Orang Tua Geram,Oknum Wakasek SMPN 1 Lohbener Diduga Tahan Uang Study Tour Siswa
Orang Tua Geram, Oknum Wakasek SMPN 1 Lohbener Diduga Tahan Uang Study Tour Siswa
iNDRAMAYU-ASWINNEWS.COM- Sebagaimana telah dikeluarkannya Surat Edaran (SE) tentang larangan study tour ke luar provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, ditetapkan pada 8 Mei 2024. SE tersebut bertujuan untuk memaksimalkan potensi wisata lokal di Jawa Barat setelah pandemi Covid 19 dan menjaga keselamatan siswa, terutama setelah terjadinya insiden kecelakaan study tour yang dialami oleh Keluarga besar SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang.
Hal tersebut diperkuat Gubernur Jawa Barat yang baru Dedi Mulyadi yang telah memberikan maklumat ketetapan larangan kegiatan study tour sekolah dengan alasan untuk mengurangi beban ekonomi orang tua siswa dan menghindari potensi risiko yang bisa terjadi selama perjalanan. Kebijakan ini mulai disampaikan pada 12 Februari 2025 setelah ia terpilih sebagai gubernur. Meskipun kegiatan study tour memiliki manfaat edukatif, Dedi menilai bahwa faktor keselamatan dan kesejahteraan siswa harus lebih diutamakan. Kebijakan ini juga untuk meringankan beban orang tua wali siswa di Jawa Barat. Dimana kebijakan tersebut akan segera dikoordinasikan dengan Bupati/Walikota terpilih se- Jawa Barat.
Sehubungan dengan hal tersebut, Kepala Sekolah SMPN 1 Lohbener yang baru, Tariwan, S. Pd. MM. mengundang kembali orang tua /wali siswa bersama komite dan panitia pelaksana yang diketuai Wakasek Kesiswaan Ahmad Wasid, S. Pd. I. yang telah bekerja sama dengan Wijaya Kusumah Tour and Travel Indramayu, pada tanggal 24/2/2025 karena hal tersebut merupakan program kepala sekolah lama.
Adapun hasilnya diperoleh kesepakatan orang tua/wali siswa membatalkan pelaksanaan study tour karena tetap ingin study tour ke Yogyakarta sesuai rencana dan keinginan siswa dan tidak ingin di lingkungan wilayah Jawa Barat. Untuk itu meminta uang biaya studi tour segera dikembalikan utuh sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta Rupiah) . Semua peserta 5 bus x 54 siswa. Jadi semuanya 270 peserta. Jadi total semuanya 270.000.000,- (Dua ratus tujuh puluh juta Rupiah).
Salah satu orang tua siswa yang sempat diwawancarai berinisial RN membenarkan dirinya ikut rapat dan menginginkan baiknya agar segera dibatalkan saja karena anaknya hanya ingin wisata ke Yogyakarta.
” Kami orang tua sepakat bila Study tour tidak dibolehkan ke luar Jawa Barat atau ke Yogyakarta, maka dibatalkan saja dan meminta panitia untuk segera mengembalikan uang biaya study tour sebesar Rp 1 juta untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran Idhul Fitri. Tapi hingga kini belum ada tanda-tanda pengembalian .” ucapnya dengan nada kesal,Rabu 5 Maret 2025
Saat media mengkonfirmasi untuk menemui Kepala Sekolah dan Wakasek nya sehubungan dengan hal tersebut pada Kepala sekolah yang baru, belum dapat ditemui di sekolah karena sedang pembelajaran di rumah. Begitupun saat media mengkonfirmasi lewat WhatsApp belum ada jawaban hingga berita ini ditulis,Rabu 5 Maret 2025 pagi.