Mengenal Tari Sintren Warisan Budaya Mistis Dari Cirebon

Mengenal Tari Sintren Warisan Budaya Mistis Dari Cirebon

CIREBON-ASWINNEWS.COM – Tari Sintren, salah satu kesenian tradisional khas Cirebon, terus menjadi daya tarik budaya yang sarat dengan unsur mistis dan sejarah panjang.

Tarian ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan rakyat, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang kuat.

Seperti diterangkan Bahrudin bin Suwali (alm),Ketua Peguron ‘Setia Putra’ di Jalan Kalijaga Kampung Pesantren Kalijaga,Harjamukti Kota Cirebon saat berbincang dengan Abah Roy,dari aswinnews.com,Minggu 2 Maret 2025.

Bahrudin melanjutkan,Sintren dikenal sebagai tarian yang melibatkan unsur magis, di mana seorang gadis belia menari dalam kondisi trance setelah melalui ritual khusus.

“Proses ini dipimpin oleh seorang pawang yang membacakan mantra sambil membakar kemenyan. Uniknya, dalam kondisi kesurupan, sang penari secara ajaib mengenakan pakaian tari tanpa disentuh oleh siapa pun,” tuturnya.

Menurut legenda, Tari Sintren berasal dari kisah cinta Sulasih dan Sulandono, yang terhalang oleh restu orang tua.

Sang ibu Sulandono, yang merupakan seorang pertapa sakti, akhirnya memberikan kekuatan gaib kepada Sulasih agar dapat bertemu kekasihnya dalam bentuk roh yang merasuki tubuh penari Sintren.

Di masa lalu, Tari Sintren kerap dipertunjukkan dalam upacara adat dan acara hiburan masyarakat pesisir Cirebon, Indramayu, dan Brebes.

Namun, seiring perkembangan zaman, pertunjukan Sintren mulai dikemas lebih modern dengan mengurangi unsur mistis, menjadikannya lebih sebagai seni pertunjukan yang dapat dinikmati semua kalangan.

Meski demikian, pelestarian Tari Sintren masih menghadapi berbagai tantangan.

Minimnya generasi muda yang tertarik untuk mempelajari tarian ini menjadi salah satu faktor utama yang mengancam keberadaannya.

Para pegiat seni dan budaya terus berupaya menghidupkan kembali Sintren melalui berbagai festival dan pertunjukan seni daerah.

Pemerintah daerah Cirebon pun turut mengambil langkah dalam melestarikan budaya ini dengan memasukkan Tari Sintren ke dalam agenda pertunjukan seni daerah serta mendorong generasi muda untuk lebih mengenal warisan budaya leluhur.

“Sintren bukan sekadar tarian, tetapi juga cerminan dari budaya dan sejarah masyarakat Cirebon. Pelestarian tarian ini penting agar tidak hilang ditelan zaman,” ujar Bahrudin.

Dengan berbagai upaya revitalisasi yang dilakukan, diharapkan Tari Sintren tetap eksis dan terus dikenal sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara yang patut dijaga dan dilestarikan.


Penulis,Abah Roy
Ketua DPC Aswin Kota Cirebon

—