Oleh : Abah Roy
Ketua DPC ASWIN Cirebon
Kemajuan teknologi telah mengubah cara bermain anak-anak di Cirebon secara signifikan. Permainan tradisional seperti plincian, congklak, egrang, gobak sodor, dan kelereng tidak lagi dominan. Anak-anak justru lebih banyak menghabiskan waktu bermain permainan digital di ponsel Android mereka.
Banyak orang tua dan pendidik di Cirebon yang prihatin dengan fenomena ini. Mereka berpendapat bahwa permainan tradisional memiliki nilai edukasi, mengajarkan anak-anak keterampilan sosial, sportivitas, dan strategi.
Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pergeseran preferensi anak-anak, antara lain:
1. Kemudahan akses terhadap teknologi
2. Daya tarik visual dan fitur interaktif permainan digital
3. Kurangnya ruang bermain di luar ruangan
4. Perubahan gaya hidup keluarga
Untuk melestarikan permainan tradisional, beberapa komunitas dan sekolah di Cirebon mengambil inisiatif. Mereka menyelenggarakan festival, kegiatan ekstrakurikuler, dan program belajar di luar ruangan yang mempromosikan permainan tradisional.
Para ahli menekankan pentingnya menyeimbangkan penggunaan teknologi dan permainan tradisional. Orang tua, pendidik, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak menghargai dan menikmati permainan tradisional sekaligus memperoleh manfaat dari kemajuan teknologi.
Cirebon, 18 Februari 2025
—