Deep Learning ; Konsep,Urgensi dan Relevansinya dalam Pembelajaran Era Komunikasi 5.0

Deep Learning : Konsep, Urgensi dan Relevansinya dalam Pembelajaran Era Komunikasi 5.0

Oleh : Sujaya, S. Pd. Gr.
(Guru SMPN 3 Sindang Kabupaten Indramayu)

Pengantar
Mendikdasmen Abdul Mu’ti telah memberi bocoran kurikulum baru yang disebut Deep Learning.

Wacana mengkaji ulang Kurikulum Merdeka oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti tidak main-main.

“Kami juga harus mengkaji ya, ini kan masih baru kan kurikulumnya masih baru,” kata Abdul Mu’ti dikutip dari kemdikbud.go.id pada Senin, 4 November 2024.

Abdul Mu’ti memberikan sedikit bocoran dengan menyebutnya kurikulum baru sebagai Deep Learning.

“Tak bocori ya, jadi arah pembelajaran ke depan itu mau saya arahkan yang namanya Deep Learning,” ucap Abdul Mu’ti.

Apa itu Deep Learning?
Deep learning adalah cabang dari machine learning yang terinspirasi dari struktur otak manusia. Ini memungkinkan komputer untuk belajar dan membuat keputusan dengan cara yang lebih kompleks dan mendalam, seperti mengenali pola dalam gambar, suara, dan teks.
Intinya:
* Belajar seperti manusia: Deep learning membuat komputer belajar dari data, mirip cara kita belajar dari pengalaman.
* Mengenali pola kompleks: Teknologi ini sangat baik dalam menemukan pola yang tersembunyi dalam data yang besar dan rumit.
* Penerapan luas: Digunakan di berbagai bidang, seperti pengenalan wajah, mobil self-driving, dan asisten virtual.

Contoh penerapan:
* Pengenalan gambar: Mengidentifikasi objek dalam foto.
* Pengenalan suara: Menerjemahkan ucapan menjadi teks (misalnya, Siri, Google Assistant).
* Pemrosesan bahasa alami: Memahami dan menghasilkan teks (misalnya, chatbot).

Urgensi Deep Learning

Deep learning sangat penting saat ini karena:
* Data yang semakin kompleks: Deep learning sangat baik dalam mengolah data tidak terstruktur seperti gambar, suara, dan teks dalam jumlah besar. Ini memungkinkan kita menemukan pola yang sangat kompleks yang sulit ditemukan dengan metode tradisional.
* Kinerja yang lebih baik: Deep learning seringkali menghasilkan model dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode machine learning lainnya, terutama untuk tugas-tugas yang kompleks seperti pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami.
* Otomatisasi tugas: Deep learning dapat digunakan untuk mengotomatiskan banyak tugas yang sebelumnya memerlukan campur tangan manusia, seperti deteksi objek, terjemahan bahasa, dan bahkan mengemudi mobil.

Contoh penerapan deep learning:
* Asisten virtual: Google Assistant, Siri, dan Alexa menggunakan deep learning untuk memahami perintah suara dan merespons secara natural.
* Pengenalan wajah: Deep learning digunakan untuk membuka kunci ponsel, mengidentifikasi orang dalam foto, dan bahkan untuk sistem keamanan.
* Mobil self-driving: Mobil self-driving mengandalkan deep learning untuk memproses data dari sensor dan membuat keputusan tentang cara mengemudi.
* Diagnosa medis: Deep learning dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit dengan menganalisis gambar medis seperti X-ray dan MRI.

Secara singkat, deep learning adalah kunci untuk membuka potensi data yang kita miliki dan menciptakan inovasi baru di berbagai bidang.

Beberapa Konsep Deep Learning

Beberapa metode konsep Deep Learning yang relevan diantaranya adalah :

1.Mindfull Learning
Mindful learning adalah cara belajar yang fokus pada pengalaman saat ini tanpa menghakimi. Saat mindful learning, kita benar-benar hadir dalam proses belajar, memperhatikan pikiran dan perasaan kita tanpa terganggu oleh hal lain.

Manfaat mindful learning:
* Konsentrasi lebih baik: Pikiran lebih fokus pada materi yang sedang dipelajari.
* Pemahaman lebih dalam: Materi lebih mudah diserap dan diingat.
* Mengurangi stres: Belajar jadi lebih menyenangkan dan tidak terlalu membebani.
* Meningkatkan kreativitas: Pikiran lebih terbuka untuk ide-ide baru.

Cara menerapkan mindful learning:
* Meditasi singkat: Sebelum belajar, luangkan waktu sebentar untuk fokus pada napas.
* Fokus pada satu tugas: Hindari multitasking saat belajar.
* Amati proses belajar: Perhatikan pikiran dan perasaan saat belajar, tanpa menghakimi.
* Istirahat teratur: Beri waktu untuk otak beristirahat agar tetap segar.

Intinya, mindful learning adalah tentang belajar dengan kesadaran penuh. Dengan cara ini, proses belajar menjadi lebih bermakna.

2.Meaning ful Learning
Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) adalah proses belajar di mana siswa aktif menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Ini membuat pembelajaran lebih mendalam dan tahan lama, karena informasi tersebut menjadi bagian dari pemahaman siswa secara keseluruhan.

Ciri-ciri Pembelajaran yang Bermakna:
* Relevan: Materi pelajaran berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
* Aktif: Siswa terlibat langsung dalam proses belajar, bukan hanya menerima informasi secara pasif.
* Bermakna: Siswa memahami mengapa mereka belajar sesuatu dan apa manfaatnya.
* Kontekstual: Materi dipelajari dalam konteks yang nyata dan relevan.
* Berpusat pada siswa: Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar masing-masing siswa.

Contoh Pembelajaran yang Bermakna:
* Mempelajari pecahan: Bukan hanya menghafal rumus, tetapi juga menggunakan pecahan untuk membagi pizza atau kue.
* Mempelajari sejarah: Bukan hanya menghafal tanggal, tetapi juga menganalisis dampak peristiwa sejarah terhadap kehidupan saat ini.
* Mempelajari sains: Bukan hanya membaca teori, tetapi juga melakukan eksperimen untuk membuktikan suatu konsep.

Mengapa Pembelajaran yang Bermakna Penting?
* Meningkatkan motivasi belajar: Siswa lebih termotivasi ketika mereka melihat manfaat dari apa yang mereka pelajari.
* Memperdalam pemahaman: Koneksi antara informasi baru dan pengetahuan yang sudah ada membuat pemahaman lebih kuat.
* Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Siswa diajak untuk menganalisis, mengevaluasi, dan memecahkan masalah.
* Membuat pembelajaran lebih menyenangkan: Pembelajaran yang aktif dan relevan membuat siswa lebih menikmati proses belajar.

3.Joyfull Learning
Joyful learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada kesenangan dan kegembiraan dalam proses belajar.

Tujuannya adalah membuat pengalaman belajar menjadi lebih menyenangkan dan menarik, sehingga siswa lebih termotivasi dan antusias untuk belajar.

Ciri-ciri joyful learning:
* Aktif dan interaktif: Siswa diajak untuk terlibat aktif dalam proses belajar, bukan hanya mendengarkan.
* Relevan: Materi pembelajaran dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
* Kreatif: Siswa diberi ruang untuk mengeksplorasi ide-ide kreatif mereka.
* Kolaboratif: Siswa belajar bersama-sama dalam kelompok.
* Berbasis masalah: Siswa diajak untuk memecahkan masalah nyata.

Manfaat joyful learning:
* Meningkatkan motivasi belajar.
* Meningkatkan pemahaman konsep.
* Meningkatkan kreativitas.
* Meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
* Meningkatkan kemampuan bekerja sama.

Contoh kegiatan joyful learning:
* Permainan edukatif: Quiz interaktif, simulasi, atau role-playing.
* Proyek kelompok: Membuat presentasi, video, atau karya seni.
* Diskusi kelas: Berbagi pendapat dan pengalaman.
* Kunjungan lapangan: Belajar langsung di lingkungan nyata.
* Belajar sambil bermain: Menggabungkan pembelajaran dengan aktivitas menyenangkan seperti bernyanyi, menari, atau olahraga.
Intinya, joyful learning adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka.

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *