Artikel/Opini

Ajaran Syekh Siti Jenar dan Relevansinya dengan Zaman Sekarang

Ajaran Syekh Siti Jenar dan Relevansinya dengan Zaman Sekarang

Penulis,AbahRoy
Pemerhati ketauhidan

Syekh Siti Jenar adalah salah satu tokoh sufi yang namanya terkenal di dunia Islam, terutama di tanah Jawa. Meskipun ia dikenal karena ajarannya yang kontroversial dan dianggap sesat oleh sebagian kalangan pada masanya, pemikiran Syekh Siti Jenar tetap memiliki dampak yang besar dalam perkembangan spiritualitas di Indonesia. Ajaran-ajarannya yang mendalam tentang tauhid, pencerahan batin, dan kesatuan dengan Tuhan, menawarkan perspektif yang masih relevan untuk zaman sekarang.

Pada dasarnya, Syekh Siti Jenar mengajarkan bahwa Tuhan ada dalam diri setiap individu, dan pencarian spiritual sejati harus dilakukan melalui pengalaman batin yang langsung, bukan sekadar mengikuti ritus atau dogma agama. Pemikiran ini menekankan pentingnya kesadaran diri dan penyatuan dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Syekh Siti Jenar, tidak ada pemisahan antara yang sakral dan yang profan; setiap aspek kehidupan adalah manifestasi dari Tuhan yang harus dihargai dan dihormati.

Seiring berjalannya waktu, ajaran Syekh Siti Jenar dapat dikaitkan dengan beberapa isu kontemporer. Di dunia yang semakin materialistis, banyak orang mulai merasa kehilangan makna hidup dan keseimbangan batin. Dalam konteks ini, ajaran tentang pencarian spiritual yang mendalam dan pengalaman pribadi dalam berhubungan dengan Tuhan sangat relevan. Banyak individu kini mencari ketenangan batin dan kedamaian melalui meditasi, refleksi diri, dan pencarian spiritual pribadi yang selaras dengan ajaran Syekh Siti Jenar.

Selain itu, ajaran tentang tauhid—konsep kesatuan Tuhan—mendorong pemikiran inklusif yang dapat diterapkan dalam hubungan antar agama dan kepercayaan. Di tengah dunia yang semakin pluralis, ajaran ini mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah satu, dan keberagaman agama harus dihargai dan dipahami sebagai bagian dari perjalanan spiritual manusia. Ini menawarkan wawasan tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati antar umat beragama di era modern.

Tidak kalah penting, pemikiran Syekh Siti Jenar tentang kebebasan dari dogma agama yang kaku memberikan alternatif bagi banyak orang yang merasa terjebak dalam struktur agama yang terlalu formal. Dalam dunia yang semakin terbuka dan penuh dengan pilihan, banyak individu mencari jalan spiritual yang lebih fleksibel dan berdasarkan pengalaman pribadi. Ajaran Syekh Siti Jenar, yang lebih menekankan pada kesadaran diri dan pengembangan batin, memberikan ruang bagi pencarian spiritual yang lebih bebas dan terbuka.

Tentu saja, ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar tidak lepas dari kontroversi. Pada masa hidupnya, banyak kalangan yang menilai ajarannya bertentangan dengan ajaran Islam yang lebih mainstream. Namun, dalam konteks zaman sekarang, pemikiran beliau memberikan kita sebuah refleksi tentang pentingnya kedalaman spiritual dan pemahaman bahwa setiap orang dapat menemukan jalannya sendiri menuju Tuhan.

Ajaran Syekh Siti Jenar, dengan segala kontroversi dan kebebasannya, tetap memiliki relevansi yang kuat di dunia modern ini. Di tengah dunia yang penuh dengan tantangan, pencarian spiritual, dan pencarian makna hidup, pemikiran beliau memberikan sebuah alternatif yang mendalam untuk mencari kedamaian batin, kesatuan dengan Tuhan, dan toleransi antar umat beragama. Maka, tak heran jika ajaran-ajaran beliau tetap diingat dan menjadi bahan diskusi yang terus berkembang hingga saat ini.
Pertanyaannya,apakah Tuhan yg menurut ajaran manunggaling Gusti terhadap manusia jahat dan kejam dan selalu berbuat kerusakan menyatu ?

topik yang mendalam dan sering menjadi bahan perdebatan dalam berbagai tradisi agama, termasuk dalam ajaran Syekh Siti Jenar. Dalam ajaran sufisme, termasuk pandangan Syekh Siti Jenar, Tuhan dipandang sebagai Maha Kuasa yang ada dalam segala hal, termasuk dalam diri setiap individu. Namun, pemahaman ini tidak serta merta berarti bahwa Tuhan menyetujui atau membenarkan segala tindakan manusia, baik yang baik maupun yang jahat.

