Benturan Peradaban Barat Dengan Agama Akan Membuat Islam Semakin Berjaya dan Berkembang Pesat di Masa Mendatang
Oleh : Jacob Eresete
Wartawan Lepas
The Clash of Civilizations and The Remaking of World Order yang kemudian dapat dipahami sebagai benturan antar peradaban dan masa depan politik dunia, menurut Samuel P. Huntington merupakan salah satu kunci untuk memahami dimana kita berada dalam percaturan geopolitik menjelang milenium ketiga setelah runtuhnya sistem komunisme dan berakhirnya perang dingin.
Begitulah abstraksi pemikiran Samuel P. Huntington yang mencermati Ikhwal dari kecenderungan konflik-konflik di masa depan tidak lagi sepenuhnya merefleksikan ambisi-ambisi negara seperti yang terjadi pada Perang Dunia Pertama dengan terbunuhnya jutaan manusia yang menjadi korban.
Lalu terjadi Perang Dunia Kedua yang disulut oleh persaingan ideologi : Nazisme, Komunisme, dan Demokrasi Liberal yang mencerminkan pergeseran cara dari manusia mematuhi firman dan petunjuk Tuhan hingga hukum yang turunkan dari langit, agar hakekat hidup manusia dapat menemukan makna kesejatian dirinya.
Benturan antar peradaban dan masa depan politik dunia ditulis Samuel P. Huntington pada tahun 1998 yang percaya terhadap benturan antar peradaban seperti yang ditandai oleh peristiwa 11 September 1996, runtuhnya Menara WTC di New York yang ditabrak oleh pesawat penumpang hingga semua penumpang serta ribuan orang yang berada di gedung pencakar langit itu menjadi korban.
Peristiwa 11 September 2001 diklaim dilakukan oleh kelompok al-Qaeda yang membajak 4 pesawat jet penumpang dengan cara menabrakkan 2 pesawat ke Menara Kembar World Trade Center di New York City hingga gedung kembar itu runtuh dalam waktu 2 jam. Pesawat yang ketiga ke Pentagon di Arlington, Virginia. Lalu pada pesawat United Airline yang keempat, pesawat jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania, alias gagal menyasar target di Washington D.C.
Laporan tim investigasi 911, sekitar 3.000 jiwa tewas dalam serangan ini, hingga terbilang jumlah korban terbanyak sepanjang sejarah dalam aksi yang diklaim sebagai serangan bunuh diri terbanyak dalam sejarah.
Al Qaeda yang dipimpin Osama bin Laden mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini, karena jengah terhadap dukungan AS kepada Israel juga keberadaan tentara AS di Arab Saudi serta sanksi terhadap Irak. Sehingga Amerika menyatakan perang terhadap teroris dengan menyerang Afganistan untuk memusnahkan Taliban yang dianggap menjadi pelindung Al Qaeda. Hingga Me 2011, Presiden Barack Obama mengumumkan Osama bin Laden telah tewas ditembak marinir AS, meski banyak pihak yang meragukan pernyataan itu, karena tidak ada bukti dari kematian Osama bin Laden.
Pembersihan lahan World Trade Center selesai dirampungkan pada Mei 2002 dengan berdirinya Memorial & Museum.
Yang menarik, target Penerbangan 93 adalah U.S. Capitol atau Gedung Putih tempat kerja Presiden Amerika. Tapi pertikaian antara pembajak dengan penumpang, pesawat jadi berputar arah dan dijatuhkan di lapangan dekat Shanksville hingga penumpang yang ada di pesawat itu saja yang menjadi korban.
Samuel P. Huntington yang menulis buku The Clash of Civilizations and The Remaking of World Order pada tahun 1988 terkesan seperti dukun yang berhasil meramalkan terjadinya benturan peradaban terkait dengan drama pada 11 September 2001 yang meruntuhkan menara WTC di New York. Sehingga pembenaran terhadap ramalannya menegaskan benturan peradaban Barat dengan peradaban Timur yang terkesan diwakili Islam. Premis Samuel P. Huntington yang meyakini bahwa identitas Amerika — yang dia posisikan sebagai kubu perlawanan terhadap peradaban Timur — bahwa Amerika sebagai bangsa pemukiman, bukan imigran. Karenanya sebagai bangsa pemukim, dalam interaksinya Amerika harus membentuk identitasnya sendiri.
Benturan peradaban atau Clash of Civilizations teori atas identitas budaya dan agama yang dianggap menjadi sumber konflik di dunia pasca perang dingin. Samuel P. Huntington beranjak dari pidato ilmiahnya tahun 1992 yang terus dia dikembangkan hingga tahun 1993 dengan melahirkan The Clash of Civilizations yang menanggapi karya muridnya Francis Fukuyama berjudul The End of History and the Last Man yang diluncurkan pada tahun 1992.
Frasa serupa pernah digunakan Albert Camus tahun 1946 dan Bernard Lewis lewat The Atlantic Monthly tahun 1990 berjudul The Roots of Muslim Reg. Sebelumnya pun pada tahun 1926 karya Basil Mathews berjudul Young Islam on Trek.
Benturan peradaban antara Islam dan Barat dijadikan teori yang menjelaskan perbedaan budaya dan agama sebagai sumber konflik utama pasca perang dingin. Pada akhirnya, dampak dari benturan peradaban ini katanya memicu Islamophobia di Eropa dan Amerika Serikat. Sehingga semua ilmuwan Barat memiliki perspektif bahwa eksistensi Islam merupakan ancaman bagi Barat. Kendati Islam sendiri telah banyak berkontribusi terhadap budaya Barat, seperti ilmu pengetahuan alam hingga filsafat dan sastra.
John L. Esposito sebelum Samuel P. Huntington mengurai benturan peradaban justru telah lebih dahulu merumuskan pemikirannya yang cemerlang. Banyak orang menolak westernisasi, tetapi menerima dan mendukung modernisasi. Begitu juga kata Al Jibiri dua tahun sebelum Samuel P. Huntington, sudah ada tesis yang dirilis Barry Buzan yang membuat sketsa utama dari ciri dan pola baru hubungan keamanan global setelah transformasi tahun 1989-1990. Bentuk 4 ciri dasar hubungan antara beberapa negara, yaitu munculnya struktur kekuasaan Multipolar di samping pusat bipolar yang telah ada sejak petang dingin.
Kemudian, tingkat pembagian dan perselisihan ideologi yang lebih kecil. Lantas adanya kecenderungan dominasi internasional dari kelompok negara-negara kapitalis yang menaruh perhatian pada masalah keamanan dan perubahan, hingga adanya sikap yang cenderung melakukan konsolidasi dari kekuatan masyarakat sipil internasional. Semua itu berakibat langsung terhadap keamanan politik, militer, ekonomi dan sosial dari pinggiran negara-negara industri.
Jadi kesimpulannya menurut Barry Busan, sebagai “benturan dari identitas peradaban” yang berselisih dan mencolok antar Barat dengan Islam, seperti yang diakui juga oleh John L. Esposito semakin jelas meyakinkan bahwa Islam akan berjaya dan terus maju dan berkembang di masa depan. Karena dari benturan peradaban Barat dengan peradaban agama ini akan membuktikan bahwa agama dapat semakin meyakinkan kebesarannya yang akan berjaya dan berkembang pesat di masa mendatang.
Banten, 8 Maret 2025
—