Mencari Akar Masalah, Mengapa Indonesia Menjadi Negara dengan Gaji Minimum Terendah di Dunia dan Solusinya
Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
( Dewan Penasihat DPP ASWIN)
Menurut data laporan terbaru dari Velocity Global yang dirilis per Desember 2024, Indonesia termasuk dari 10 negara dengan gaji minimum paling rendah di dunia. Dalam laporan tersebut Indonesia masuk dalam peringkat ke-10 di atas negara Vietnam, Ukrainia, Filipina, Kazakstan, Armenia, Pakistan, Uzbekistan, Nigeria dan India.
Upaya minimum bulanan Indonesia bervariasi menurut propinsi, berkisar dari 133 Dollar AS hingga 331 Dollar AS atau Rp 2.164.575 di Jawa Tengah hingga 5.387.025 di DKI Jakarta.
Hal tersebut tentu saja sangat memprihatinkan di tengah #kaburajadulu dan maraknya PHK akibat tutupnya beberapa perusahaan besar di tanah air.
Menurut Analisis, beberapa faktor utama yang mempengaruhi gaji minimum paling rendah di Indonesia sebagai berikut :
1. Biaya Hidup yang Relatif Rendah
Upah minimum biasanya disesuaikan dengan biaya hidup di suatu negara. Dibandingkan dengan negara maju, biaya hidup di Indonesia lebih rendah, sehingga upah minimum juga lebih rendah.
2. Produktivitas Tenaga Kerja
Upah biasanya mencerminkan produktivitas pekerja. Jika produktivitas tenaga kerja di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara-negara maju, maka upahnya juga cenderung rendah.
3. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah Indonesia menetapkan upah minimum berdasarkan formula tertentu, termasuk inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam praktiknya, kebijakan ini bisa dipengaruhi oleh tekanan dari pengusaha dan kondisi ekonomi global.
4. Ketersediaan Tenaga Kerja
Indonesia memiliki populasi tenaga kerja yang besar, sehingga persaingan untuk mendapatkan pekerjaan tinggi. Hal ini bisa menyebabkan perusahaan menekan upah karena ada banyak tenaga kerja yang bersedia bekerja dengan gaji rendah.
5. Dominasi Sektor Informal
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia masih bekerja di sektor informal, di mana perlindungan upah minimum tidak selalu diterapkan.
*Bagaimana Solusinya?*
Untuk meningkatkan gaji minimum di Indonesia dan keluar dari daftar negara dengan upah terendah, beberapa solusi yang bisa diterapkan adalah:
1. Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja
Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi agar pekerja memiliki keterampilan lebih tinggi.
Mendorong adopsi teknologi dan inovasi di sektor industri agar produktivitas meningkat.
2. Meningkatkan Investasi dan Industri Bernilai Tambah
Mendorong investasi dalam industri manufaktur maju, teknologi, dan digital.
Mengurangi ketergantungan pada sektor berbasis tenaga kerja murah.
3. Reformasi Kebijakan Upah Minimum
Menyesuaikan formula penentuan upah minimum dengan standar internasional.
Mendorong dialog antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja untuk keseimbangan upah yang adil.
4. Mengurangi Ketimpangan Regional
Meningkatkan pembangunan di luar Pulau Jawa agar standar upah lebih merata.
Memberikan insentif bagi perusahaan yang membuka lapangan kerja di daerah tertinggal.
5. Meningkatkan Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja
Memperkuat regulasi ketenagakerjaan agar lebih banyak pekerja mendapat upah layak.
Mendorong kepatuhan perusahaan dalam memberikan upah sesuai ketentuan.
Jika langkah-langkah ini diterapkan secara konsisten, maka Indonesia bisa meningkatkan gaji minimum secara bertahap dan keluar dari daftar negara dengan upah terendah di dunia.
Indramayu. 13/3/2025
—