Artikel/Opini

Manajemen Masjid Jogokariyan Dapat Menjadi Model Pengelolaan Untuk Mendekatkan Umat Kepada Tuhan


Manajemen Masjid Jogokariyan Dapat Menjadi Model Pengelolaan Untuk Mendekatkan Umat Kepada Tuhan


Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas


Masjid Jogokariyan itu adanya di Yogyakarta Hadiningrat. Posisinya kalau dari Stasiun Tugu langsung menyusuri Malioboro sampai mentok habis lalu masuk ke Alun-alun Utara Keraton terus melipir hingga ke Alun-alun Selatan lalu menerabas jalan ke Pantai Parangtritis.

Tak jauh dari Pesantren Krapyak yang dahulu terkenal milik Kiyai Ali Maksum yang kini kalah kesohor seperti Pesantren Pabelan yang dulu lebih dikenal oleh kalangan mahasiswa binaannya Kyai Haji Muhammad Habib Khirzin karena sebagai aktivis mahasiswa yang juga memiliki reputasi langka lantaran jauh lebih terkenal di mancanegara.

Ribuan piring berisi menu takjil untuk berbuka puasa pada bulan Ramadhan tahun ini sungguh spektakuler mampu dilakukan oleh pengurus Masjid Jogokariyan yang menjadi sangat fenomenal karena bisa menyuguhkan 3.500 porsi yang diumumkan kepada umum tanpa menyebut jatah untuk panitia penyelenggara yang pasti lebih dari ratusan jumlahnya. Toh, panitia Masjid Jogokariyan menjamin semua pengunjung pasti mendapat jatah takjil yang selalu berubah menunya dari hari sebelumnya.

Meski ada semacam komitmen panitia untuk tidak membuat sampah, toh panitia tetap memiliki divisi pembersih sampah setiap usai sembahyang magrib agar tidak menambah keributan pemerintah setempat dalam mengatasi masalah sampah.

Persisnya, letak Masjid Jogokariyan berada di Kemantren (Kecamatan)!Mantrijeron, bagian Selatan dari pusat kota Ngayogyakarta Hadiningrat. Lalu suguhan menu di dalam piring beling dengan sendok stainless steel yang terkesan resmi dan elegan itu jelas menunjukkan betapa seriusnya persiapan takjil itu dilakukan bersama ibu-ibu dari wilayah setempat yang bekerja secara sukarela sebagai ekspresi dari bagian ibadah yang diyakini akan mendatangkan juga banyak berkah.

Bayangkan, 3.500 takjil yang disediakan khusus kepada jamaah yang berdatangan dari berbagai tempat, siap dilayani oleh 500-an relawan yang memiliki jatah takjil sendiri itu, sehingga bila ditotal akan menjadi 4.000-an takjil dengan donasi yang tak kurang dari 80 juta rupiah setiap harinya. Boleh jadi memang jamaah Masjid Jogokariyan terbilang yang paling banyak di masjid yang ada di Provinsi Yogakarta, misalnya dibanding dengan jamaah Masjid Suhada yang terbilang besar yang berada di pusat kota Yogyakarta.

Semasa tahun 1980-an dahulu mungkin hanya dibayangi oleh jemaah Masjid Shalahuddin yang berada di beranda Kampus UGM Yogyakarta. Tapi sekarang agaknya antusias mahasiswa mungkin sudah lebih tertarik dengan fenomenal Masjid Jogokariyan yang juga menyuguhi menu kajian dan telaah lebih serius dan berbobot. Apalagi hendak dibandingkan dengan suguhan khutbah atau materi kajian yang dahulu pernah diseragamkan oleh pemerintah dengan membacakan saja teks yang telah disediakan, sehingga tidak lebih menyentuh akar masalah yang tengah menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan masyarakat.

Pengakuan mahasiswa yang ikut aktif di Masjid Jogokariyan Mantrijeron, Yogyakarta ini mengaku sangat antusias bukan hanya karena suguhan takjilnya yang enak dan bergizi, tetapi juga menu ceramah, pengajian dan pendalaman keagamaan yang disajikan sangat bermutu dan bernas, apalagi sangat langka untuk mereka peroleh dari lingkungan kampus.

