Penulis,AbahRoy
Pemerhati pendidikan
Ketua DPC Aswin Kota Cirebon
Dalam dunia pendidikan, pekerjaan rumah (PR) menjadi salah satu instrumen penting untuk mengasah pemahaman siswa di luar lingkungan sekolah. Namun, belakangan ini, banyak anak yang lebih memilih mengerjakan PR di sekolah ketimbang di rumah. Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan kebiasaan belajar yang dapat berdampak pada disiplin dan kemandirian siswa.
Mengapa Anak Lebih Memilih Mengerjakan PR di Sekolah?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak enggan mengerjakan PR di rumah dan lebih memilih menyelesaikannya di sekolah:
1. Kurangnya Motivasi dan Pengawasan di Rumah
Tidak semua anak memiliki kebiasaan belajar mandiri. Jika orang tua tidak memberikan dorongan atau pengawasan, anak cenderung menunda hingga berada di lingkungan sekolah yang lebih terstruktur.
2. Lingkungan Rumah yang Kurang Mendukung
Beberapa anak merasa rumah bukan tempat yang nyaman untuk belajar karena berbagai gangguan, seperti televisi, ponsel, atau suasana yang ramai.
3. Ketergantungan pada Teman
Banyak siswa yang menganggap mengerjakan PR di sekolah lebih mudah karena bisa berdiskusi atau bahkan menyalin jawaban dari teman. Hal ini membuat mereka kurang berlatih berpikir kritis secara mandiri.
4. Tingkat Kesulitan PR yang Tinggi
Jika PR dianggap terlalu sulit, anak mungkin lebih memilih mengerjakannya di sekolah agar bisa bertanya langsung kepada guru atau teman.
5. Kebiasaan Menunda-nunda
Beberapa anak memiliki kecenderungan menunda tugas hingga mendekati batas waktu pengumpulan. Akibatnya, mereka baru mengerjakan PR di sekolah sebelum jam pelajaran dimulai.
Dampak Negatif Jika Dibiarkan
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, anak dapat mengalami beberapa konsekuensi, seperti:
Kurangnya rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
Hilangnya kesempatan untuk mengembangkan kebiasaan belajar mandiri.
Penurunan kualitas pemahaman karena hanya menyalin jawaban tanpa benar-benar memahami materi.
Solusi untuk Meningkatkan Motivasi Anak
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah yang bisa diterapkan oleh orang tua dan guru meliputi:
1. Membuat Jadwal Belajar yang Teratur
Menentukan waktu khusus untuk mengerjakan PR di rumah dapat membantu anak lebih disiplin.
2. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman
Mengurangi gangguan seperti televisi atau ponsel saat anak belajar dapat meningkatkan fokus dan produktivitas.
3. Memberikan Pendampingan Tanpa Menyuruh Terlalu Keras
Orang tua bisa membantu menjelaskan PR yang sulit, tetapi tetap membiarkan anak berpikir sendiri agar terbiasa mandiri.
4. Menanamkan Pentingnya Kemandirian
Memberikan pemahaman bahwa PR bukan sekadar tugas, tetapi juga bagian dari pembelajaran yang membentuk pola pikir kritis.
5. Menghargai Usaha Anak
Memberikan pujian atau penghargaan kecil bisa menjadi motivasi tambahan agar anak lebih semangat dalam mengerjakan PR.
Kesimpulan
Kebiasaan mengerjakan PR di sekolah alih-alih di rumah dapat berdampak pada pola belajar dan disiplin siswa. Dengan membangun lingkungan yang mendukung serta memberikan bimbingan yang tepat, anak akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya secara mandiri. Kolaborasi antara orang tua dan guru menjadi kunci utama dalam menciptakan kebiasaan belajar yang lebih baik bagi anak.
Cirebon, 22 Pebruari 2025
—