Berkunjung Ke Desa Wisata Sade Sasak Yang Ikonik Di Lombok
Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
(Liputan Langsung Redaksi ASWINNEWS.COM)
Desa Sade adalah sebuah desa tradisional yang terletak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Desa ini dikenal sebagai salah satu desa wisata yang mempertahankan budaya dan tradisi asli suku Sasak, suku asli Pulau Lombok. Desa Sade menjadi destinasi wisata populer karena keunikan arsitektur rumah adatnya, gaya hidup tradisional masyarakatnya, serta kerajinan tenun khas Sasak.
Ciri Khas Desa Sade :
1. Rumah Adat Bale Tani
Rumah tradisional di Desa Sade dibangun dengan bahan alami seperti bambu, ilalang, dan tanah liat. Atapnya terbuat dari alang-alang, dan lantainya dilapisi kotoran kerbau sebagai perekat yang dipercaya dapat mengusir serangga.
2. Tradisi Tenun Kain.
Wanita di Desa Sade dikenal ahli dalam menenun kain songket. Pekerjaan menenun ini menjadi simbol penting bagi perempuan Sasak. Sebelum menikah, mereka diharuskan untuk bisa menenun
3. Upacara dan Adat Sasak.
Desa ini masih menjalankan tradisi-tradisi Sasak seperti pernikahan adat, ritual keagamaan, dan acara tradisional lainnya.
4. Kehidupan Sederhana,
Masyarakat Desa Sade hidup dengan cara yang sederhana, tanpa banyak terpengaruh modernisasi. Gaya hidup mereka mencerminkan harmoni dengan alam dan warisan budaya leluhur.
Aktivitas Wisata
Tur Keliling Desa
Pengunjung dapat berjalan-jalan menyusuri desa sambil mendengarkan cerita sejarah dan budaya Sasak dari pemandu lokal.
Belajar Menenun
Wisatawan dapat mencoba menenun kain tradisional bersama warga desa.
Membeli Oleh-Oleh
Kain tenun, perhiasan tradisional, dan cinderamata khas Sasak tersedia untuk dibeli sebagai kenang-kenangan.
Desa Sade merupakan salah satu tempat terbaik untuk mengenal lebih dekat kebudayaan Lombok, menjadikannya destinasi wajib bagi pecinta budaya dan tradisi.
Bangunan Desa Sade
Di Desa Sade, terdapat sekitar 150 bangunan tradisional yang masih dipertahankan keasliannya.
Bangunan ini mayoritas berupa rumah adat Bale Tani, yang digunakan sebagai tempat tinggal oleh penduduk setempat. Selain itu, ada beberapa jenis bangunan lain dengan fungsi khusus, seperti:
1. Bale Bonter
Bangunan ini digunakan untuk pertemuan adat atau kegiatan penting masyarakat.
2. Bale Lumbung
Bangunan berbentuk unik yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen, terutama padi.
3. Bale Kodong
Rumah kecil yang biasanya digunakan oleh pasangan lanjut usia.
Semua bangunan di desa ini dibuat menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, alang-alang, dan tanah liat, yang mencerminkan kearifan lokal suku Sasak. Keaslian arsitektur dan tata letak desa dipertahankan untuk melestarikan warisan budaya dan menarik wisatawan yang ingin merasakan nuansa kehidupan tradisional.
Mengenal Budaya Suku Sasak
Suku Sasak adalah kelompok etnis asli yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka merupakan mayoritas penduduk di Lombok, dengan jumlah populasi sekitar 85-90% dari keseluruhan penduduk pulau tersebut.
Suku Sasak memiliki budaya, tradisi, bahasa, dan adat istiadat yang unik, yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan lokal dan sejarahnya.
Asal Usul Suku Sasak
Menurut berbagai teori, leluhur suku Sasak berasal dari campuran antara kelompok pendatang Austronesia dan masyarakat asli Nusantara. Nama Sasak diyakini berasal dari kata “sa’-saq” dalam bahasa lokal, yang berarti satu atau kesatuan.
Karakteristik Suku Sasak
1. Bahasa
Suku Sasak memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Sasak, dengan berbagai dialek sesuai wilayah. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa resmi.
2. Agama
Mayoritas suku Sasak memeluk Islam, tetapi terdapat keunikan berupa Islam Wetu Telu, yaitu praktik keagamaan Islam yang bercampur dengan tradisi lokal. Ada pula sebagian kecil masyarakat Sasak yang masih menganut agama asli animisme.
3. Budaya dan Tradisi
Gendang Beleq: Musik tradisional dengan alat musik besar yang dimainkan dalam berbagai upacara.
Peresean: Pertunjukan seni bela diri tradisional menggunakan tongkat rotan dan perisai.
Tenun Ikat dan Songket: Kain tradisional buatan tangan yang sering digunakan dalam pakaian adat.
Adat Pernikahan Nyongkolan: Prosesi pernikahan khas Sasak yang melibatkan arak-arakan pengantin diiringi musik tradisional.
4. Arsitektur
Rumah tradisional suku Sasak, seperti Bale Tani dan Bale Lumbung, memiliki desain sederhana namun fungsional, mencerminkan harmoni dengan lingkungan sekitar.
5. Sistem Sosial
Suku Sasak masih mempraktikkan sistem sosial tradisional berbasis adat, di mana kepala adat memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
Ciri Kehidupan Suku Sasak
Suku Sasak dikenal dengan kehidupan sederhana yang erat dengan alam dan budaya agraris. Pertanian, terutama penanaman padi, adalah mata pencaharian utama, meskipun kini banyak juga yang bekerja di sektor pariwisata.
Suku Sasak menjadi salah satu daya tarik utama wisata budaya di Lombok, dengan desa-desa tradisional seperti Desa Sade dan Desa Ende yang mempertahankan keaslian tradisi mereka.
NTB,18 Januari 2025
https://www.youtube.com/watch?v=W9PFAtiNJj8
Gangguan Jaringan Komunikasi, Informasi Dan Publikasi Kita Juga Harus Serius Dihadapi Dengan Berbagai CaraOleh :…
Kodam I/BB Adakan Makan Sehat Bergizi Untuk Siswa SD Kartika I-1 Dan Kartika 1-2 Medan…
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin Dan Pekerja RentanJAKARTA-ASWINNEWS.COM- Badan Strategi Kebijakan Dalam…
Rizal Tanjung Hendak Meluruskan Soal Yang Sudah Lurus, Justru Bisa Menjadi BengkokOleh : Jacob EresteWartawan…
Kemiskinan dan Kebodohan Membuat Penjajah Terselubung Semakin Menjadi-jadiOleh : Jacob EresteWartawan LepasSungguh tragis di negeri…