bukan pemerintahan Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo, Jatiningsih mampu melihat langkah strategis dan taktis Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan upaya untuk membenahi kerusakan di negeri ini seperti melalui program yang fokus untuk memperbaiki sistem ekonomi melalui 80 ribu Koperasi Merah Putih yang tengah dipersiapkan untuk sesegera mungkin dioperasionalkan untuk mengatasi masalah kemiskinan rakyat agar dapat bergerak menjadi bagian dari soko guru ekonomi sehingga tidak lagi menjadi beban pemerintah dan dapat berperan serta dalam membangun bangsa dan negara Indonesia yang maju dan berdaulat — minimal untuk swasembada pangan hingga memiliki pertahanan dan keamanan pangan yang kuat di dalam persaingan global.
Di dalam kondisi yang buruh dengan maraknya masalah perjudian, narkoba, korupsi, kebrengsekan aparat sampai kekuasaan oligarki yang telah menggurita mulai dari pertambangan, pertamina, perambahan hutan oleh pengusaha perkebunan sawit hingga pengembang property yang mengkapling laut, telah menjadi semacam sekumpulan sindikat atau mafia yang harus dihadapi satu-persatu untuk kemudian dibereskan seperti hendak memulihkan seluruh anggota keluarga yang sedang sakit dari beragam penyakit yang diidap tang sangat sangat mengganggu tatanan budaya bagi warga masyarakat secara keseluruhan, karena imbasnya melabrak etika, moral san akhlak mulia manusia.
Semua kebobrokan itu tercermin dalam perilaku politik transaksi ekonomi hingga hukum yang diperdagangkan terus berkelanjutan pada perilaku korupsi gila-gilaan seperti yang terjadi di Pertamina yang tampak mulai terpiuh menjadi ladang bisnis pula dalam pengusutan dan penyidikannya.
Pemahaman Bunda Jatiningsih sebagai aktivis perempuan Indonesia yang telah patut menikmati saja masa pensiunnya, sungguh sangat mengagumkan lantaran tidak banyak tokoh wanita Indonesia yang sebaya beliau memiliki pandangan yang kritis dan jenial dari perspektif yang luas dalam menerawang langkah-langkah Presiden Prabowo Subianto untuk menghadapi masalah tersebut seperti teknis melahap bubur panas yang bisa digerus dari bagian pinggirnya, toh pada akhirnya dapat dihabiskan juga.
Karena masalah centang perenang yang tengah mendera bangsa dan negara bukan hanya masalah etika, moral dan akhlak semata yang bobrok dalam mengelola negara, tetapi juga tekanan ekonomi yang berat harus dipikirkan juga agar tidak jadi menambah beban berat bagi rakyat.
Demikian juga hasrat Presiden Prabowo Subianto untuk membersihkan anggota kabinet yang harus dia dulang dari warisan masa silam yang kelam, patut dipercaya pada saatnya yang tepat akan dibersihkan juga. Sebab Presiden Prabowo Subianto pasti tidak ingin menanggung dosa atas perilaku mereka yang bejat terhadap rakyat. Sebab nama besar Prabowo Subianto dan keluarga serta leluhurnya tidak mungkin hendak dia pertaruhkan begitu saja.
Keyakinan Bunda Jatiningsih selaku aktivis perempuan Indonesia yang cukup gigih dan tangguh ditempa oleh pengalaman langsung di lapangan, percaya bahwa Prabowo Subianto mau dan mampu untuk memperbaiki jalan revolusi bangsa Indonesia yang belum selesai memasuki pintu gerbang kemerdekaan bangsa dan cita-cita kemerdekaan negara Indonesia untuk kesejahteraan yang berkeadilan dengan mengatasi masalah kemiskinan serta kebodohan. Bahkan, Jatiningsih percaya Prabowo Subianto mampu melakukan percepatan perubahan menuju perbaikan akibat dari campur tangan pengusaha yang ingin merampas kekuasaan negara seperti kejahatan yang yang dilakukan oleh oligarki yang sedang menyandera negeri ini.
Banten, 10 April 2025
—