Warga Berharap Penyelenggaraan Festival Lampu Colok Bengkalis Tahun 2025 Bisa Mendunia
BENGKALIS –ASWINNEWS.COM – Festival Lampu Colok yang menjadi tradisi tahunan masyarakat Melayu di Kabupaten Bengkalis kembali mendapat sambutan hangat dari warga. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi dan syiar Ramadan, tetapi juga telah menjelma sebagai ikon wisata religi yang membanggakan daerah.khususnya kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.Masyarakat pun menyampaikan apresiasi sekaligus sejumlah harapan kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Bengkalis.
Berbagai elemen masyarakat Berdoa dan Berharap penyelenggaraan Festival Lampu Colok tahun ini berjalan sukses dan meriah. Sejumlah desa ikut ambil bagian dalam lomba kreativitas pembuatan lampu colok, dengan berbagai bentuk menara, masjid, hingga kapal, yang dihiasi ribuan pelita berbahan minyak tanah. Keindahan lampu-lampu yang menyala di malam hari menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Salah seorang masyarakat Desa Pangkalan Batang ,Hafiz mengatakan bahwa festival ini bukan hanya sekadar tradisi penerangan di malam Ramadan, tetapi sudah menjadi ajang kebanggaan Masyarakat Kabupaten Bengkalis.khususnya pulau Bengkalis,
“Kami sangat senang melihat perhatian pemerintah daerah, khususnya Disparpora, yang terus mendukung tradisi lampu colok ini. Bukan hanya melestarikan budaya, tapi juga Kreasi Budaya bagi masyarakat,” ujarnya, Kamis (20/03/2025).
Senada dengan itu, Nur Fitri seorang Warga Desa Pambang Kecamatan Bantan, mengatakan harapannya,promosi lebih ditingkatkan lagi supaya lebih banyak Desa yang ikut dalam Kontes Lampu Colok agar wisatawan Yang datang ke Bengkalis bertambah ramai.
Menanggapi berbagai penilaian dan saran dari masyarakat, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Alwizar mewakili Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bengkalis, , mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat yang tetap menjaga dan memeriahkan Festival Lampu Colok.
“Kami berterima kasih atas semua masukan dari masyarakat. Tahun ini kita akan tingkatkan fasilitas pendukung salah satu seperti promosi yang lebih luas. Kita ingin Festival Lampu Colok Bengkalis masuk dalam kalender wisata nasional,” tegasnya.
Alwizar juga menambahkan, Disparpora Bengkalis akan berupaya agar tradisi ini tetap di lestarika.
“Lampu colok adalah jati diri budaya Melayu Bengkalis. Kami berharap ke depan, festival ini bukan hanya dirasakan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi destinasi wisata budaya yang mendunia,” tutupnya.
Dengan semangat gotong royong dan dukungan penuh dari pemerintah, Festival Lampu Colok di Kabupaten Bengkalis diyakini akan terus bersinar, menjadi kebanggaan masyarakat, dan memperkuat identitas daerah di pentas nasional maupun internasional.
Penulis Desi Mayasari
Editor Ardes
—