Artikel/Opini

Strategi Menekan Angka Bunuh Diri Pada Usia Pelajar Di Indonesia

Strategi Menekan Angka Bunuh Diri Pada Usia Pelajar Di Indonesia

Oleh : Sujaya, S. Pd.
(Penasihat DPP ASWIN)

Isu angka bunuh diri di kalangan usia pelajar di Indonesia merupakan isu krusial yang mendesak untuk segera ditangani dan dihadapi secara serius.

Berdasarkan data Kriminal Nasional Kepolisian Republik Indonesia pada periode Januari 2023 hingga Januari 2024 terdapat 849 kasus bunuh diri yang pernah ditangani Polri (Grtv.id). Sebagian adalah banyak terdiri dari kasus bunuh diri pada usia pelajar. Hal ini menunjukkan adanya angka kasus yang terus meningkat pada usia pelajar dengan berbagai faktor terutama bullying dan faktor lainnya.

Hal ini mendapat tanggapan Mendikdasmen Prof, Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed. dengan berupaya untuk melakukan berbagai antisipasi termasuk dengan penguatan karakter dan pembinaan guru di kelas dan guru BK untuk bertugas juga menjadi konselor sehingga siswa lebih terbuka pada guru dalam mengungkapkan permasalahannya.

Faktor dan Latar Belakang Penyebab Bunuh Diri

Beberapa faktor kompleks menjadi penyebabnya, antara lain:
* Tekanan Akademik: Beban tugas sekolah yang tinggi, tuntutan nilai yang sempurna, dan persaingan yang ketat dapat memicu stres dan kecemasan pada pelajar.

* Perundungan (Bullying): Perlakuan buruk baik secara fisik maupun verbal dari teman sebaya dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam.

* Masalah Keluarga: Masalah dalam keluarga seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, atau masalah ekonomi juga dapat menjadi pemicu.

* Masalah Kesehatan Mental: Depresi, kecemasan, dan gangguan mental lainnya seringkali menjadi faktor utama yang mendorong seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

* Kurangnya Dukungan Sosial: Kurangnya teman atau orang dewasa yang dapat diandalkan untuk berbagi masalah juga dapat memperburuk situasi.

Dampak Serius Angka Bunuh Diri Usia Pelajar

Dampak dari Meningkatnya Angka Bunuh Diri Pelajar :
* Kehilangan Nyawa: Tentu saja, dampak paling nyata adalah hilangnya nyawa seorang pelajar yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi masyarakat.

* Trauma bagi Keluarga dan Teman: Kehilangan anggota keluarga akibat bunuh diri dapat menyebabkan trauma mendalam bagi keluarga dan teman-teman korban.

* Dampak Psikologis bagi Siswa Lain: Melihat teman sekelas bunuh diri dapat memicu trauma dan kecemasan pada siswa lain.

* Kerugian bagi Bangsa: Indonesia kehilangan generasi muda yang seharusnya menjadi penerus bangsa.

Bagaimana Upaya Pencegahannya ?

Upaya Pencegahan:
* Meningkatkan Kesadaran: Masyarakat perlu lebih peduli dan memahami masalah kesehatan mental, terutama pada anak muda.

* Memperkuat Dukungan Sosial: Sekolah, keluarga, dan komunitas perlu bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pelajar.

* Meningkatkan Akses terhadap Layanan Kesehatan Mental: Perlu adanya peningkatan jumlah tenaga kesehatan mental dan fasilitas kesehatan mental yang terjangkau.

* Mencegah dan Menangani Perundungan: Sekolah perlu memiliki program pencegahan perundungan yang efektif dan memberikan konseling bagi korban perundungan.

* Memperbaiki Sistem Pendidikan: Beban belajar perlu disesuaikan agar tidak terlalu membebani siswa.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

* Menjadi Pendengar yang Baik: Jika Anda memiliki teman atau saudara yang menunjukkan tanda-tanda depresi atau ingin menyakiti diri sendiri, jangan ragu untuk mendengarkan mereka dengan empati.

* Memberikan Dukungan: Berikan dukungan emosional dan dorongan kepada mereka untuk mencari bantuan profesional.

* Mencegah Stigma: Bantu menghilangkan stigma negatif terhadap masalah kesehatan mental.

* Membicarakan Masalah Ini: Jangan takut untuk membicarakan masalah bunuh diri dengan orang lain. Semakin banyak orang yang sadar, semakin besar kemungkinan kita dapat mencegahnya.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami pikiran untuk bunuh diri, segera hubungi:
* Telepon Darurat: 119
* Layanan Konseling Sekolah.
Ingat, Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang peduli dan siap membantu.

Nuryaji

Recent Posts

Gangguan Jaringan Komunikasi,Informasi Dan Publikasi Kita Juga Harus Serius Dihadapi Dengan Berbagi Cara

Gangguan Jaringan Komunikasi, Informasi Dan Publikasi Kita Juga Harus Serius Dihadapi Dengan Berbagai CaraOleh :…

4 jam ago

Kodam I/BB Adakan Makan Sehat Bergizi Untuk SD Kartika I-1 Dan Kartika I-2 Medan Helvetia

Kodam I/BB Adakan Makan Sehat Bergizi Untuk Siswa SD Kartika I-1 Dan Kartika 1-2 Medan…

4 jam ago

BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin Dan Pekerja Rentan

BSKDN Kemendagri Sambut Baik Kolaborasi Perlindungan Masyarakat Miskin Dan Pekerja RentanJAKARTA-ASWINNEWS.COM- Badan Strategi Kebijakan Dalam…

4 jam ago

Rizal Tanjung Hendak Meluruskan Soal Yang Sudah Lurus,Justru Bisa Menjadi Bengkok

Rizal Tanjung Hendak Meluruskan Soal Yang Sudah Lurus, Justru Bisa Menjadi BengkokOleh : Jacob EresteWartawan…

4 jam ago

Kemiskinan Dan Kebodohan Membuat Penjajah Terselubung Menjadi- jadi

Kemiskinan dan Kebodohan Membuat Penjajah Terselubung Semakin Menjadi-jadiOleh : Jacob EresteWartawan LepasSungguh tragis di negeri…

4 jam ago

Pangdam Kasuari : Jangan Hanya Menjadi Pengamat,Tetapi Jadilah Motor Penggerak Perubahan Dalam Tubuh TNI AD

Pangdam Kasuari : Jangan Hanya Menjadi Pengamat, Tetapi Jadilah Motor Penggerak Perubahan Dalam Tubuh TNI…

9 jam ago