DPC ASWIN Bengkalis Prihatin: Kak Weni,Ibu Pembungkus Kerupuk,Berjuang Demi Masa Depan Si Kembar Yatim
DPC ASWIN Bengkalis Prihatin: Kak Weni, Ibu Pembungkus Kerupuk, Berjuang Demi Masa Depan Si Kembar Yatim
BENGKALIS – ASWINNEWS.COM – Keprihatinan mendalam disampaikan Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Internasional (DPC ASWIN) Kabupaten Bengkalis atas kondisi hidup Kak Weni, seorang ibu tangguh yang membesarkan dua anak kembarnya, Ardani dan Deo, yang kini duduk di kelas 1 SMP Negeri 4 Batin Solapan. Sejak suaminya wafat lima tahun lalu, Kak Weni berjuang sendiri demi kelangsungan hidup dan pendidikan anak-anaknya.
Tim DPC ASWIN Kabupaten Bengkalis yang dipimpin oleh Sekretaris Ismail Tg Pranata didampingi istri beliau, Wit Lidia, melakukan kunjungan langsung ke rumah Kak Weni pada hari Senin, 10 Maret 2025. Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian sekaligus kepedulian sosial DPC ASWIN terhadap kondisi warga di wilayah Kabupaten Bengkalis yang masih membutuhkan uluran tangan.
Saat tiba di kediaman Kak Weni di Desa Balai Makam, Kecamatan Batin Solapan, tim disambut dengan senyuman hangat meski terpancar jelas kelelahan dari wajah Kak Weni. Dari luar, rumah peninggalan suaminya terlihat kokoh, namun setelah masuk ke dalam, terlihat plafon rumah yang sudah berkecai dan rapuh akibat rembesan air dari atap yang bocor hampir di seluruh bagian. Lantai rumah juga tampak basah, menandakan betapa sulitnya Kak Weni menjaga rumah tersebut tetap layak huni, apalagi saat musim hujan.
“Dari luar memang tampak bagus, tapi kondisi di dalam rumahnya benar-benar memprihatinkan. Ini bukan sekadar rumah rusak, ini soal kemanusiaan. Ada ibu yang berjuang sendiri untuk kedua anak yatimnya,” ujar Sekretaris DPC ASWIN Bengkalis saat diwawancarai usai kunjungan.
Kak Weni mengisahkan bahwa sehari-hari dirinya bekerja sebagai pembungkus kerupuk dan roti, dengan penghasilan rata-rata Rp30.000 hingga Rp35.000 per hari. Terkadang lebih, namun seringkali juga kurang dari itu. Dengan penghasilan tersebut, ia harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membiayai sekolah kedua anak kembarnya di SMP Negeri 4 Batin Solapan.
“Yang penting anak-anak bisa tetap sekolah. Walaupun penghasilan tidak menentu, saya tetap semangat demi masa depan mereka,” tutur Kak Weni dengan suara pelan.
Selama ini, Kak Weni mengaku hanya sekali mendapatkan bantuan dari pemerintah saat masa pandemi COVID-19. Program bantuan seperti PKH maupun BNT tidak pernah ia rasakan. Bahkan, untuk Program Indonesia Pintar (PIP), hanya Ardani yang mendapatkan, sementara Deo tidak lagi menerima bantuan sejak mereka melanjutkan sekolah di tingkat SMP.
Persoalan administrasi kependudukan diduga menjadi salah satu penghambat. Setelah pemekaran Kecamatan Batin Solapan dari Mandau, data domisili di Kartu Keluarga mereka tidak sinkron dengan tempat tinggal sekarang. “Waktu Pemilu kemarin saja, undangan saya dikirim ke Boncah Mahang. Padahal saya tinggal di Balai Makam. Boncah Mahang saja saya nggak tau di mana,” ujar Kak Weni.
DPC ASWIN Bengkalis dalam kesempatan itu turut mengajak Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Sosial, BAZNAS Kabupaten Bengkalis, serta masyarakat dermawan untuk segera membantu. “Ini sudah menjadi tanggung jawab kita bersama. Semoga ke depan ada tindakan nyata, agar Kak Weni dan anak-anaknya bisa hidup lebih layak,” harap Ketua DPC ASWIN Bengkalis, Harry Warisman Syaputra, melalui Sekretaris DPC ASWIN Kabupaten Bengkalis Ismail Tg pranata
Kisah Kak Weni menjadi potret nyata perjuangan seorang ibu di tengah keterbatasan. Semoga di bulan suci Ramadan ini, lebih banyak pihak yang tergerak hatinya untuk berbagi.
Masih Dalam Rangkaian Safari Ramadhan, Pangdam XII/Tpr Kunjungi Zidam XII/TprKUBU RAYA-ASWINNEWS.COM-Melanjutkan Safari Ramadhan, Pangdam XII/Tanjungpura…