Nilai-Nilai Spiritualitas Puasa Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri

Nilai-Nilai Spiritualitas Puasa Ramadhan & Hari Raya Idul Fitri

Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas


Perjalanan spiritual manusia bisa dimulai dari melakukan puasa pada bulan ramadhan, lalu menyambut Lailatul qodar (malam pemberian karunia dalam versi Artificial Intelligence) yang bisa menjadi rujukan cepat untuk sekilas memahami beragam laku spiritual lain untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Sehingga berbagai masalah dan soal yang bersifat duniawi dapat dikendalikan dari dari sikap tamak dan rakus.

Sehingga akhirnya di penghujung puasa ramadhan dapat menikmati hakekat dari Hari Raya Idul Fitri — sebagai wujud kemenangan dalam upaya melaksanakan ibadah puasa selama bulan ramadhan yang diyakini pernah berkah.

Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa dan memiliki hakekat yang mendalam dalam tuntunan agama, sehingga dalam agama Islam hukumnya wajib untuk dilaksanakan menahan segenap nafsu selama menjalankan puasa sejak fajar hingga matahari terbenam.

Pada bulan ramadhan Al Qur’an diturunkan dari langit kepada Nabi Muhammad SAW. Sehingga para bulan ramadhan menjadi saatnya yang tepat untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala kesalahan dan kealfaan terhadap tuntunan dan ajarannya untuk kemaslahatan manusia selama hidup di bumi.

Pada saat bulan ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amal dan ibadahnya. Berbuat baik, banyak bersedekah dan membayar zakat fitrah selama hidup setahun pada hari akhir menjalankan puasa pada bulan ramadhan. Hingga patut dan pantas menikmati hari raya Idul Fitri.

Namun sebelum hari raya Idul Fitri tiba, ada malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatul qodar yang memiliki makna mendalam dalam pemberian karunia dan rahmat kepada manusia langsung dari Allah SWT. Diantaranya adalah pengampunan dosa bagi umat Islam yang beriman dan beramal shaleh. Pada malam Lailatul qodar, Allah pun meningkatkan dan sangat menghargai semua amal shaleh yang dilakukan oleh umat-Nya.

Pada malam Lailatul qodar umat Islam dapat meningkatkan kualitas dan kesadaran spiritual serta kemampuan untuk berhubungan langsung dengan Tuhan.

Itulah sebabnya pada malam Lailatul qodar acap disebut malam kemenangan dan kejayaan dalam hidup manusia di bumi, sebelum akhirnya sampai di akhirat.

Begitulah akhirnya dari satu babak perjalan spiritual manusia mencapai hari raya Idul Fitri yang dipercaya sebagai wujud kemenangan setelah berhasil menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan ramadhan yang acap disebut seribu kali lebih baik dari bulan-bulan yang lain. Dan pada hari raya Idul Fitri Maknanya adalah merayakan kebahagiaan dan kegembiraan setelah usai menunaikan ibadah puasa, sebagai kesadaran spiritual karena telah mampu meningkatkan kesadaran dan pemahaman spiritual dalam upaya mendekatkan diri kepada Tuhan. Ekspresi dari kebahagiaan dan kegembiraan biasa — di berbagai negara, utamanya Indonesia — dengan melakukan silaturrahmi, untuk meminta maaf dan memberi maaf kepada sahabat dan kerabat sekiranya ada khilaf dan salah, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Sehingga masing-masing pihak dapat memulai kembali dari titik nol.


Pecenongan, 20 Maret 2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *