Artikel/Opini

Hasrat Membangun Partai Politik Tidak Cukup Karena Hanya Birahi Semata,Atau Sekedar Ingin Mencuci Uang

Hasrat Membangun Partai Politik Tidak Cukup Karena Hanya Birahi Semata, Atau Sekedar Ingin Mencuci Uang

Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas

Membangun partai baru seperti yang muncul dalam suasana gonjang-ganjing politik Indonesia yang semakin memburuk, sekedar hasrat untuk menggamit kekuasaan belaka. Sebab dalam kondisi budaya politik yang tidak sehat — dimana partai politik sudah tidak memiliki kepercayaan dari rakyat — karena budaya dinasty yang semakin menguat — tidak akan mendapat dukungan maupun simpati dari rakyat. Sebab rakyat sudah merasakan tidak memperoleh apa-apa dari partai politik, utama untuk belajar berpolitik yang beradab serta bermartabat.

Kesan yang terlihat dari sikap rakyat terhadap partai politik yang selama ini mencari posisi dan kedudukan semata membuat kejenuhan rakyat seperti tidak lagi tertampung dalam wadah kemuakan yang melebihi batas. Partai politik sekedar alat untuk mencari kesempatan dan peluang memperoleh posisi dalam berbagai bentuk kekuasaan belaka. Karena dalam tujuan akhirnya kekayaan itu pun hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi untuk melipatgandakan juga kekuasaan yang hendak diperluas dan diperkuat guna mempunyai berbagai instrumen yang diperlukan untuk lebih memperkuat lagi kekuasaan hingga tidak terbatas.

Idealnya partai politik adalah wadah terbaik untuk mendidik rakyat sadar dan cerdas dalam berpolitik yang sehat dan elegan untuk ikut membangun politik yang sehat dan bermartabat dalam memperjuangkan idealisme, gagasan serta pemikiran yang waras dan cerdas agar rakyat bisa ikut menikmati kesejahteraan dalam arti luas. Namun realitas yang terjadi justru budaya politik di Indonesia telah terpecah mengikuti nafsi-nafsi petinggi partai yang juga ingin membangun singgasana yang tidak terjamah hingga tidak memberi peluang untuk digantikan.

Begitukah tabiat turunan dari partai yang mengadopsi sistem monarki secara turun temurun. Karena sejak semula partai dibangun atas rasa kemampuan dan pengorbanan sendiri, tanpa pernah mau menghargai dan mengakui jerih payah perjuangan orang lain juga. Akibatnya, partai yang dibangun menjadi semacam perusahaan yang dikangkangi oleh seorang komisaris utama, tanpa berbagi wewenang kepada pihak lain yang cuma diposisikan seperti bagian kecil dari mesin partai.

Kalau pun agak lebih manusiawi begitulah adanya istilah petugas partai yang digunakan sekedar untuk menjalankan tugas, tiada boleh berinisiatif serta kreatif untuk berpartai secara lebih sehat seperti yang seharusnya dilakukan oleh seorang kader maupun anggota dan pengurus partai.

Pertanyaan klasik terhadap fungsi dan tugas pokok partai yang tidak bisa diabaikan adakah mencetak kader yang tangguh dan kritis nyaris tidak sama sekali dapat dilakukan, lantaran lebih disibukkan oleh hasrat membangun partai menjadi kerajaan bisnis yang mampu mencetak banyak uang, karena adanya anggapan bahwa dengan begitu struktur kekuatan dari kerajaan partai yang mempunyai kekuatan yang tangguh diyakini hanya bisa dimiliki dengan stock dana yang melimpah tidak terbatas.

Itukah sebabnya nyaris semua petinggi partai dominan terlibat dalam transaksi sogok menyogok dalam memperjualbelikan hukum dan perundang-undangan, seperti yang dikatakan Prof. Machfud MD sistem ijon dalam pembahasan peraturan maupun untuk perundang-undangan yang menjadi pesanan.

Agaknya, karena itu pula adanya gejala keengganan dari para akademisi jebolan perguruan tinggi ogah masuk dalam partai politik, sehingga mereka bisa merasa lebih aman dan nyaman menjadi pengamat saja ketimbang berlumuran lumpur politik di Indonesia yang sangat busuk dan memuakan lantaran sulit untuk diubah dan diperbaharui kondisi dan suasananya yang sudah terlanjur mengakar sejak Orde Baru sampai sekarang.

Kritik terhadap partai yang tidak demokratis namun mengklaim telah membangun budaya demokrasi di Indonesia persis seperti mereka yang mengecam budaya monarki namun enggan lengser dari jabatan ketua arau elite partai yang telah dikeloni sekian lama tanpa pernah memberi peluang apalagi kesempatan kepada kader partai yang justru berkembang dan bertumbuh dari pencaharian sendiri dari luar partai. Meski pada akhirnya sejumlah kader partai yang idealis itu terpaksa melompat keluar pagar meski tak semua dari mereka yang dianggap khianat terhadap partainya itu mau bergabung dengan partai politik yang lain.

Lalu mengapa masih ada orang yang birahi untuk membuat partai baru. Adakah itu bukan sekedar ingin dijadikan semacam jalan tool bebas hambatan untuk kembali menuju wilayah kekuasaan belaka yang belum memuaskan birahi dari kasmaran berikutnya ?

Padahal, syarat utama membangun partai politik itu jelas tidak cuma sekedar birahi yang belum terpuaskan mencapai puncak orgasme yang berulang ulang. Lantaran dasar ideologisnya harus baru dan segar, tidak seperti menu sajian yang sudah sangat memuakkan. Lain ceritanya kalau hanya untuk mencuci uang belaka yang sudah nyaris lapuk di brankas.


Banten, 17 Februari 2025

Nuryaji

Recent Posts

Pangdam Kasuari : Jangan Hanya Menjadi Pengamat,Tetapi Jadilah Motor Penggerak Perubahan Dalam Tubuh TNI AD

Pangdam Kasuari : Jangan Hanya Menjadi Pengamat, Tetapi Jadilah Motor Penggerak Perubahan Dalam Tubuh TNI…

2 jam ago

Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah,Wapres Minta Kepala Daerah Satu Visi Dengan Presiden Prabowo

Beri Pembekalan Retret Kepala Daerah, Wapres Minta Kepala Daerah Satu Visi Dengan Presiden PrabowoMAGELANG-ASWINNEWS.COM -…

3 jam ago

Evaluasi Dan Pembekalan Mahasiswa Prodi Keperawatan Di Polindra Indramayu

Evaluasi Dan Pembekalan Mahasiswa Prodi Keperawatan Di Polindra IndramayuINDRAMAYU-ASWINNEWS.COM- Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) menggelar evaluasi…

3 jam ago

Jombang Police Holds First Stgae of Corn Harvest,Support Nasional Food Self-Sufficiency

Jombang Police Holds First Stage of Corn Harvest, Supports National Food Self-SufficiencyJOMBANG-ASWINNEWS.COM - Jombang Police,…

3 jam ago

Polres Jombang Panen Raya Jagung Tahap I,Dukung Swasembada Pangan Nasional

Polres Jombang Panen Raya Jagung Tahap I, Dukung Swasembada Pangan Nasional JOMBANG-ASWINNEWS.COM - Polres Jombang,Rabu…

3 jam ago