Munafik Bukan Hanya Karena Tidak Bernyali Tapi Juga Akibat Dari Hilangnya Dentangan Vibrasi Lonceng Spiritual

Munafik Bukan Hanya Karena Tidak Bernyali Tapi Juga Akibat Dari Hilangnya Dentangan Vibrasi Lonceng Spiritual

Oleh : Jacob Ereste
Wartawan Lepas


Suara kenabian dalam berbagai Kitab Suci (Perjanjian Baru,i misalnya) cukup jelas melampaui ketakutan terhadap isolasi sosial sekalipun dari masyarakat. Apalagi hanya sekedar dianggap berpihak pada satu agama tertentu yang tidak sama dengan yang dipercayai sebagai penuntun hidup yang sifatnya sangat privat. Artinya, keberanian untuk berbicara tentang kebenaran — seperti yang dianjurkan oleh agama, meskipun pahit — wajib dan harus disampaikan juga sebagai ekspresi dari keyakinan serta keimanan terhadap Tuhan. Inilah yang dimaksud sebagai panggilan moral yang diasuh dengan baik oleh kesadaran dan pemahaman spiritual.

Dalam teori spiral — atau cara berdalih yang melingkar hanya karena tidak berani atau tidak sanggup untuk mengatakan yang benar itu benar, serta mengatakan yang salah itu adalah salah — lantaran ingin selamat dengan cara menyesuaikan dengan pendapat umum meski sebetulnya sesuatu yang salah. Sedangkan suara kenabian — profetik — tetap bersandar pada tuntunan dan ajaran Tuhan yang dibawa dari langit untuk keharmonisan hidup manusia di bumi. Itulah sebabnya, manusia — utamanya para Nabi adalah khalifatullah bagi Tuhan di bumi. Sebab bumi pun sungguh sempurna dalam pemaknaan rahmatan lil alamin. Dan setiap manusia diwajibkan untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar, tanpa kecuali. Karena hanya bagi mereka yang mbalelo saja yang mau mengabaikan perintah dari langit itu.

Memang ada teori spiral keheningan (spiral of silence theory) yang dimaksudkan sikap diam dan menahan diri untuk tidak berkomentar atau enggan melakukan komunikasi ketika menyadari adanya sudut pandang yang berbeda dengan lawan bicara atau orang banyak, karena tidak ingin membuka front, bermusuhan stau pertentangan dengan orang lain yang berbeda pendapat atau pandangan terhadap suatu persoalan atau masalah yang sedang dihadapi bersama.

Biasanya ketakutan yang menyebabkan seseorang jadi membungkam ini karena takut berseteru, takut dikucilkan dari ikatan kekeluargaan, perkawanan, pergaulan, perkongsian dan dalam lingkungan kerja hingga tatanan sosial maupun politik dan ekonomi yang lebih luas sebagai bidang kegiatan yang bisa terhambat atau bahkan sama sekali menjadi terputus akibat keterbukaan yang diungkapkan. Maka itu sikap spiral keheningan atau spiral of silence theory dianggap pilihan tepat untuk dilakukan dengan cara berdiam diri. Meski sikap ini bisa menjurus menjadi manusia munafik.

Jadi, hanya untuk mewujudkan sepotong pepatah yang diwariskan para leluhur — yang diadopsi dari ajaran dan tuntunan agama — berani karena benar, takut karena salah pada era milenial sekarang ini telah terjungkir dan terbalik, sehingga sikap korup, khianat, ingkar janji dan berbohong — bahkan tipu daya telah dijadikan pilihan untuk memenuhi nafsu dan birahi yang tak terkendalikan. Akibatnya sifat dan sikap profetik jadi semakin jauh dari dimensi dan vibrasi spiritual yang harus menjadi lonceng pengingat agar tetap lurus seperti yang diisyaratkan oleh siratal mustakim.

Jadi, sikap dan sifat munafik itu bukan hanya karena tidak bernyali atau tidak berani, tetapi juga akibat dari hilangnya dentangan vibrasi spiritual yang tidak lagi berfungsi dengan baik.


Banten, 20 Desember 2024

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *