HMI, Tadabur dan Tarekat Perjuangan
Oleh: Rohmin Ramudiyah Arifin
Ketua Umum HMI Komisariat KH. Ahmad Dahlan Ummu Ternate.
HMI harus mampu menelusuri dan mengaktualisasi ayat-ayat suci yang membahas tentang perjuangan. HmI sebagai organisasi yang berasaskan Islam dan berpihak pada kebenaran tentu, memiliki tanggung jawab moral dalam menjawab problematika sosial-horizontal tidak hanya monoton pada spiritual-vertikal.
Nilai-Nilai Dasar Perjuangan atau NDP HMI, sudah seharusnya menjadi modalitas dakwah yang bernilai bagi kehidupan umat dan bangsa. Untuk itu, HMI sepatuhnya mengimani isi kandungan ilmu naqliyah dan aqliyah yang tertuang dalam NDP HMI, kemudian mengamalkannya ke setiap insan dipersada bumi.
HMI tidak boleh lesu, apalagi meretapi kedzaliman yang merajalela. HMI harus berdiri sebagai moto penggerak dalam mengontrol masalah-masalah yang ada, seperti ketimpangan sosial, ekonomi, politik, hukum, budaya, hak asasi manusia, ekologi, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, pertahanan, keamanan, agama dan lain-lain.
HMI harus keluar dari penjara rasa takut. HMI harus menghancurkan serangkaian berhala-berhala dalam diri. Mengingat rasa takut, ego, rasa malas sering menjadi hambatan dan boomerang bagi HMI ketika menjalankan misi perjuangannya.
Sudah cukup HMI tergilas dan teralienasi di ruang sosial. Sampai-sampai teriakan kaum tertindas tidak direspon dan di maknai sebagai suatu syareat sosial yang wajib dikerjakan oleh HMI dan elemen lainnya.
Kelas penyadaran tidak boleh hanya sebatas antar Kader HmI dan Mahasiswa, karena banyak masyarakat yang menginginkan sentuhan langsung dari Mahasiswa atau Kader. HMI harus kembali pada asalnya. Dimana kebenaran menjadi wasiat Tuhan yang tidak bisa ditawar. Olehnya, tidak ada alasan untuk berhenti menyeru pada kebaikan/kebenaran. Karena itu merupakan jalan menuju persembahan sejati.
Hampir seluruh ayat dalam Al-Qur’an memberi isyarat tentang revolusi. Sebagai contoh, ayat-ayat yang termetaforkan di dalam Al-Qur’an, banyak menggunakan simbol alam yang berisi penjelasan tentang fenomena alam. Seperti “tanah kering lalu diturunkanlah hujan untuk memberi kesuburan”. Ayat di atas jika hanya di pandang dalam pendekatan teks, maka siapapun yang membacanya akan menyimpulkan bahwa ayat tersebut menjelaskan tentang proses fenomena alam untuk saling melengkapi antar keduanya. Padahal dibalik ayat yang mengandung bahasa metafor, ada sebuah pesan penting tentang revolusi.
Lebih lanjut, algoritma akal manusia akan bekerja dengan pendekatan hermeneutik bahwa proses fenomena alam tersebut merupakan perintah kepada kelompok manusia yang satu (kategori hujan/basah) kepada manusia yang lain (kategori tandus/kering) dalam hal memberi penerangan, peringatan, pembebasan, mengatasi kemiskinan, buta aksara pendidikan dan lain-lain, tergantung situasi dan kondisi.
Tulisan ini juga menjadi boomerang sekaligus peringatan bahwa ada kewajiban yang luput pada kesadaran juang HMI, dimana Kader Paripurna HMI seharusnya menjadi reinkarnasi para nabi dalam meneruskan perjuangan mereka, terutama nabi Muhamad SAW hingga keluarganya, bukan melalaikannya.
Itu kenapa perenungan jejak historis, menjadi catatan tersendiri bagi seantero Kader HmI belakangan, bahwa kita perlu mencari, menafsirkan lalu merumuskan ayat-ayat perjuangan sesuai tantangan, kondisi dan situasi terkini, kemudian mengaktualisasinya dalam bentuk gerakan nyata.
Secara ringkas, format gerakan HMI kontemporer harus di mulai dari penelitian dan riset pustaka tentang ayat-ayat suci yang membahas mengenai perjuangan sebagai bahan kebutuhan awal; Lalu, hasil tersebut melahirkan satu format kodefikasi dengan sebutan syariat sosial atau ideologi gerakan (sifatnya sementara dan kondisional); Kemudian syariat sosial menjadi modal dalam merumuskan starategi-taktik dan masuk pada fase aktualisasi jihad sosial sebagai manifesto syareat sosial; terakhir evaluasi. Sekali lagi, format ini bersifat sementara, kondisional dan dilakukan secara siklus.
Syariat sosial atau ideologi gerakan yang disebutkan di atas, tidak sama sekali bermaksud menggusur NDP HMI.
Akan tetapi, problem hari ini harus di jawab melalui penjelasan ringkas, sederhana dan mudah dimengerti, agar khalayak masyarakat awam mampu mencerna maksud dari orientasi perjuangan HMI. Karena tidak semua Masyarakat luas, wabil khusus Kader HMI, mudah menangkap, mengerti, memahami kerumitan NDP, sehingga butuh solusi alternatif seperti di atas.
Ternate-Malut, 21 Maret 2025
—
Mrs. Yupri Astuti Inaugurated as Chair of TP PKK Madina for the 2025-2030 TermMadina-aswinnews.com- Mrs.Yupri…
Ny.Yupri Astuti Dilantik Jadi Ketua TP PKK Madina Masa Bakti 2025-2030Madina-aswinnews.com- Ny.Yupri Astuti Saipullah Nasution…
North Sumatera Governor Inaugurates Madina Regent And Deputy RegentMadina-aswinnews.com-North Sumatra Governor (Gubsu) Muhammad Bobby Afif…
Gubernur Sumut Lantik Bupati Dan Wakil Bupati MadinaMadina-aswinnews.com- Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Muhammad Bobby Afif…
https://www.youtube.com/watch?v=pyA1T_a65bw
Terror Against Press Institutions and Personnel Must Be CounteredBy: Jacob EresteFreelance JournalistTerror against the press…