Dari Terminal Bus Ke Dunia Pendidikan,Jurnalis Dan Pengabdian Masyarakat

Dari Terminal Bus Ke Dunia Pendidikan, Jurnalis Dan Pengabdian Masyarakat

Penulis,Abah Roy***
Ketua DPC Aswin Kota Cirebon

Kisah hidup penulis dimulai dengan pengabdian di dunia terminal bus yang dijalani sejak tahun 1987 hingga 2007. Selama 20 tahun, penulis bekerja sebagai pengurus bus AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi), mengelola operasional, mendisiplinkan penumpang, serta menjalin koordinasi dengan supir, kenek, dan kondektur. Dunia terminal mengajarkan penulis tentang kerja keras, tanggung jawab, dan pentingnya sinergi dalam sebuah sistem yang kompleks.

Di tengah kesibukan tersebut, penulis tidak melupakan pendidikan. Dengan semangat untuk meningkatkan kapasitas diri, penulis menjalani perjalanan akademik di IAIN Sunan Gunung Jati Cirebon. Kuliah yang dimulai bersamaan dengan aktivitas di terminal berakhir dengan kelulusan pada tahun 1992, di mana penulis meraih gelar Sarjana Agama. Kombinasi antara kerja di terminal dan studi akademik memberikan pengalaman dan wawasan yang memperkaya pemikiran serta membentuk karakter penulis.

Pada tahun 2007, penulis memutuskan untuk meninggalkan dunia terminal dan memulai perjalanan baru di bidang pendidikan. Diawali sebagai tenaga honorer, penulis mendidik siswa dengan penuh dedikasi, mengajarkan nilai-nilai agama, moral, dan etika. Proses panjang ini membuahkan kepercayaan untuk memimpin sebagai Kepala Madrasah Ibtidaiyah Madinatunnajah Kota Cirebon. Dalam peran tersebut, penulis bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan mendukung perkembangan siswa serta para guru.

Di sela-sela perjalanan ini, penulis juga aktif di masyarakat sebagai tokoh agama dan sosial di Kampung Dukuh Semar, Kelurahan Kecapi, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kegiatan seperti pengajian, tahlil, dan acara sosial lainnya menjadi wadah untuk berbagi ilmu dan menguatkan nilai kebersamaan.

Selain itu, penulis menjajaki dunia jurnalisme, menggunakan media untuk menyuarakan isu-isu pendidikan, sosial, dan keagamaan. Menulis bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan untuk berbagi pemikiran dan inspirasi dengan masyarakat luas.

Meskipun kini penulis hampir memasuki usia lanjut, semangat untuk terus mengabdi tidak pernah padam. Pengalaman panjang sebagai pengurus bus, pendidik, tokoh masyarakat, dan jurnalis menjadi bekal untuk terus berkontribusi demi kemajuan generasi mendatang.

Kesimpulan
Kisah ini adalah perjalanan panjang penuh pembelajaran, dedikasi, dan pengabdian. Dari terminal bus, pendidikan, hingga jurnalisme, setiap langkah yang diambil adalah wujud dari komitmen untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Penulis bertekad untuk terus berkarya dan menginspirasi hingga akhir hayat, menjadikan hidupnya sebagai warisan yang berarti bagi generasi berikutnya

CIREBON,24 Januari 2025