Kekejaman Israel terhadap Palestina : Menghadapi Penderitaan dengan Sabar dan Doa
Kekejaman Israel terhadap Palestina: Menghadapi Penderitaan dengan Sabar dan Doa
Penulis ,Drs.Rohiman Ketua DPC ASWIN Cirebon
Konflik Israel-Palestina telah berlangsung selama beberapa dekade, menorehkan luka yang begitu dalam bagi kedua belah pihak, terutama bagi rakyat Palestina yang menjadi korban utama dari kekerasan ini. Gambar-gambar penderitaan yang beredar di media, seperti rumah yang hancur, korban jiwa, serta anak-anak yang kehilangan masa depan, telah menjadi bagian dari kenyataan yang sulit diterima. Meskipun kita sering merasa lelah, jenuh, atau bahkan putus asa dengan kejadian-kejadian tersebut, ada dua hal yang tetap menjadi pegangan bagi banyak orang yang menghadapi ketidakpastian: sabar dan doa.
Sabar: Keteguhan dalam Penderitaan
Di tengah kekejaman yang tak berkesudahan, sabar menjadi salah satu kekuatan yang memungkinkan seseorang untuk bertahan. Bagi rakyat Palestina yang telah hidup dalam bayang-bayang perang selama bertahun-tahun, sabar bukan hanya sekadar menunggu, tetapi juga sebuah perjuangan batin untuk tetap bertahan meskipun dunia mereka seakan runtuh. Setiap serangan, setiap kehilangan, setiap trauma yang ditanggung, tak lantas membuat mereka menyerah pada keadaan. Sabar mengajarkan untuk tetap teguh, untuk menghadapinya dengan keyakinan bahwa suatu saat nanti, meskipun tampaknya jauh, kedamaian akan datang.
Sabar bukanlah sesuatu yang mudah. Terlebih lagi ketika penderitaan datang tanpa henti. Namun, sabar memberikan kekuatan untuk melanjutkan hidup dan berharap, meskipun jalan yang ditempuh sangat panjang dan penuh dengan rintangan. Seperti halnya rakyat Palestina yang tetap bertahan meski dalam situasi yang penuh ketidakpastian, sabar adalah bentuk keyakinan bahwa masa depan yang lebih baik masih mungkin untuk diwujudkan, meski dalam keadaan yang sulit.
Doa: Pengharapan yang Tak Pernah Padam
Di samping sabar, doa menjadi senjata yang tak kalah penting dalam menghadapi penderitaan. Doa adalah bentuk komunikasi kita dengan Sang Pencipta, tempat kita meluapkan segala harapan, kesedihan, dan keinginan untuk perubahan. Bagi banyak orang yang terjebak dalam konflik ini, doa bukan hanya untuk memohon keselamatan dan keadilan, tetapi juga sebagai sarana untuk menemukan kedamaian batin di tengah kekerasan yang terjadi.
Doa adalah bentuk keteguhan hati bahwa meskipun segala sesuatunya tampak suram, ada kekuatan yang lebih besar yang selalu mendengarkan keluh kesah umat-Nya. Bagi mereka yang berada di Palestina, doa menjadi pengharapan yang terus hidup meskipun tak ada jaminan kapan penderitaan ini akan berakhir. Begitu juga dengan kita yang berada jauh dari sana, doa adalah cara kita untuk menunjukkan solidaritas dan rasa peduli, serta sebagai bentuk keinginan agar perdamaian dan keadilan segera terwujud.
Pentingnya Solidaritas dalam Doa dan Tindakan
Meskipun kita sering merasa tidak berdaya menghadapi kekejaman yang terjadi, tidak berarti kita harus berhenti berbuat sesuatu. Melalui doa, kita turut berperan dalam memberikan dukungan moral kepada mereka yang sedang berjuang. Selain itu, tindakan nyata seperti memberikan bantuan kemanusiaan, mendukung solusi damai, atau menyuarakan keadilan juga dapat memperkuat suara kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa doa dan sabar adalah kekuatan utama yang memungkinkan kita untuk bertahan. Kedua hal ini mengingatkan kita bahwa meskipun dunia penuh dengan ketidakadilan dan kekerasan, kita tetap memiliki harapan. Harapan bahwa suatu saat nanti, perdamaian akan datang, meski harus melalui jalan yang penuh dengan tantangan.
Mengakhiri Perjalanan dengan Keyakinan
Ketika kita merasa jenuh dan lelah menyaksikan kekejaman yang terus berlanjut, mari kita ingat bahwa sabar dan doa adalah dua hal yang dapat menjaga kita tetap kuat. Di saat-saat tergelap, mereka menjadi cahaya yang memandu kita untuk tidak menyerah. Kita mungkin tidak bisa menghentikan konflik ini dalam sekejap, tetapi kita bisa berdoa, memberi dukungan, dan terus berjuang untuk keadilan.
Penderitaan yang dirasakan oleh rakyat Palestina bukanlah masalah yang bisa kita lupakan atau abaikan begitu saja. Setiap doa yang dipanjatkan, setiap tindakan kecil yang kita lakukan, adalah bagian dari usaha besar untuk membawa perubahan. Seperti halnya sabar dan doa yang tidak mengenal waktu, perjuangan untuk perdamaian juga harus terus dilakukan tanpa henti. Karena, dalam setiap penderitaan, ada harapan yang tumbuh, dan dalam setiap doa, ada kekuatan yang mampu menyembuhkan luka.