Koordinasi Antara Sipil Dan Militer Sangat Penting Dalam Operasi Kemanusiaan Di Lebanon


Koordinasi Antara Sipil Dan Militer Sangat Penting Dalam Operasi Kemanusiaan
Di Lebanon

Sentul, –Untuk meningkatkan pemahaman tentang situasi, aturan, prosedur, serta prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi saat menjalankan misi perdamaian dunia, Peserta Pratugas Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) United Interim Force In Lebanon (UNIFIL) TA 2025 menerima pembekalan dari United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA) tentang Humanitarian actors and context in Lebanon. Kegiatan berlangsung di Auditorium PMPP TNI Sentul, Bogor pada Rabu kemarin (05/03/2025).

UN OCHA adalah kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dibentuk pada Desember 1991 oleh Resolusi Majelis Umum No. 46/182 dengan tugas mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan dalam keadaan darurat dan bencana alam. Dalam kegiatan ini pemateri dari UN OCHA yaitu Humanitarian Affairs Analyst UN OCHA Indonesia Bpk. Iwan Mindaraga Rahardja.

Pemateri dari UN OCHA menjelaskan tentang Fungsi Inti dari UN OCHA meliputi Koordinasi dalam membantu pemerintah menggerakkan bantuan internasional saat bencana, memastikan kebutuhan kemanusiaan diperhatikan secara global, menyediakan data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik, mengalokasikan sumber daya untuk krisis kemanusiaan serta mengembangkan pedoman dan praktik terbaik dalam respons kemanusiaan. Kemudian dijelaskan juga terkait Prinsip-prinsip Kemanusiaan, Kepemimpinan PBB di Lebanon (UN Special Coordinator for Lebanon, UNIFIL Head Of Mission and Force Commander and UN Deputy Special Coordinator, Resident Coordinator, Humanitarian Coordinator), serta Fokus Kemanusiaan yang dilaksanakan UN OCHA dan UNIFIL dalam operasi kemanusiaan di Lebanon serta koordinasi antara aktor sipil dan militer dalam merespons krisis.

(PMPP TNI)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *