Memaknai Halal Bihalal dan Milad Pada Hari Lebaran 2025

Memaknai Halal Bihalal dan Milad Pada Hari Lebaran 2025


Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas


Terima kasi kepada semua saudara dan sahabat yang telah meluangkan waktu pada acara Halal Bi Halal sekaligus milad kami yang jarang dirayakan, kecuali pada tahun ini yang kebetulan bertepatan dengan hari raya lebaran tahun 2025 yang sungguh istimewa bertepatan dengan milad premium bersejarah.

Tradisi halal bi halal sebagai wujud keikhlasan permaafan dan penerimaan sesama kita yang tak luput dari kesalahan seusai menunaikan ibadah puasa pada bulan puasa ramadhan dan lebaran 2025, kali ini sungguh menjadi saat bersejarah yang merentang sejak 70 tahun silam, karena untuk semua saudara, sahabat dan kerabat yang telah berkenan hadir pada acara

Kepada saudara, kerabat dan sahabat yang kami hormati, sungguh dengan senang hati kami akan berbahagia menunggu kehadiran saudara, kerabat dan sahabat semua hadir pada hari ini Hari Rabu 2 April 2025 di kediaman kami yang sungguh sangat sederhana, akan menjadi bagian dari catatan sejarah yang kelak pasti sungguh menarik untuk dikenang. Setidaknya, begitulah keindahan dari kebersamaan kita dalam kesetiaan persaudaraan, persahabatan serta bermitra untuk banyak hal yang sudah pernah kita lakukan bersama.

Lebih dan kurangnya pun tetap kita yakini sebagai bukti bahwa kita adalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan dan kekhilafan. Dalam konteks ini pula kehadiran kawan-kawan dan saudara serta kerabat sekalian permohonan dan pemberian maaf dapat menjadi bagian perekat kebersamaan kita, semoga sampai dipengjujung hayat.

Sahabat dan kerabat serta saudara yang sangat kami hormati, sungguh rasa kebahagiaan dari kehadiran sahabat, kerabat dan saudara, semua dapat menjadi kesejatian diri kita yang abadi. Tak luntur dari terpaan dan gesekan maupun benturan peradaban yang sungsang, akibat beragam tekanan entah apa yang menguji keteguhan, ketulusan dan kejujuran hati kita membimbing jalan terbaik menjadi pilihan sebagai ekspresi dari sikap dari pandangan hidup (keimanan) kita yang teguh dan bersahaja.

Begitulah saya kita resume dari tausiah Abdul Majid yang kita simak bersama semacam inti dari halal bi halal dan milad untuk lebih memaknai puasa ramadhan yang telah kita rampungkan dengan kegembiraan dan keikhlasan. Mewakili Sohibul hajat, tak terlalu muluk berharap agar momentum serupa dapat kita lakukan pada kesempatan berikutnya, meski tak harus dilakukan oleh penggagas yang sama dan tidak pula harus ditempat yang sama. Sebab yang lebih penting adalah kebersamaan serta kesetiaan kita untuk terus menyiram taman persaudaraan, persahabatan serta kekerabatan kita.


Banten, 3 April 2025

—