“Menikmati Liburan Januari 2025 Dalam Semangat Moderasi Beragama: Sambut Isra Mi’raj Dan Imlek”
Penulis,Abah Roy
Ketua DPC ASWIN Kota Cirebon
Januari 2025 menyajikan kesempatan istimewa bagi kita untuk merayakan dua peristiwa penting yang tidak hanya penuh makna spiritual, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan keberagaman bangsa. Dua perayaan besar yang berlangsung pada bulan ini—Isra Mi’raj dan Imlek—menjadi simbol betapa indahnya perbedaan yang ada dalam masyarakat kita. Liburan ini, meskipun datang dari dua tradisi agama yang berbeda, menawarkan pelajaran berharga tentang sikap toleransi, saling menghormati, dan moderasi beragama yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Isra Mi’raj, peringatan perjalanan spiritual Nabi Muhammad ﷺ, adalah peristiwa yang mengingatkan umat Islam akan pentingnya iman, ketakwaan, dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan. Perjalanan ini bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh dengan hikmah. Di sini, umat Islam diajarkan untuk lebih mendalam dalam beribadah dan lebih dekat kepada Allah SWT. Isra Mi’raj bukan hanya tentang peringatan akan perjalanan Nabi Muhammad ﷺ, tetapi juga tentang bagaimana umat Islam terus berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan memperbaiki diri, serta menjaga hubungan dengan Tuhan dan sesama manusia.
Di sisi lain, Imlek, yang dirayakan oleh umat Tionghoa, bukan sekadar perayaan tahun baru dalam sistem penanggalan lunar, tetapi juga merupakan kesempatan untuk merayakan nilai-nilai kebersamaan, kedamaian, dan harapan akan tahun yang lebih baik. Imlek penuh dengan simbolisme, mulai dari kebersamaan keluarga, doa untuk kesejahteraan, hingga penghormatan kepada leluhur. Perayaan ini melibatkan semua elemen masyarakat, tidak hanya umat Tionghoa, tetapi juga seluruh warga bangsa yang ingin ikut merasakan kegembiraan dan kebersamaan. Tradisi memberi angpao, berkumpul dengan keluarga, dan menyantap hidangan khas menunjukkan bagaimana budaya ini mengajarkan nilai persaudaraan dan cinta kasih.
Di tengah berbagai perayaan ini, kita diajak untuk merenung dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya moderasi beragama. Moderasi beragama bukanlah sebuah konsep yang abstrak, tetapi merupakan sikap hidup yang nyata. Itu adalah sikap yang menghargai perbedaan, yang memahami bahwa meskipun kita memiliki agama, budaya, dan tradisi yang berbeda, kita tetap satu dalam keberagaman. Moderasi beragama mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam ekstremisme, baik itu ekstrem dalam beragama maupun dalam berbudaya, tetapi untuk menemukan titik tengah yang memungkinkan kita hidup berdampingan dengan damai dan saling mendukung.
Melalui perayaan Isra Mi’raj dan Imlek, kita bisa menyaksikan bagaimana dua tradisi yang berbeda ini sebenarnya memiliki nilai-nilai universal yang dapat menginspirasi kita untuk hidup lebih baik. Dalam Isra Mi’raj, kita diajak untuk lebih mengutamakan kesucian hati dan ketulusan dalam ibadah, sedangkan Imlek mengajarkan kita untuk lebih mempererat hubungan keluarga dan menghargai kebersamaan. Kedua hal ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memberikan kita pelajaran yang sama pentingnya dalam kehidupan sehari-hari: untuk saling memahami, saling menghargai, dan hidup dalam harmoni.
Peringatan Isra Mi’raj dan Imlek pada Januari 2025 memberikan kita waktu untuk merenung, memperbaiki diri, dan mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dalam keragaman. Liburan ini menjadi simbol bahwa meskipun kita berbeda dalam banyak hal—baik dalam agama, budaya, atau tradisi—kita tetap satu bangsa yang besar. Keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan, untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan penuh kasih.
Lebih dari itu, ini adalah momen bagi kita untuk berkomitmen kembali pada semangat moderasi beragama, yang mengajak kita untuk hidup dalam keseimbangan—tidak berlebihan dalam satu hal, namun tetap mengedepankan prinsip saling menghormati dan mengasihi. Perayaan Isra Mi’raj dan Imlek bisa menjadi pintu gerbang untuk membangun kebersamaan yang lebih kuat, sebuah kebersamaan yang dibangun dengan sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan.
Liburan ini bukan hanya sekadar waktu untuk beristirahat atau bersenang-senang, tetapi juga waktu untuk memperbaiki hubungan kita dengan diri sendiri, dengan sesama, dan dengan Tuhan. Ini adalah waktu untuk memperdalam pemahaman kita tentang moderasi beragama, untuk merayakan perbedaan, dan untuk bersama-sama membangun masa depan yang lebih damai dan penuh kasih.
Mari kita sambut liburan Januari 2025 ini dengan penuh rasa syukur, dengan hati yang terbuka, dan dengan semangat untuk hidup lebih harmonis dalam kebersamaan. Peringatan Isra Mi’raj dan Imlek adalah pengingat bahwa meskipun kita berbeda, kita tetap satu, dan bersama-sama kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik.
Cirebon,28 Januari 2025