Fenomena Brain Rot: Turunnya Motivasi Belajar Siswa Dan Solusinya
Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
A. Apa Itu Brain Rot?
“Brain rot” adalah istilah slang populer yang dalam bahasa Inggrisnya artinya pembusukan otak dan digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang merasakan pikiran nya menjadi tumpul, mengalami penurunan konsentrasi, pemikiran kritis, kurang produktif dan menurunnya motivasi akibat konsumsi konten hiburan yang berlebihan, seperti media sosial, game, dan video pendek. Fenomena ini semakin marak di kalangan pelajar, terutama di era digital saat ini.
B. Dampak Brain Rot terhadap Motivasi Belajar
1. Menurunnya Fokus dan Konsentrasi
Pelajar yang terlalu sering terpapar konten cepat dan dangkal cenderung kesulitan berkonsentrasi saat belajar atau membaca materi yang lebih kompleks.
2. Ketergantungan pada Hiburan Instan
Kesenangan instan dari media sosial dan game membuat belajar terasa membosankan dan tidak menarik.
3. Menurunnya Daya Ingat
Brain rot dapat menyebabkan kesulitan dalam menyerap dan mengingat informasi penting karena otak terbiasa dengan informasi yang cepat dan dangkal.
4. Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)
Pelajar cenderung lebih memilih hiburan daripada menyelesaikan tugas sekolah, yang akhirnya menurunkan prestasi akademik.
C. Solusi untuk Mengatasi Brain Rot dan Meningkatkan Motivasi Belajar
1. Batasi Penggunaan Media Sosial
Atur waktu penggunaan gadget dengan fitur pembatas waktu atau aplikasi pengontrol screen time.
Gunakan media sosial sebagai sarana belajar, misalnya mengikuti akun edukasi.
2. Latih Fokus dan Konsentrasi
Gunakan teknik Pomodoro (belajar selama 25 menit, istirahat 5 menit) untuk meningkatkan fokus.
Lakukan latihan meditasi atau mindfulness untuk melatih kesadaran dan konsentrasi.
3. Tingkatkan Minat Belajar dengan Metode Interaktif
Gunakan metode belajar yang menarik seperti video edukasi, mind mapping, atau diskusi kelompok.
Terapkan pembelajaran berbasis proyek atau eksperimen untuk membuat belajar lebih menyenangkan.
4. Terapkan Pola Hidup Sehat
Tidur cukup minimal 7–8 jam per hari untuk menjaga kinerja otak.
Konsumsi makanan bergizi seperti ikan, sayuran, dan kacang-kacangan untuk meningkatkan daya ingat.
Rutin berolahraga agar aliran darah ke otak tetap lancar.
5. Buat Tujuan dan Reward dalam Belajar
Tetapkan target harian atau mingguan agar lebih termotivasi.
Beri hadiah kecil pada diri sendiri setelah menyelesaikan tugas, misalnya menonton film atau bermain game dalam batas waktu tertentu.
D. Kesimpulan
Fenomena brain rot dapat menurunkan motivasi belajar siswa jika tidak diatasi dengan baik. Dengan membatasi penggunaan media sosial, melatih fokus, menerapkan metode belajar yang interaktif, menjaga pola hidup sehat, dan memberikan reward, siswa dapat kembali meningkatkan semangat belajar dan mencapai prestasi yang lebih baik.
Jika kamu mengalami gejala brain rot, mulailah menerapkan solusi di atas secara perlahan agar belajar kembali menjadi menyenangkan!
Indramayu. 18/3/2025
—