Artikel/Opini

Dialog You Tube Rumah Bertanya Topik TKW Ramai-Ramai Gugat Cerai Dapat Tanggapan Kemenag

Dialog You Tube Rumah Bertanya Topik TKW Ramai-Ramai Gugat Cerai Dapat Tanggapan Kemenag


Oleh : Sujaya,S.Pd,Gr
Dewan Penasehat DPP ASWIN


Dialog di akun You Tube ‘ “Rumah Bertanya” Topik : TKW Ramai-ramai Gugat Cerai Dapat yang diunggah baru diunggah sebulan lalu telah viral padahal baru sebulan diunggah namun bukan saja telah ditonton 3,4 ribu pemirsa tetapi juga telah mendapat tanggapan dari Kemenag RI.

Dialog yang dikelola oleh Oust D’ Alam Baqa dengan menghadirkan Nara sumber seorang praktisi hukum dan Advokat Senior Nasional H. Dudung Badrun, SH. MH. tersebut telah banyak menggugah hati dan pikiran masyarat bahkan menarik rasa kepedulian atas perkara kemanusiaan ( care humanity) yang banyak menimpa rumah tangga para pekerja migran ini.

Dalam pembahasannya dialog antara pewawancara dan nara sumber utama atas fenomena tersebut didapat inti permasalahan sebagai berikut :

1.Solusi memberikan kursus 6 bulan untuk mengatasi perceraian, itu bukan solusi tetapi berbasis proyek.
Kemenag melalui Menteri Agama tidak paham duduk perkaranys
Cara itu sudah bertahun-tahun diterapkan, tetapi hasilnya masih Nol.

2.Jika harus mengikuti kursus pranikah selama 6 bulan maka bisa di PHK dan tidak bisa bekerja.
Sepertinya Menteri Agama berbicara “asal nyeplos” sjaja, tidak melihat situadi dan kondisi penyebab masalahnya. Menurut Dudung Badrun, ” Heran, kok orang-orang hebat jika sudah jadi Mentri, idenya asal “nyeplak”. Seperti kurang kerjaan.

3.Sebenarnya dengan sudah adanya empati dari Menteri Agama untuk menekan perceraian patut diapresiasi. Hanya saja
Program kementerian agama mestinya diikuti dengan Program Kementerian lain seperti Kementerian PMI /TKW dengan membuat sistem dan membekali PMI untuk keluarganya supaya utuh, Kementerian Perindustrian dan menteri terkait harus membuat kebijakan untuk dapat menyerap tenaga kerja Indonesia dan PEMDA dengan kementerian terkait dengan adanya program mengentaskan kemiskinan bukan memelihara Kemiskinan.

4.Jika demikian, bukan empati tetapi menyelesaikan masalah dengan masalah. Semesttinya
Riset dulu yang jujur baru Menteri Agama berbicara dan membuat statemen serta kebijakan.
Jangan bersifat kasuistik untuk dijadikan solusi. Bila demikian bisa menjadi bencana.


Indramayu,12 Maret 2025

Nuryaji

Recent Posts

THR,Lebaran Hingga Ketupat dan Baju Koko,Kopiah dan Sarung Baru

THR, Lebaran Hingga Ketupat dan Baju Koko, Kopiah dan Sarung BaruOleh : Jacob EresteWartawan LepasTunjangan…

2 jam ago

TNI Information Coordination Meeting 2025: TNI Information Ready to Realize Prime Information and Support Asta Cita Program

TNI Information Coordination Meeting 2025: TNI Information Ready to Realize Prime Information and Support Asta…

2 jam ago

Rakornispen TNI 2025: Penerangan TNI Siap Wujudkan Informasi Prima Dan Dukung Program Asta Cita

Rakornispen TNI 2025: Penerangan TNI Siap Wujudkan Informasi Prima dan Dukung Program Asta Cita JAKARTA-ASWINNEWS.COM- Kepala…

2 jam ago

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Bersihkan Masjid Baitut Taqwa

Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad Bersama Warga Karya Bakti Bersihkan Masjid Baitut TaqwaNUNUKAN-ASWINNEWS.COM- Hari Rabu,12…

2 jam ago

Cegah Penyebaran PMK,Babinsa Koramil 01/Bengkalis Lakukan Pengecekan Hewan Ternak Di Desa Bantan Air

Cegah Penyakit PMK, Babinsa Koramil 01/Bengkalis Lakukan Pengecekan Hewan Ternak Di Desa Bantan AirBENGKALIS– ASWINNEWS.COM…

3 jam ago

Warga Desa Penebal Sambut Baik Kegiatan Penimbangan Posyandu ILP

Warga Desa Penebal Sambut Baik Kegiatan Penimbangan Posyandu ILP BENGKALIS – ASWINNEWS.COM - Kegiatan Penimbangan…

3 jam ago