Menurut pandangan sufisme, manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki potensi untuk menyatu dengan-Nya melalui pencerahan batin dan pengembangan spiritual. Namun, tindakan jahat dan kejam sering kali berasal dari ketidaktahuan, hawa nafsu, atau ego yang menghalangi seseorang untuk menyadari kesatuan dengan Tuhan. Dalam hal ini, tindakan tersebut bukan mencerminkan sifat Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Pengasih, melainkan hasil dari keterpisahan atau kekeliruan dalam batin manusia.

Dari sudut pandang ajaran moral dan teologis dalam Islam dan banyak tradisi agama lainnya, Tuhan tidak akan pernah menyatu dengan perbuatan jahat atau kejam, karena sifat Tuhan yang Maha Adil dan Maha Bijaksana. Tuhan memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih jalan hidupnya, tetapi setiap perbuatan, baik atau buruk, akan mendapatkan balasan yang setimpal menurut hukum Tuhan.

Sebagai contoh, dalam ajaran Islam, setiap amal perbuatan manusia akan diadili oleh Tuhan di akhirat. Seseorang yang melakukan perbuatan jahat dan kejam akan dihadapkan pada konsekuensi dari perbuatannya, sementara mereka yang berusaha mengikuti jalan kebaikan dan ketakwaan akan diberi ganjaran yang sesuai. Dalam hal ini, Tuhan tetap Maha Adil dan tidak menyatu dengan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan dan kasih sayang.

Meskipun Tuhan Maha Pengasih dan Maha Pengampun, ajaran sufisme dan ajaran agama umumnya mengajarkan bahwa untuk benar-benar merasakan kesatuan dengan Tuhan, seseorang harus membersihkan diri dari sifat-sifat buruk, seperti kebencian, kekejaman, dan kejahatan, dan berusaha untuk menjalani hidup dengan kebaikan dan kasih sayang terhadap sesama.

Jadi, meskipun Tuhan ada dalam diri setiap manusia menurut ajaran Syekh Siti Jenar, kesadaran akan Tuhan hanya dapat tercapai jika seseorang berusaha untuk menghilangkan sifat-sifat negatif dalam dirinya dan membuka hati untuk kasih sayang, keadilan, dan kebaikan. Tuhan tidak menyatu dengan perbuatan jahat atau kejam, tetapi tetap hadir sebagai sumber cahaya yang siap membimbing manusia untuk kembali ke jalan yang benar.

Semoga kita selalu di bimbing Allah dalam ketahuidan

Cirebon,25 Januari 2025

Nuryaji

Recent Posts

Bohorok Health Center Conducts Clean Friday Activities in Simpang Pulau Rampung Village

Bohorok Health Center Conducts Clean Friday Activities in Simpang Pulau Rampung VillageLANGKAT-ASWINNEWS.COM- According to the…

13 menit ago

Minister of Youth and Sports Ario Bimo Inaugurates National KORMI Management for the 2025-2028 Term

Minister of Youth and Sports Ario Bimo Inaugurates National KORMI Management for the 2025-2028 TermJAKARTA-ASWINNEWS.COM…

26 menit ago

Menpora Ario Bimo Lantik Pengurus KORMI Nasional Masa Bakti 2025-2028

Menpora Ario Bimo Lantik Pengurus KORMI Nasional Masa Bakti 2025-2028JAKARTA-ASWINNEWS.COM - Menpora RI, Ario Bimo…

42 menit ago

Profil Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi Dan Kontrol Di Politeknik Negeri Indramayu

Profil Prodi Teknologi Rekayasa Instrumentasi Dan Kontrol Di Politeknik Negeri Indramayu INDRAMAYU-ASWINNEWS.COM- Politeknik Negeri Indramayu…

1 jam ago

Mendagri Bakal Konsolidasikan Kepala Daerah Dukung Penguatan Pendidikan Dasar Dan Menengah

Mendagri Bakal Konsolidasikan Kepala Daerah Dukung Penguatan Pendidikan Dasar Dan MenengahJAKARTA-ASWINNEWS.COM- Menteri Dalam Negeri (Mendagri)…

1 jam ago

Puskesmas Bohorok Giat Jumat Bersih Di Desa Simpang Pulau Rampung

Puskesmas Bohorok Giat Jumat Bersih Di Desa Simpang Pulau RampungLANGKAT-ASWINNEWS.COM- Sesuai himbauan Kepala Puskesmas Kecamatan…

1 jam ago