Menurut tulus dari pihak panitia penyelenggara suguhan takjil dari Masjid Jogokariyan yang menggunakan piring dan sendok terbilang mewah itu untuk menekan tumpukan sampah, bila menggunakan kardus nasi (kotak) sekalian menghemat biaya, meski harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mereka yang membereskan tempat makan yang digunakan itu.

Selama ramadhan, Masjid Jogokariyan mendapat julukan tambahan menjadi sebutan Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) lantaran sudah berlangsung ke-21 kalinya pada tahun 2025 ini. Sejak dibuka secara resmi pada hari Sabtu, 1 Maret 2025 Ketua Panitia Penyelenggara KRJ, Haidar Muhammad acara menjelang buka puasa bersama dimeriahkan oleh pasar murah, talk show aspiratif yang diikuti oleh 400 pedagang yang bisa diharap menambah keakraban serta nilai tambah wawasan dan kebersamaan dengan masyarakat selama Ramadhan.

Acara KRJ ini pun melibatkan 27 kelompok masyarakat . Meski taksiran semula hanya untuk setiap porsi hanya Rp 15.000. Toh, ketika dinikmati ada-ada saja menu tambahan seperti buah-buahan dan kue yang disisipkan bersamaan dengan suguhan takjil diberikan berikut minuman yang khas tradisional racikan warga masyarakat setempat, sehingga nyaris tidak ada makanan dan minuman kemasan.

Agaknya, sistem manajemen pengelolaan Masjid Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta ini dapat menjadi contoh dalam keterbukaan, kebersamaan warga masyarakat yang ikut berperan memakmurkan masjid dalam arti luas. Sebab fasilitas yang disediakan pengurus masjid sungguh sangat familiar, kekeluargaan, sehingga para musafir yang singgah bisa menginap atau sekedar mandi untuk membasuh diri agar dapat menunaikan sholat dan menyegarkan tubuh, sekiranya habis melakukan perjalanan yang jauh. Sekiranya setiap kota memiliki masjid yang ramah dan familiar seperti yang dipraktekkan pengelola Masjid Jogokariyan ini, dapat dipastikan umat Islam dapat semakin kuat dan berkembang untuk menjaga dan membangun serta memimpin kerukunan umat beragama di Indonesia rukun dan damai serta harmoni sesuai dengan sunnatullah, rahmatan lil alamin.

Agaknya, sungguh tidak berlebih model dari manejemen pengelolaan Masjid seperti yang diterapkan di Kampung Jogokariyan, Yogyakarta dapat menjadi contoh untuk diterapkan di sejumlah Madjid yang terkesan sepi dan dingin dari kegiatan warga masyarakat sekitarnya. Lantaran perputaran ekonomi pun — tidak hanya sebatas interaksi sosial hingga budaya — dapat berkembang dari lingkungan masjid yang akrab dan familiar.


Banten, 5 Maret 2025

Nuryaji

Recent Posts

Polres Bengkalis Laksanakan Program Serabi Bengkalis untuk Berbagi di Bulan Ramadhan

https://www.youtube.com/watch?v=7nshPsNSuu8

53 menit ago

Orang Tua Geram,Oknum Wakasek SMPN 1 Lohbener Diduga Tahan Uang Study Tour Siswa

Orang Tua Geram, Oknum Wakasek SMPN 1 Lohbener Diduga Tahan Uang Study Tour SiswaiNDRAMAYU-ASWINNEWS.COM- Sebagaimana…

3 jam ago

Banjir Kepung Kota Bekasi Jawa Barat

https://www.youtube.com/watch?v=KpFdT_RARJY

7 jam ago

Pangdam Kasuari Terima Audiensi MRPB “Kolaborasi Memajukan Papua Barat”

https://www.youtube.com/watch?v=F-IKgqBI0zY

9 jam ago

Fenomenal Masjid Jogokariyan Dengan 3.500 Ta’jil Berbuka Puasa Selama Bulan Ramadhan

Fenomenal Masjid Jogokariyan Dengan 3.500 Ta'jil Berbuka Puasa Selama Bulan RamadhanOleh : Jacob EresteWartawan LepasFenomena…

10 jam ago