Renungan Ruhani: Menyongsong Hikmah Isra Mi’raj Di Bulan Rajab
Oleh ,Drs.Rohiman
Ketua DPC Aswin Kota Cirebon.
Bulan Rajab adalah bulan yang penuh kemuliaan, menjadi pintu menuju bulan-bulan suci lainnya, Sya’ban dan Ramadhan. Di bulan ini, umat Islam diingatkan akan peristiwa agung, Isra Mi’raj, sebuah perjalanan spiritual yang dilakukan Rasulullah ﷺ atas kehendak Allah SWT. Peristiwa ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi menjadi simbol keagungan iman, ujian kepercayaan, dan pesan penting bagi umat Islam.
Isra Mi’raj mengajarkan kepada kita bahwa kedekatan dengan Allah SWT adalah inti kehidupan seorang Muslim. Perjalanan Nabi Muhammad ﷺ dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha hingga ke Sidratul Muntaha mengajarkan bahwa Allah tidak jauh dari hamba-Nya. Setiap detik, Allah senantiasa dekat, mendengar, dan mengetahui segala kebutuhan serta doa kita.
Puncak dari Isra Mi’raj adalah diturunkannya perintah shalat lima waktu, yang merupakan hadiah terbesar bagi umat Islam. Shalat menjadi pengingat harian bahwa kita adalah makhluk yang bergantung pada Allah. Ketika kita bersujud, di situlah letak kehormatan seorang hamba. Dengan shalat, kita menghubungkan diri dengan-Nya, berbicara langsung tanpa perantara, memohon ampun, dan menyerahkan seluruh beban hidup kepada-Nya.
Namun, renungkanlah sejenak, sudahkah kita menjaga shalat dengan benar? Apakah shalat kita sudah khusyuk, atau hanya sebatas menggugurkan kewajiban? Mari kita tanyakan pada diri sendiri: sejauh mana shalat itu memperbaiki akhlak, pikiran, dan sikap kita sehari-hari?
Isra Mi’raj juga mengajarkan kepada kita tentang keimanan. Ketika Rasulullah ﷺ menceritakan peristiwa ini, sebagian orang menertawakan, bahkan meragukannya. Namun, sahabat Abu Bakar RA dengan tegas berkata, “Jika Rasulullah ﷺ yang mengatakannya, maka itu pasti benar.” Inilah keimanan sejati—percaya penuh kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa keraguan.
Dalam hidup, ujian keimanan sering kali datang tanpa kita duga. Terkadang, kita diuji dengan musibah, kesulitan, atau bahkan nikmat yang melimpah. Semua itu menguji, apakah kita tetap beriman dan bersyukur kepada Allah? Sebagaimana peristiwa Isra Mi’raj menjadi ujian keimanan bagi umat Islam saat itu, demikian pula kehidupan kita hari ini adalah serangkaian ujian yang menguatkan atau melemahkan iman.
Sebagai manusia, kita sering lalai. Dunia dengan segala kesibukannya membuat kita lupa untuk merenungkan hakikat hidup. Peristiwa Isra Mi’raj adalah pengingat bahwa tujuan hidup kita adalah Allah. Segala yang kita lakukan, segala yang kita usahakan, sejatinya hanya akan bermakna jika kita mengaitkannya dengan ridha-Nya.
Di bulan Rajab ini, mari kita perbanyak istighfar untuk memohon ampunan atas dosa-dosa kita. Perbanyak shalat sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, tingkatkan amal kebaikan, dan jaga hubungan baik dengan sesama. Jadikanlah bulan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, baik dalam ibadah maupun akhlak.
Semoga peristiwa Isra Mi’raj ini menjadi renungan yang menggugah hati kita untuk lebih khusyuk dalam beribadah, lebih sabar dalam menghadapi ujian, dan lebih semangat dalam menebar kebaikan di dunia ini. Mari kita songsong bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih dan iman yang kokoh.
“Ya Allah, ampuni dosa-dosa kami, perbaiki shalat kami, dan jadikan kami hamba-Mu yang senantiasa taat dan bersyukur. Amin ya Rabbal ‘alamin.”
Cirebon,10 Januari 2025
Gangguan Jaringan Komunikasi, Informasi Dan Publikasi Kita Juga Harus Serius Dihadapi Dengan Berbagai CaraOleh :…
Kodam I/BB Adakan Makan Sehat Bergizi Untuk Siswa SD Kartika I-1 Dan Kartika 1-2 Medan…
BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin Dan Pekerja RentanJAKARTA-ASWINNEWS.COM- Badan Strategi Kebijakan Dalam…
Rizal Tanjung Hendak Meluruskan Soal Yang Sudah Lurus, Justru Bisa Menjadi BengkokOleh : Jacob EresteWartawan…
Kemiskinan dan Kebodohan Membuat Penjajah Terselubung Semakin Menjadi-jadiOleh : Jacob EresteWartawan LepasSungguh tragis di negeri…
Pangdam Kasuari : Jangan Hanya Menjadi Pengamat, Tetapi Jadilah Motor Penggerak Perubahan Dalam Tubuh TNI…