Indra Gunawan Eet Soroti Polemik Defisit APBD Riau 2025: Wagub Lebih Paham

Indra Gunawan Eet Soroti Polemik Defisit APBD Riau 2025: Wagub Lebih Paham!

PEKANBARU – ASWINNEWS.COM – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau, Indra Gunawan Eet, menanggapi polemik yang berkembang terkait perbedaan angka defisit APBD Riau 2025. Ia menegaskan bahwa angka yang disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Riau SF Hariyanto, yakni Rp132 miliar, lebih akurat dibandingkan pernyataan Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Taufik OH, yang menyebutkan defisit mencapai Rp3,5 triliun.

Menurut Eet, isu ini tidak seharusnya dibesar-besarkan karena defisit bukan hanya terjadi di Riau, melainkan juga di berbagai daerah lain di Indonesia.

“Defisit itu ada, tapi bukan sesuatu yang luar biasa. Hampir semua daerah di Indonesia mengalami hal serupa. Pemerintah sudah melakukan langkah penghematan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, seperti pemangkasan perjalanan dinas, bimbingan teknis (Bimtek), hingga penundaan pelantikan CPNS dan PPPK,” ujar Eet, Selasa (25/3/2025) saat di hubungi aswinnews.com

Politikus Partai Golkar itu menilai Wagub SF Hariyanto memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai keuangan daerah dibandingkan Taufik OH. Hal ini karena SF Hariyanto sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Riau saat masih menjadi Sekdaprov.

“Wagub lebih tahu soal anggaran karena pernah memimpin TAPD saat menjabat sebagai Sekdaprov. Jadi, beliau lebih paham dibandingkan Taufik OH, yang tidak memiliki latar belakang di bidang anggaran daerah. Tidak perlu asal bicara kalau tidak benar-benar memahami situasi,” tegas Eet.

Eet juga menyinggung bahwa defisit yang lebih besar dari Rp132 miliar pernah terjadi di Riau sebelumnya dan berhasil diatasi tanpa menimbulkan kepanikan. Oleh karena itu, ia meminta Taufik OH untuk berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang bisa menimbulkan keresahan.

“Jangan membuat masyarakat panik dengan angka-angka besar yang belum tentu tepat. Pernah ada defisit Rp1,7 triliun di masa lalu, dan bisa ditangani dengan baik. Kalau sekarang dibilang Rp3,5 triliun, itu angka dari mana? Harus ada tanggung jawab atas pernyataan seperti itu,” katanya.

Sebelumnya, Taufik OH menyatakan bahwa potensi defisit APBD Riau mencapai Rp3,5 triliun setelah menghitung ulang realisasi pendapatan tahun 2024 yang hanya mencapai 85,38 persen dari target. Ia juga menyebutkan tunda bayar serta belanja pegawai yang belum teranggarkan sebagai penyebab membengkaknya defisit.

Namun, bagi Eet, perhitungan tersebut belum tentu valid karena belum melalui pembahasan yang matang. Ia menekankan pentingnya koordinasi yang lebih baik di jajaran Pemprov Riau agar tidak ada pernyataan yang saling bertentangan.

“Kita perlu kesatuan data dan komunikasi yang baik. Jangan sampai satu pejabat bilang A, yang lain bilang B. Ini bukan sekadar angka, tapi menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah,” pungkasnya.

Pernyataan Eet ini mempertegas posisinya dalam membela Wagub SF Hariyanto sekaligus mengkritik pernyataan Pj Sekdaprov Taufik OH yang dinilainya tidak berdasarkan pemahaman yang mendalam mengenai anggaran daerah.


Penulis Desi Mayasari
Editor Ardes

—