KISAH IKRIMAH PUTRA ABU JAHAL

KISAH IKRIMAH PUTRA ABU JAHAL

Penulis : H Dedi Setiabudi
Brigjen Purn Polisi

Ketika pembebasan Makkah, Ikrimah bin Abu Jahal termasuk orang yang dihukum mati, namun karena sifat pemaaf Rasululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam , Ikrimah yang kala itu sempat melarikan diri akhirnya diampuni. Rasululloh Sholallohu ‘alahi wasallam bersabda di hadapan para sahabat, “Ikrimah bin Abu Jahal akan datang ke tengah2 kalian semua sebagai mukmin dan muhajir.”

Tak berapa lama, Ikrimah dan istrinya tiba di majelis Rasululloh Sholallohu ‘alahi wasallam, dihadapan beliau Ikrimah mengucapkan syahadat.

“Demi Allah, tak satu sen pun dana yang telah kukeluarkan untuk memberantas agama Alloh di masa lalu, melainkan mulai saat ini ku tebus dengan mengorbankan hartaku berlipat ganda demi agama Alloh. Tak seorangpun mukmin yang gugur di tanganku, melainkan akan kutebus dengan membunuh kaum musyrikin berlipat ganda.” Kata Ikrimah.

Ikrimah menepati janjinya. Setelah masuk Islam, ia menjadi seorang hamba yang rajin beribadah. Seringkali dia menangis dengan air mata berlinang mentadabburi ayat2 suci Al-Qur’an yang dibacanya. Ia pun menggabungkan diri dalam setiap pasukan perang kaum muslimin di barisan paling depan.

Ketika terjadi perang Yarmuk, Ikrimah maju berperang seperti kesetanan. Melihat aksi nekad itu Khalid bin Walid yang menjadi panglima pasukan segera mengejar, “Ikrimah, engkau jangan bodoh! Kembali! Kematianmu adalah kerugian besar bagi kaum muslimin.”

Ikrimah tak bergeming dari peringatan itu, “Biarkan saja ya Khalid! Biarkan aku menebus dosa2 yang telah lalu. Aku telah memerangi Rasulullah dalam beberapa medan peperangan. Pantaskah setelah masuk Islam aku lari dari tentara Romawi ini? Tidak! Sekali kali tidak!” Kemudian ia berteriak, “Siapakah yang berani mati bersama saya?”

Beberapa orang segera melompat ke samping Ikrimah, kemudian ikut menerjang ke depan menghalau pasukan lawan yang terus maju.

Akhirnya walau korban berjatuhan mereka berhasil memukul mundur pasukan Romawi dengan kemenangan yang gemilang.

Di akhir pertempuran, di bumi Yarmuk berjejer tiga mujahid muslim terkapar dalam keadaan kritis. Mereka yang menderita luka sangat parah itu adalah al-Harits bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Abi Rabi’ah dan Ikrimah bin Abu Jahal.

Al-Harits minta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya ia melihat Ikrimah dalam keadaan seperti yang ia alami. “Berikan dulu kepada Ikrimah!” Ujar al-Harits.

Ketika air didekatkan ke mulut Ikrimah, ia melihat ‘Ayyasy menoleh dengan lemah kepadanya. “Berikan dulu kepada ‘Ayyasy!” Ujarnya.

Ketika air minum didekat ke mulut ‘Ayyasy, dia telah meninggal. Orang yang memberikan air minum segera kembali ke hadapan al-Harits dan Ikrimah, namun keduanya pun telah meninggal.

Semoga sajian hati hari senin ini bermanfaat dan barokah, aamiin yaa robbal aalamiin…

JAKARTA,21 Januari 2025

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *